Remaja Depok Ikut Citayam Fashion Week, Wali Kota Idris Meradang Sampai Protes: Itu Enggak Benar

Warga Depok disebut tidak terlibat dalam ajang yang viral Citayam Fashion Week di kawasan Sudirman dan Dukuh Atas. Wali Kota Idris sampai meradang.

Editor: Wahyu Septiana
Kolase Tribun Jakarta
Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Catwalk sejumlah remaja SCBD di Citayam Fashion Week. Warga Depok disebut tidak terlibat dalam ajang yang viral Citayam Fashion Week di kawasan Sudirman dan Dukuh Atas. Wali Kota Idris sampai meradang. 

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Wali Kota Depok, Mohammad Idris, memastikan jika warganya tidak terlibat dalam ajang yang viral Citayam Fashion Week di kawasan Sudirman dan Dukuh Atas, Jakarta.

Idris memastikan jika kumpulan remaja yang mejeng dan pamer busana di lokasi tersebut bukan warga Depok.

Idris ogah warganya disebut sebagai bagian dari remaja SCBD dan bahkan sampai mau mengajukan protes.

Seperti diketahui, Citayam Fashion Week adalah ajang pamer busana di kawasan Sudirman dan Dukuh Atas, Jakarta.

Fenomena urban itu muncul imbas banyaknya warga dari wilayah penyangga Jakarta seperti Citayam, Depok, Bojonggede yang kongko di jantung ibu kota itu.

Para remaja yang meramaikan Citayam Fashion Week pun mendapat label SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok).
Baca juga: Usai Citayam Fashion Week Viral, Bocah SCBD Ini Bersyukur Punya Penghasilan dan Bisa Kasih Orangtua

Idris ogah wargantya disebut sebagai bagian dari remaja SCBD itu.

“Nanti kita akan bersurat akan menegaskan bahwa yang dikatakan orang Depok itu enggak benar, tidak ada warga Depok,” ujar Mohammad Idris dalam konferensi persnya di Gedung Balai Kota Depok, Pancoran Mas , Rabu (20/7/2022).

Valerie-Veronika Catwalk di Citayam Fashion Week, Ramai Banget Sama Remaja SCBD.
Valerie-Veronika Catwalk di Citayam Fashion Week, Ramai Banget Sama Remaja SCBD. (Pebby Ade Liana/TribunJakarta.com)

Bahkan, Idris mengatakan pihaknya telah mengecek asal domisili sejumlah remaja yang asik berlenggang di Citayam fashion Week ini.

“Kita sudah cek, tidak ada (orang Depok). Dia adalah orang-orang Bogor, orang Manggarai pindah, sebagian ada sedikit masalah dalam keluarga dia pindah ke Bojonggede, lalu mereka main-main ke Jakarta.”

“Ketika kita cek domisilinya segala macam ya belum punya KTP karena dibawah 17 tahun,” timpalnya lagi.

Terkait ruang terbuka di Kota Depok yang sempat menjadi sorotan dan diduga menjadi penyebab para remaja ini lebih memilih bermain ke Jakarta, Idris berujar bahwa pihaknya sudah memikirkan hal tersebut jauh-jauh hari.

Model kembar Valerie - Veronika dan dua remaja SCBD (Sudirman Citayam Bojonggede Depok) melakukan catwalk ajang Citayam Fashion Show, di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (17/7/2022).
Model kembar Valerie - Veronika dan dua remaja SCBD (Sudirman Citayam Bojonggede Depok) melakukan catwalk ajang Citayam Fashion Show, di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (17/7/2022). (TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana)

Idris mengakus udah memiliki rencana membangun ruang publik di kawasan Margonda.

“Sudah kita kaji untuk membuat public space ada di Margonda. Itu sudah akan kita siapkan, jauh sebelum ini,” tuturnya.

Namun demikian, Idris enggan membeberkan konsep ruang terbuka ya ia maksudkan tersebut.

“Iya nanti rahasia, kejutan lah ,” bebernya singkat.

Terakhir, Idris kembali menegaskan bahwa para remaja yang asik nongkrong di kawasan Sudirman ini bukanlah warganya dan bahkan sampai mau bersurat ke  Provinsi Jawa Barat.

Wali Kota Depok Mohammad Idris saat menggelar konferensi pers di Gedung Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Rabu (20/7/2022).
Wali Kota Depok Mohammad Idris saat menggelar konferensi pers di Gedung Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Rabu (20/7/2022). (Dwi Putra Kesuma/TribunJakarta.com)

“Ini jangan dituduhkan mereka adalah ini adalah orang Depok. Kita akan klarifikasi ke provinsi bahwa dia adalah orang Bojonggede. Kenapa ke provinsi karena Bojonggede itu Bogor bagian provinsi. Kalau kita intervensi kesana, bukan wilayah kita. Kalau kepolisian iya, masih ada Polsek Bojonggede, kalau kewilayahan pemerintahan tidak ada,” pungkasnya.

Pemprov DKI Nyatakan Dukungan pada Citayam Fashion Week

Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana buka suara soal fenomena Citayam Fashion Week.

Citayam Fashion Week merupakan fenomena remaja asal daerah penyangga yang dikenal dengan sebutan SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok) yang asyik nongkrong di kawasan Sudirman dan Dukuh Atas.

Sambil bergaya nyentrik, kehadiran mereka bak peragaan busana.

Bahkan, terkini, kawasan Dukuh Atas benar-benar menjadi area catwalk.

Model profesional hingga artis pun kini berdatangan untuk turut tampil di Citayam Fashion Week.

Baca juga: Usai Citayam Fashion Week, Remaja SCBD Tidur di Area Pedestrian Sudirman Sampai Dibangunin Satpol PP

Melihat fenomena ini, Iwan sebagai perwakilan Pemprov DKI Jakarta menyatakan dukungannya.

Menurutnya, fenomena urban ini sebagai bagian dari aktivitas dari generasi muda mengembangkan kesenian.

"Citayam Fashion Week adalah sebuah fenomena di mana itu bagian dari aktivitas generasi muda mengembangkan dan membuat ekspresi dari sisi kesenian, bagian dari ekspresi penjiwaannya. Biarkan mereka buka dirinya dengan kondisi yang ada," ucap Iwan, Selasa (19/7/2022).

Anak buah Gubernur Anies Baswedan ini mengatakan pemerintah berperan untuk memberikan edukasi kepada para remaja ini.

Tentunya bukan untuk melakukan penindakan atau pemberian sanksi dengan hadirnya Citayam Fashion Week.

Model kembar Valerie - Veronika dan dua remaja SCBD (Sudirman Citayam Bojonggede Depok) melakukan catwalk ajang Citayam Fashion Show, di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (17/7/2022).
Model kembar Valerie - Veronika dan dua remaja SCBD (Sudirman Citayam Bojonggede Depok) melakukan catwalk ajang Citayam Fashion Show, di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (17/7/2022). (TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana)

Iwan memastikan, Pemprov DKI akan memberikan kenyamanan kepada para abg SCBD itu untuk berkreasi di ruang publik.

"Di mana peran pemerintah? tentu bukan penindakan, tetapi pemberian edukasi, pemberian pemahaman bahwa ruang ketiga harus dibuat sedemikian rupa sehingga mereka nyaman," paparnya.

Pemkot Ogah Fasilitasi Citayam Fashion Week

Di sisi lain, Pemerintah Kota Jakarta Pusat bersikap beda.

Melihat fenomena ini, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, mengatakan enggan menfasilitasi ajang Citayam Fashion Week di area Dukuh Atas itu.

Alasannya, karena area zebra cross dan juga trotoar yang kerap digunakan sebagai tempat nongkrong dan pamer gaya tersebut merupakan fasilitas umum yang diperuntukan untuk memudahkan mobilitas masyarakat.

Oleh sebab itu, kata dia penting bagi siapapun untuk melihat fungsi dari fasilitas yang sudah disediakan.

Ajak Bonge Bergaya Bareng, Paula Verhoeven datangi Citayam Fashion Week Senin (18/7/2022).
Ajak Bonge Bergaya Bareng, Paula Verhoeven datangi Citayam Fashion Week Senin (18/7/2022). (TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana)

"Kalau untuk fasilitasi, kita sekarang engga ya. Tapi kan kita lakukan pengawasan sekarang," kata Irwandi, saat dikonfirmasi TribunJakarta.com.

"Jangan salah bahwa kita fasilitasi fasos dan fasum, jangan salah. Fasos fasum itu kan fungsinya harus begitu, ya sebagai fasos fasum. Jangan beralih fungsi, itu salah dong. Kan gak semua masyarakat umum begitu. Itu dipakai masyarakat lain, gak anak Citayam aja.

Itu fungsinya sebagai fasos dan fasum, ada pengguna lain, pengguna jalan yang manfaatkan itu bukan mereka aja. Apalagi itu membuat kemacetan," kata Irwandi.

(TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma/Nur Indah Farrah)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved