Indonesia Power Siaga Jelang KTT G20, Pasokan Listrik hingga Mesin Pembangkit Dicek Rutin

PT Indonesia Power bersiaga jelang menghadapi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, November mendatang.

Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Direktur Utama PT Indonesia Power M. Ahsin Siqdi. Dia memastikan pasokan listrik pada KTT G20 qman tersedia. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - PT Indonesia Power bersiaga jelang menghadapi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, November mendatang.

Direktur Utama PT Indonesia Power M. Ahsin Sidqi memastikan pasokan listrik siap untuk dipakai dalam perhelatan internasional itu.

"Kita sedang melakukan siaga G20, ini kan sudah mulai tingkat menteri, tingkat Sherpa," kata Sidqi di kantor Indonesia Power POMU, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/7/2022).

"Dan ini bukan hanya di Bali, di Jakarta beberapa kali, di Bandung, nah siaga G20 itu sudah dilakukan dari sekarang," ucapnya.

Salah satu bentuk kesiapsiagaan Indonesia Power dalam menyambut KTT G20 ialah dengan mengecek rutin mesin pembangkit listrik yang ada.

  1. Baca juga: Kampus UI Depok Serahkan Bus Listrik Dalam Rangka Mendukung KTT G20

Diketahui, mengutip situs resmi Indonesia Power, Priok Power Generation and O&M Services Unit (POMU) yang berlokasi di pantai utara Jakarta memasok listrik untuk wilayah Jawa-Bali.

Priok POMU mengelola 14 unit mesin pembangkit listrik yang meliputi delapan unit Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dan enam Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan total kapasitas terpasang 1.196,08 megawatt.

Priok POMU juga mengoperasikan enam unit PLTD di Senayan yang berkapasitas 16,08 megawatt.

"Untuk itu memang kami sekaligus mengecek kesiagaan dari semua mesin kami untuk menyambut perhelatan G20 yang 20 pemimpin negara minimal akan hadir di Indonesia," kata Sidqi.

Sidqi menambahkan, ada kemungkinan nantinya pasokan listrik untuk memenuhi KTT G20 di Bali ditambah.

Hal itu berdasarkan hasil penghitungan yang sudah dilakukan Indonesia Power seiring kesiapsiagaan terkait G20.

"Kemungkinan kalau di Bali kita sudah hitung, akan naik. Makanya kita pindahkan pembangkit dari Grati (di Pasuruan, Jawa Timur) ke Bali 200 megawatt," tutup Sidqi.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved