Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Ketua RT Beri Kesaksian, Decoder CCTV di Rumah Ferdy Sambo Langsung Diganti Pasca Brigadir J Tewas

Decoder CCTV di sekitar rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga telah diganti. Ketua RT Seno memberikan kesaksian.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
Kolase Foto Tribun Jakarta
Kolase Foto Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan dan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. 

Secara tiba-tiba, jelas Budhi, Brigadir J masuk ke kamar istri Ferdy Sambo dan melakukan pelecehan seksual.

"Tiba-tiba Brigadir J masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap ibu," terang Kapolres.

Baca juga: Bharada E Tamtama, Brigadir J Bintara & Irjen Ferdy Sambo Perwira, Inilah Jenjang Kepangkatan Polri

Budhi menuturkan, istri Ferdy Sambo terkejut dengan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J. Istri Ferdy Sambo lalu berteriak meminta tolong. Teriakan itu membuat Brigadir J panik.

"Saudara J membalas 'diam kamu!' sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang dan menodongkan kd ibu Kadiv," ucap Budhi.

Bharada E dan seorang saksi berinisial K yang sedang berada di lantai 2 bergegas turun tangga mendengar teriakan meminta tolong.

"Baru separuh tangga, kemudian melihat saudara J keluar dari kamar tersebut. Saudara RE menanyakan ada apa, bukan dijawab tapi dilakukan dengan penembakan," kata Budhi.

Setelahnya, baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J tak terelakkan.

Dalam baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Bharada E menggunakan senjata jenis Glock yang berisi 17 butir peluru.

Suasana di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo saat digelar olah TKP kasus polisi tembak polisi di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).
Suasana di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo saat digelar olah TKP kasus polisi tembak polisi di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022). (Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com)

"Kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magasin tersebut 12 peluru. Artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan atau ditembakan," ungkap Budhi.

Sementara itu, Brigadir J menggunakan senjata jenis HS berisi 16 butir peluru. Ia disebutkan melepaskan 7 tembakan ke arah Bharada E.

Namun, dari 7 tembakan yang ditembakan, tak ada satu peluru pun yang mengenai Bharada E.

Sebaliknya, Brigadir J menderita 7 luka tembak dari 5 tembakan yang dilepaskan Bharada E. Satu tembakan di antaranya bersarang di dada Brigadir J.

"Dari 5 tembakan yang dikeluarkan Bharada RE tadi, disampaikan ada 7 luka tembak masuk. Satu proyektil bersarang di dada," ujar Budhi.

Belakangan diketahui bahwa Bharada E masuk dalam tim penembak nomor satu di Resimen Pelopor.

Kolase Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan Sejata Glock 17
Kolase Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan Sejata Glock 17 (TribunJakarta.com dan Tribunnews.com)

"Sebagai gambaran informasi, kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada RE bahwa Bharada RE ini sebagai pelatih vertical rescue, dan di Resimen Pelopor dia sebagai tim penembak nomor satu kelas satu di Resimen Pelopor," ungkap Budhi.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved