Kaget Kebocoran Gas di Jalan MT Haryono, Anggota Fraksi PDIP Nilai Jaringan Bawah Tanah Semrawut
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak berkomentar mengenai kebocoran gas yang terjadi di Jalan MT Haryono, Rabu (20/7/2022).
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak memberikan komentar pedas imbas kebocoran gas yang terjadi di Jalan MT Haryono, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022).
Pertama, ia menilai adanya pembangunan yang tidak jelas.
"Pecahnya pipa gas akibat pengeboran oleh proyek TransJakarta adalah mengagetkan, untungnya tidak terbakar atau menimbulkan ledakan. Sesuai penjelasan, pihak Wijaya Karya telah berkoordinasi dengan PGN soal jaringan pipa gas. Akan tetapi pipa gas masih terkena pemasangan sheet pile, memberi kesan bahwa jaringan tersebut tidak memiliki detail yang jelas," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7/2022).
Hal ini diakuinya memberikan gambaran betapa semrawutnya jaringan di bawah tanah yang ada di ibu kota.
Misalnya seperti jaringan telepon, listrik, PDAM, serat optik serta jaringan lainnya.
Baca juga: Wagub DKI Ariza Perintahkan Perbaikan Kebocoran Gas di Jalan MT Haryono
"Disamping itu kepemilikan jaringan tersebut juga tidak jelas, sebagian pemiliknya bukanlah pemerintah. Ketentuan mengenai penguasaan lahan bawah tanah ini sepatutnya diawasi dengan baik, disamping itu ketentuan yang ada sepertinya kurang berwibawa," lanjutnya.
Kedua, lanjut dia, pemasangan jaringan bawah tanah juga mengganggu rakyat yang membayar pajak.

Alasannya, ranah di pinggir jalan dan trotoar dibongkar bolak-balik oleh berbagai kepentingan perusahaan. Sementara izin pembongkaran trotoar atau pinggir jalan tidaklah jelas.
"Ini jelas gambaran perencanaan pembangunan Jakarta yang tidak terkoordinasi. Pemilik lahan bawah tanah seakan berbagai pihak, negara dianggap bukan pemilik sesungguhnya. Setelah trotoar dan pinggir jalan dibongkar, lalu pemerintah yang turun tangan merapikan pekerjaan proyek tersebut. Dana perbaikan tersebut tentulah berasal dari rakyat, yang dikorbankan dengan kemacetan akibat penggalian bolak balik dan menimbulkan polusi terburuk sedunia," pungkasnya.
Penuturan Saksi Mata di lokasi
Seorang pedagang ketupat sayur, Ozi (35), menceritakan kronologi kebocoran gas yang terjadi di Jalan MT Haryono, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022).
Ia mengatakan, peristiwa kebocoran gas itu berada tengah proyek pengerjaan halte Transjakarta.
Baca juga: Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Kebocoran Gas di Jalan MT Haryono
"Kira-kira jam 11.00 lewat hampir jam 11.30 kejadiannya," kata Ozi saat ditemui di lokasi.
Ozi menjelaskan, kebocoran gas di Jalan MT Haryono berlangsung cepat.