Cerita Kriminal
Sadis! Gerombolan Begal di Tangerang Serang Anak Kecil Pakai Golok Babi Ukuran Raksasa
Sekelompok begal menyerang dua anak yang bermain ponselnya pada 5 Juli 2022 sekira pukul 03.00 WIB. Pelaku pakai golok babi ukuran raksasa.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Sekelompok begal tanpa pandang bulu menyerang dua anak di bawah umur yang tengah bermain ponselnya pada 5 Juli 2022 sekira pukul 03.00 WIB.
Tak main-main, walau pun korbannya anak-anak di bawah umur, kelima pelaku menyerang menggunakan senjata tajam golok babi berukuran raksasa.
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Prabu Kian Santang, Kelurahan Gebang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, saat kejadian, para pelaku memakirkan kendaraan roda duanya dekat korban.
Kala itu korban bernama Dian dan Syaiful yang di bawah umur tengah bermain handphone disambangi para pelaku.
Baca juga: Beda Cara 2 Begal HP di Penjaringan Habiskan Uang Hasil Kejahatan: Kasih Istri dan Main Judi Slot
"Mana HP lo anj*ng, kasih HP lo," kata Zain seraya menirukan pelaku di Polsek Batuceper, Senin (1/8/2022).
Sambil berteriak, kelima pelaku sambil melayangkan senjata tajam jenis golok babi yang berukuran raksasa.
Bahkan, saat Zain memegang golok babi itu, panjangnya melebihi setengah badan dia.

"Karena korbannya ini masih anak-anak, jadinya takut dan langsung tanpa perlawanan memberikan handphone kepada para pelaku," papar Zain.
Berdasarkan laporan korban, Polres Metro Tangerang Kota pada 27 Juli 2022 mengendus keberadaan pelaku di Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Betul saja, di Kelapa Dua polisi membekuk satu dari lima pelaku yakni NIK alias Garong.
"Empat pelaku lainnya belum dapat diamankan sudah masuk daftar DPO atas nama M, R, B, dan MF," kata Zain.
Baca juga: Polisi Masih Buru Begal Ponsel Wanita di Warung Makan Babelan Bekasi
"Motif pelaku ini memang mengincar korbannya untuk mendapatkan handphone. Nanti barang itu dapat dikuasai dan dijual, intinya motif ekonomi," ujarnya lagi.