Food Story

Si Lembut Martabak Jablay di Gang Kancil Jakarta Barat: Perempuan Malam Jadi Pelanggan Setia

Uniknya kuliner martabak jablay di Gang Kancil di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat. Ada cerita menarik di baliknya.

Satrio Sarwo Trengginas/TribunJakarta.com
Martabak di warung Martabak Jablay di Gang Kancil, Kelurahan Keagungan, Taman Sari, Jakarta Barat pada Kamis (21/7/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMAN SARI -  Nama martabak ini memang terbilang unik, Martabak Jablay.

Akan tetapi, jangan langsung mengira yang membuatnya para pekerja seks komersial (PSK).

Nama ini bermula lantaran para perempuan malam menjadi langganan setia martabak ini.

Warung Martabak Jablay itu berada di dalam Gang Kancil di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat.

Sore itu pada Kamis (21/7/2022), Indra sedang menggoreng martabak Jablay di dalam wajan berisi minyak panas.

Baca juga: Suka Martabak Telur? Begini Resep Membuat Versi Mininya, Mudah dengan Aneka Pilihan Isian

Sedangkan bibinya, mengisi adonan telur ke dalam kulit lumpia dan melipatnya.

Lalu mencemplungkan satu demi satu kulit lumpia itu ke dalam wajan.

Setelah dirasa sudah agak matang, martabak itu dipindahkan ke wajan satu lagi untuk menuntaskan proses menggoreng.

"Pakai dua wajan ini agar proses menggorengnya lebih cepat. Satu wajan untuk merekatkan kulit lumpia, kemudian dipindah ke wajan satu lagi biar cepet matang," kata Indra, penerus usaha ini, kepada TribunJakarta.com saat ditemui di lokasi.

Di samping Indra, terlihat tumpukan martabak Jablay berwarna kuning kecoklatan dengan uap panas yang masih mengepul di atas saringan.

Warung Martabak Jablay di Gang Kancil, Kelurahan Keagungan, Taman Sari.
Warung Martabak Jablay di Gang Kancil, Kelurahan Keagungan, Taman Sari, Jakarta Barat pada Kamis (21/7/2022).

Martabak yang mirip seperti kue bantal ini menggoda untuk segera diicip di saat petang.

Martabak itu juga tak lama kala digoreng. Hanya itungan menit di dalam wajan, martabak itu sudah ditiriskan saja ke atas saringan.

Layaknya drive thru, banyak pembeli bersepeda motor yang menepi dekat warungnya dan langsung pesan.

Setelah beli, pembeli tancap gas pergi membawa bungkusan gorengan berisi telur ini.

Warung Martabak Jablay Gang Kancil, Kelurahan Keagungan, Taman Sari.
Warung Martabak Jablay Gang Kancil, Kelurahan Keagungan, Taman Sari, Jakarta Barat pada Kamis (21/7/2022).

Komposisi martabak ini sederhana saja.

"Telor dikasih bumbu, kemudian cabai dan bawang digiling. Kasih kecap dan ditaburi daun bawang. Ditutup kulit lumpia lalu digoreng," katanya.

Rasa martabak Jablay ini nikmat saat lagi panas-panasnya.

Ketika digigit, kulit luar terasa garing dan bagian dalam terasa lembut.

Penampakan Martabak Jablay sehabis digoreng di warung Martabak Jablay.
Penampakan Martabak Jablay sehabis digoreng di warung Martabak Jablay di Gang Kancil, Keagungan, Jakarta Barat pada Kamis (21/7/2022)

Disebut Martabak Jablay

Indra, berkisah usaha martabak ini awalnya tak bernama.

Kedua orang tuanya, Sugandi dan Sumaryati lah yang memulai usaha martabak.

Mereka mulai menyiapkan martabak itu sejak dini hari sekitar pukul 00.00 WIB hingga jam 06.00 pagi.

Martabak itu lalu dititipkan ke warung-warung dan pedagang yang mampir di awal tahun 90-an.

"Awalnya digoreng terus dititipin ke warung sekitar sini. Lama kelamaan jadi banyak yang tahu, pembeli langsung beli ke sini. Akhirnya kita mangkal di sini," kata Indra.

Penerus usaha, Indra, saat ditemui di Warung Martabak Jablay di Gang Kancil.
Penerus usaha, Indra, saat ditemui di Warung Martabak Jablay di Gang Kancil, Keagungan, Taman Sari, Jakarta Barat pada Kamis (21/7/2022).

Karena dulu bukanya sampai subuh, banyak orang yang beraktivitas di malam hari mampir beli martabak. 

Tak terkecuali para perempuan malam yang mengais rezeki di diskotik-diskotik di kawasan Mangga Besar.

Kala itu, daerah tersebut memang dikenal banyak berdiri diskotik-diskotik.

"Banyak perempuan malam yang dulunya beli. Sekitar jam 2 sampai jam 3 an mereka pulang lapar dari diskotik akhirnya makan di sini," cerita Indra.

Kemudian karena jam bukanya pagi buta dan berbarengan dengan jam makan perempuan malam akhirnya disebut Martabak Jablay.

Bibi Indra sedang melipat kulit lumpia sebelum digoreng di Warung Martabak Jablay.
Bibi Indra sedang melipat kulit lumpia sebelum digoreng di Warung Martabak Jablay, Keagungan, Taman Sari, Jakarta Barat pada Kamis (21/7/2022).

Kebetulan saat itu juga lagi populer lagu film Mendadak Dangdut berjudul Jablai.

Maka tercetus lah nama itu dari mulut orang-orang.

Barangkali kata Indra, perempuan malam dan pelanggannya mampir juga ke warungnya.

"Dari situ sama warga sekitar dan pembeli nyebutnya ini Martabak Jablay. Tadinya mah enggak ada namanya," tambahnya.

Namun kini, seiring makin dikenalnya Martabak Jablay, Indra mulai buka warung dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB.

Martabak Jablay juga bisa dipesan melalui online. Enaknya dipesan saat senja hari sebagai teman ngopi atau ngeteh.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved