Sisi Lain Metropolitan

Nekatnya Emak Pedagang Kopi Ini, Sempat Diminta Bubar Jualan di Kota Tua: Eh, Dia Nongol Lagi

Barang dagangan bude Sri sempat dipindahkan dari lapaknya berjualan di tikungan Jalan Pintu Besar Utara agak masuk ke dalam halaman sebuah gedung.

Satrio Sarwo Trengginas/TribunJakarta.com
Pedagang Kopi dan minuman sachet lainnya, Bude Sri kembali menjajakan dagangannya di Jalan Pintu Besar Utara, Kota Tua, Jakarta Barat pada Senin (1/8/2022). Padahal, baru beberapa jam lalu dagangannya dipindahkan petugas. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMAN SARI - Bude Sri (52) benar-benar tak kapok. 

Pedagang kopi dan minuman saset itu sebenarnya sudah diminta bubar oleh petugas Satpol PP Taman Sari saat sedang patroli di Kawasan Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat, pada Senin (1/8/2022) pagi.

Barang dagangan bude Sri sempat dipindahkan dari lapaknya berjualan di tikungan Jalan Pintu Besar Utara agak masuk ke dalam halaman sebuah gedung.

Namun, hanya berselang beberapa jam kemudian, si Bude sudah menggelar dagangannya lagi di jalan itu ketika ditinggal petugas.

Nyatanya, upaya Satpol PP untuk mensterilkan kawasan Kota Tua dari Pedagang Kaki Lima (PKL) belum benar-benar berhasil.

Baca juga: Emak-emak Nekat Dagang di Kota Tua, Berani Mangkal & Tabrak Aturan: Kalau Enggak Bandel, Kagak Makan

Petugas masih harus menghadapi aksi kucing-kucingan dengan para PKL.

Padahal, pemerintah sudah berupaya memindahkan para PKL ini ke lokasi binaan (lokbin) di Kota Intan.

Alasan Bude tak mau menempati lokbin itu lantaran sepi. Otomatis memengaruhi pendapatannya.

"Saya dapetnya di pojok. Di sono (Lokbin) juga sepi enggak ada yang beli dapetnya dipojok," kata Bude kepada TribunJakarta.com.

Bude memilih mangkal lagi di tikungan Jalan Pintu Besar Utara lantaran bisa raup cuan lebih besar.

Pedagang Kopi dan minuman sachet lainnya, Bude Sri di Kota Tua.
Pedagang Kopi dan minuman sachet lainnya, Bude Sri kembali menjajakan dagangannya di Jalan Pintu Besar Utara, Kota Tua, Jakarta Barat pada Senin (1/8/2022). Padahal, baru beberapa jam lalu dagangannya dipindahkan petugas.

Penghasilannya dalam sehari itu untuk mencukupi hidup dua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP.

Bukan saja dirinya, ia mengaku teman-temannya sesama pedagang lain juga memilih jualan di tepi jalan sekitaran kawasan Kota Tua.

"Sedih dong pak (kalau dipindah). Semua temen-temen cari nafkahnya di sini," kata emak-emak yang bisa raup untung sehari Rp 500 ribu itu.

Ditemui secara terpisah, Kasatpol PP Jakarta Barat, Agus Irwanto mengatakan patroli di kawasan kota tua ini dilakukan untuk memantau kembali para pedagang yang masih bandel berjualan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved