Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Bharada E Penembak Nomor 1, Tembakannya Tak Ada yang Meleset Saat Duel di Rumah Kadiv Propam
Bharada E menembak mati Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ternyata penembak nomor satu di Resimen Pelopor.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Bharada E menembak mati Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Peristiwa baku tembak itu terjadi pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, Bharada E masuk dalam tim penembak nomor satu di Resimen Pelopor.
Keterangan itu diperoleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan dari Komandan Bharada E.
"Sebagai gambaran informasi, kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada RE bahwa Bharada RE ini sebagai pelatih vertical rescue, dan di Resimen Pelopor dia sebagai tim penembak nomor satu kelas satu di Resimen Pelopor," kata Budhi di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).
Baca juga: Tolong Perlihatkan CCTV Pinta Ayah Brigadir J, Polisi Beberkan Alasan Tak Bisa Tunjukkan
Dalam baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Bharada E menggunakan senjata jenis Glock yang berisi 17 butir peluru.
"Kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magasin tersebut 12 peluru. Artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan atau ditembakan," ungkap Budhi.

Sementara itu, Brigadir Nopryansah menggunakan senjata jenis HS berisi 16 butir peluru. Ia disebutkan melepaskan 7 tembakan ke arah Bharada E.
Namun, dari 7 tembakan yang ditembakan, tak ada satu peluru pun yang mengenai Bharada E.
Sebaliknya, Brigadir Nopryansyah menderita 7 luka tembak dari 5 tembakan yang dilepaskan Bharada E. Satu tembakan di antaranya bersarang di dada Brigadir Nopryansah.
Baca juga: Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Laporkan Sendiri Baku Tembak di Rumah Dinas yang Tewaskan Ajudan
"Dari 5 tembakan yang dikeluarkan Bharada RE tadi, disampaikan ada 7 luka tembak masuk. Satu proyektil bersarang di dada," ujar Budhi.
Polisi menyatakan belum menemukan alat bukti untuk meningkatkan status Bharada E menjadi tersangka.
Kombes Budhi mengatakan, hingga kini Bharada E masih berstatus sebagai saksi.
"Perlu kami sampaikan bahwa yang bersangkutan sebagau saksi," kata Budhi.

Budhi menjelaskan, penyidik belum menemukan alat bukti untuk meningkatkan status Bharada E menjadi tersangka.
"Sampai saat ini kami belum menemukan satu alat bukti pun yang mendukung untuk meningkatkan statusnya sebagai tersangka," ujar dia.
Peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir Nopryansah ternyata dilaporkan sendiri oleh Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Jadi pada saat itu kami Polres Jakarta Selatan dapat laporan dari masyarakat, kebetulan Kadiv Propam Polri, tentang adanya kejadian di rumah beliau," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, Selasa (12/7/2022).
Baca juga: Diduga Lakukan Pelecehan, Terkuak Ancaman Brigadir J ke Istri Irjen Ferdy Sambo di Kamar: Diam!
Setelah menerima laporan tersebut, lanjut Budhi, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan langsung mendatangi rumah dinas Kadiv Propam yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
Menurut Budhi, pihaknya melakukan olah TKP sesuai dengan prosedur penyelidikan.
"Kami cek TKP, kemudian tim melakukan olah TKP. Jadi prosedur ini normal, bukan karena pak Kadiv yang melaporkan," ujar dia.
Pantauan TribunJakarta.com pada Senin (11/7/2022) malam, rumah dinas Kadiv Propam Polri itu tampak sepi.
Pagar rumah setinggi sekitar dua meter terlihat tertutup rapat. Tak ada aktivitas di rumah tersebut meski terdapat satu lampu yang menyala di area balkon di lantai dua.
"Iya kondisinya sepi dari kemarin," kata Jafar, satpam Kompleks Polri Duren Tiga, di lokasi.
Di sisi lain, sejumlah kendaraan terparkir di garasi rumah dinas Kadiv Propam Polri. Menurut Jafar, salah satu kendaraan yang ada di rumah tersebut adalah bajaj.
"Itu bajaj, bukan moge. Dulu anaknya senang naik bajaj, makanya dibeliin bajaj," ungkap Jafar.
Ia mengaku tidak mengetahui adanya penembakan di rumah dinas tersebut. Sebab, saat peristiwa penembakan itu, Jafar tidak sedang bertugas.
"Saya lagi off pas Jumat kemarin, bukan saya yang jaga. Saya juga baru tahu hari ini pas sudah ramai," ujar dia.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan sebelumnya membenarkan kejadian penembakan di rumah pejabat Polri.
"TKP di perumahan salah satu pejabat ya di Duren Tiga. Iya (pejabat Mabes Polri)," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/7/2022).
Ia menjelaskan, kejadian bermula ketika Brigadir Yosua memasuki rumah dinas Kadiv Propam Polri.
"Saat itu saudara Brigadir J berada atau memasuki rumah salah satu pejabat Polri di perumahan dinas Duren Tiga. Kemudian, ada anggota lain atas nama Bharada E menegur dan saat itu yang bersangkutan mengacungkan senjata kemudian melakukan penembakan dan barada E tentu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J," jelas Ramadhan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kasus itu kini masih didalami oleh Propam Mabes Polri hingga Polres Jakarta Selatan. Saat ini jenazah telah dibawa pihak keluarga di Jambi.
"Saat ini kasus sedang didalami, ditelusuri lebih jauh oleh Propam Mabes dan Polres Jakarta Selatan. Jenazah sudah dibawa ke keluarganya di Jambi dan Bharada E sudah diamankan untuk diproses lebih lanjut," pungkasnya.