Pembangunan Gapura Glodok: Butuh 300 Karung Semen, Pilar Segede Gaban Diangkut Pakai Truk dari Bali

"Sekitar 300 sak semen yang dibutuhkan untuk membuat pilar-pilar gapura itu," jelasnya. 

Proses pengerjaan ukiran gapura itu berlangsung selama satu bulan di Bali.

Setelah itu, pemasangan di Glodok membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan.

Baca juga: Melihat dari Dekat Gapura Chinatown Jakarta, Ikon Baru Ibu Kota Karya Pematung Bali

Pilar-pilar segede gaban yang sudah rampung diukir itu lalu diangkut menggunakan sekitar enam truk dari Bali. 

Masing-masing pilar dipecah-pecah layaknya puzzle. 

"Ketika sampai Glodok, pilar-pilar itu disatuin lagi. Disambung dengan semen dan diukir di sini lagi," lanjutnya. 

Saat mengukir ornamen di pilar-pilar itu, Komang dan para seniman lainnya mengaku tak memiliki kendala. 

Namun, pemasangan gapura di Glodok menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.

"Yang kendala besar itu adalah proses pemasangan, karena ini kan jalan umum jadi menutup sebagian jalan," ujarnya. 

Dipercaya kontraktor

Komang mengatakan awalnya kontraktor Pulau Intan melakukan seleksi pembuatan ukiran gapura itu kepada sejumlah studio sculpture di Bali. 

"Ada sekitar 3 atau 4 tim yang diseleksi dan kami yang dipilih," katanya.

Pihak kontraktor memercayai pengukiran gapura itu kepada Studio Tiga Dimensi Sculpture dari Gianyar. 

Komang kemudian berangkat ke Jakarta untuk melihat desain gapura yang akan dibuat di Chinatown Glodok.

Baca juga: Anies Baswedan Bangun Kembali Gapura Chinatown Jakarta di Glodok yang Dirobohkan Kependudukan Jepang