Persija Jakarta

Liga 1 Bergulir, Ini Dua Stadion Kandang Persija : Bukan JIS yang Selalu Dibanggakan Anies Baswedan

Liga 1 2022-2023 bakal bergulir, ini dua stadion yang bakal menjadi kandang Persija Jakarta.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kolase Tribun Jakarta
Bukan JIS, inilah dua stadion yang bakal menjadi kandang Persija Jakarta di Liga 1 2022-2023. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Liga 1 2022-2023 bakal bergulir, ini dua stadion yang bakal menjadi kandang Persija Jakarta.

Dari dua stadion yang dipilih sebagai kandang Persija Jakarta, tak ada nama Jakarta International Stadium (JIS) yang selalu dibanggakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal itu berdasarkan data yang tercantum di laman resmi PT Liga Indonesia Baru selaku penyelenggara Liga 1 2022-2023.

Alih-alih mencantumkan nama JIS yang selalu dibanggakan Anies, Persija Jakarta menjadikan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Stadion Patriot Chandrabaga Bekasi sebagai kandang mereka.

Adapun Persija Jakarta sudah akan memulai laga mereka di Liga 1 2022-2023 pada Sabtu (23/7/2022) mendatang.

Baca juga: Karirnya Lebih Lama Dibanding Ronaldo dan Messi, Ini Kata Ismed Sofyan Hadapi Tahun Ke-21 di Persija

Macan Kemayoran akan bermain di laga pembuka Liga 1 2022-2023 dengan bertanding melawan tuan rumah Bali United selaku juara bertahan.

Alasan Persija tak jadikan JIS Sebagai kandang

Meski diklaim sebagai hadiah dari Anies Baswedan, nyatanya JIS memang tak diperuntukan seluruhnya untuk Persija Jakarta.

Grand launching Jakarta International Stadium (JIS) pada 24 Juli 2022, bakal diramaikan laga persahabatan antara Persija vs Chonburi FC.
Grand launching Jakarta International Stadium (JIS) pada 24 Juli 2022, bakal diramaikan laga persahabatan antara Persija vs Chonburi FC. (Instagram @chonburi_fc_official)

Hal itu sudah pernah diungkapkan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) saat rapat dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta.Sebab, meski Persija Jakarta adalah klub kebanggaan ibu kota, secara organisasi Macan Kemayoran dimiliki oleh pihak swasta.

"Kita tidak bisa memberikan secara free karena memang Persija yang memiliki PT di bawah Nirwan Bakrie," kata Direktur Bisnis PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Gunung Kartiko di rapat Komisi E DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/6/2022).

Kendati harus membayar sewa di JIS, Gunung memastikan Persija diberikan harga khusus untuk tiap laga pertandingannya.

Baca juga: JIS Jadi Hadiah Anies Baswedan untuk Persija Jakarta, Tapi Macan Kemayoran Diragukan Bisa Bayar Sewa

Dia menuturkan bahwa harga sewa di JIS tiap pertandingannya cukup besar.

Persija Jakarta diragukan bisa membayar uang sewa di JIS.

Akibatnya, Persija Jakarta dipastikan tak bakal selalu bermain di JIS kala memainkan laga kandangnya di Liga 1 2022/2023.

Pemain Persija Jakarta berfoto bersama sebelum memulai pertandingan uji coba melawan Sabah FC di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu (5/6/2022).
Pemain Persija Jakarta berfoto bersama sebelum memulai pertandingan uji coba melawan Sabah FC di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu (5/6/2022). Ini alasan Persija Jakarta tetap harus membayar sewa bila bermain di Jakarta International Stadium (JIS) kendati stadion mewah itu adalah hadiah dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.(Media Persija)

Persija Jakarta hanya akan menggunakan JIS sebagai kandang mereka saat pertandingan besar.

Adapun JIS bakal menjadi markas Persija dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara PT Jakpro dan Persija dalam waktu dekat.

"Jadi tidak semua akan di JIS karena terlalu besar dan biayanya terlalu berat untuk mereka," kata Gunung.

Sebagai alternatif, ujar Gunung, Persija Jakarta juga akan menjadikan Stadion Patriot, Bekasi sebagai kandang mereka.

"Jadi mereka menetapkan Patriot untuk pertandingan kesebelasan yang tidak cukup besar," kata Gunung.

Biaya Operasional JIS Capai Rp60 Miliar per Tahun

Baca juga: Persija Tak Selalu Pakai JIS Sebagai Kandang, Jakpro Singgung Harga Sewa: Terlalu Berat Buat Mereka

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengungkapkan biaya operasional dan perawatan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara capai Rp60 miliar pertahunnya.

Hal ini diungkap oleh Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto saat rapat di Komisi E DPRD DKI Jakarta terkait pemanfaatan Jakarta International Stadium (JIS).

"Pertahunnya sekitar Rp 50 miliaran, Rp 60 miliar sampai Rp 50 miliar itu adalah biaya seperti pemeliharaan operasional," katanya di lokasi, Selasa (28/6/2022).

Adapun operasional yang dimaksud seperti house keeping, security, mekanical hingga utilitas.

Malam puncak perayaan HUT ke 495 Jakarta atau Jakarta Hajatan berlangsung meriah dan spektakuler, di Jakarta International Stadium (JIS) malam ini, Sabtu (25/6/2022).
Malam puncak perayaan HUT ke 495 Jakarta atau Jakarta Hajatan berlangsung meriah dan spektakuler, di Jakarta International Stadium (JIS) malam ini, Sabtu (25/6/2022). Ini alasan Persija Jakarta tetap harus membayar sewa bila bermain di Jakarta International Stadium (JIS) kendati stadion mewah itu adalah hadiah dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.(TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana)

"Itu memasuki operasional dan maintanance. Itu rutin." lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Widi turut mengungkapkan biaya depresiasi JIS.

Nominalnya pun dikatakannya mencapai Rp150 miliar pertahun.

Sebagai informasi, biaya depresiasi ini merupakan biaya akibat pengurungan nilai aset atau bila merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), memiliki pengertian penyusutan nilai.

Rapat di Komisi E DPRD DKI Jakarta dengan PT Jakpro terkait pemanfaatan Jakarta International Stadium (JIS), Selasa (28/6/2022)

Sementara itu, biaya operasional dan perawatan ini nantinya bakal didapatkan dari pengembangan kawasan JIS atau revenue.

Baca juga: Khawatir Persitara Cemburu ke Persija Karena JIS, Anies Baswedan Bakal Revitalisasi Stadion Tugu

Gunung menjelaskan bila pihaknya telah membuat master plan. Diantaranya seperti co working office.

Selain itu, biaya operasional dan perawatan juga bisa didapat dari entertain.

Sebab bila mengandalkan pertandingan bola saja, lanjut Gunung, biaya operasional tak akan tertutup.

"Memang dari kajian awal kalau hanya bola ga nutupin, sampai kapan pun tidak bakal tutup.

Jadi kita juga plotingkan dari sisi revenue memang lebih banyak mayoritas dari penyewaan untuk entertain, tapi tentunya tidak akan merusak fasilitas sebagai sportainment untuk bola juga," paparnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved