Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Teka-teki Satu Jam Terakhir Hidup Brigadir J, Telepon ke Ponsel Sang Kekasih Sampai 23 Kali
Panggilan masuk ke ponsel Vera Simanjuntak, yang tak lain kekasih Brigadir J ini kemudian membuat tanda tanya. Terjadi sejam sebelum Brigadir J tewas.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengungkap menit-menit terakhir hidup Brigadir J sebelum tewas di rumah rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).
Panggilan masuk ke ponsel Vera Simanjuntak, yang tak lain kekasih Brigadir J ini kemudian membuat tanda tanya.
Tak sekali dua kali, panggilan masuk tersebut masuk ke ponsel Vera Simanjuntak sampai 23 kali.
Brigadir J tewas setelah dikabarkan baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Jasad Brigadir J kemudian dimakamkan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muaro Jambi.
Baca juga: Putri Candrawathi Menangis Didampingi Sosok Lain, Bukan di TKP Adu Tembak Brigadir J dan Bharada E
Namun karena kematian Brigadir J disebut penuh kejanggalan, makam itu akhirnya kembali dibongkar dan jasadnya dilakukan otopsi ulang.
Di sisi lain, Ketua Komas HAM Ahmad Taufan Damanik menyebut ada 20 video rekaman dari 27 titik CCTV dari Magelang, Jawa Tengah, hingga Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan dengan kualitas tinggi atau clear.

Dari video yang diterima Komnas HAM, terungkap menit menit terakhir hidup Brigadir J sebelum tewas di tangan Bharada E.
- Pukul 15:40 WIB
Taufan Damanik mengatakan, Brigadir J yang mengawal Irjen Ferdy Sambo tiba di rumah pribadi di Jalan Saguling, Jakarta Selatan sepulang dari Magelang.
Tak hanya Brigadir J, ada juga Bharada E dan asisten rumah tangga yang ikut dalam rombongan istri Irjen Ferdy Sambo.
Rombongan istri Irjen Ferdy Sambo itu menumpang dua buah mobil. Dikawal satu mobil patwal.
Disebutkan Taufan Damanik, mereka berangkat dari Magelang pukul 10:00 WIB.
Pulang dari Magelang, rombongan termasuk Brigadir J melakukan PCR di rumah pribadi.
Namun Irjen Sambo tak terlihat ikut PCR bersama istri dan para ajudannya. Ia terlihat tetap dalam kamar.
- Pukul 16:31 WIB
Vera Simanjuntak berkomunikasi lewat telepon dengan Brigadir J.
Baca juga: Tanpa CCTV, Komnas HAM Beberkan Situasi Adu Tembak Bharada E & Brigadir J: Dimatikan Jarak 2 Meter
Namun kala itu, Brigadir J mengatakan 'sebentar sebentar' kepada Vera Simanjuntak untuk mencari tempat yang tak terlalu bising.
"Dia bergerak mencari tempat yang tidak terlalu banyak suara, karena disitu berkumpul teman-teman yang lain ngobrol dan tertawa-tawa,"
"Sehingga dia bergeser dulu, itu dikatakan oleh Vera," tutur Taufan Damanik dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Metrotvnews.com, Senin (1/8/20222).

- Pukul 16:37 WIB
Brigadir J dan rombongan selesai melakukan tes PCR.
Kala itu, rombongan istri Irjen Ferdy Sambo pindah ke rumah dinas di Komplek Polri Duren Tiga.
Tak lama setelah itu, Irjen Ferdy Sambo ikut meninggalkan rumah pribadi tersebut.
Namun bukan ke rumah dinas, Ferdy Sambo pergi ke arah lain.
"Ferdy Sambo ke arah berbeda dengan ADC yang sama dan motor patwal yang sama," tutur Taufan Damanik.
- Pukul 17:00 WIB
Tak lama setelah berangkat, terlihat motor dan mobil Irjen Ferdy Sambo tersebut berhenti.
Rupanya saat itu, Irjen Sambo menerima telepon dari sangi istri terkait masalah di rumah dinas.
“Baru beberapa menit berjalan, kelihatan motor patwal berhenti, mobil berhenti,"
Baca juga: Kenapa Ada Beda Informasi? Komnas HAM Soroti CCTV di Rumdin Ferdy Sambo Saat Kematian Brigadir J
"Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu (Putri) ke Pak Ferdy yang menjelaskan ada masalah ini,” ujar Taufan Damanik.
Saat itu juga, Mobil yang dikendarai Irjen Ferdy Sambo berusaha berbalik arah. Begitu juga motor patwal.
Namun karena jalanan sempit, Irjen Sambo langsung berlari ke rumah dinas.

Brigadir J buat panggilan ke kekasih puluhan kali
Sejam terakhir hidupnya, Brigadir J rupanya sempat melakukan panggilan ke ponsel kekasihnya sebanyak 23 kali.
Hal ini terungkap berdasarkan data di HP milik Vera Simanjuntak.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan bahwa miscall dari HP Brigadir J ke HP Vera Simanjuntak muncul tidak beraturan.
"Miscallnya itu sekali muncul tapi tidak beraturan waktunya sebanyak 23 kali. Ini janggal, jadi waktu miscall tidak terdengar oleh kekasihnya," kata Kamaruddin kepada Wartakotalive.com, Senin (1/8/2022).
Disebut Kamaruddin, 23 miscall datang sekali waktu namun dengan catatan waktu tak beraturan.
Suara panggilan miscall itu tidak terdengar oleh Vera Simanjuntak sehingga tidak terangkat.
"Sehingga tidak diangkat, karena tidak ada berdering. Ini janggal sekali, 23 miscall sekali waktu tapi tak beraturan. Jadi miscall beruntun 23 kali, dengan waktu tidak beraturan," kata Kamaruddin.
Baca juga: Putri Chandrawati PCR di Rumah Pribadinya, Lalu Kenapa Pindah ke TKP Penembakan Brigadir J?
Kamaruddin mengungkapkan ini adalah salah satu fakta kejanggalan dalam meninggalnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Ia menjelaskan maksud atau arti miscall tidak beraturan karena catatan waktu miscall, melompat-lompat.
"Ada sekitar beberapa puluh kali miscall tidak beraturan dan tidak runut. Saya total ada 23 miscall ini datang ke HP Vera kekasih Brigadir J. Tetapi miscall ini tidak beraturan,"
"Contohnya misscall pukul 16.00, lalu 16.10, kemudian 16.20, sudah 16.20 balik lagi ke 16.05. Jadi misscall-nya itu tidak beraturan, sekali masuk breeettt banyak dan tidak beraturan," kata Kamaruddin.
Kamaruddin menduga, ponsel Brigadir J kala itu sudah dikuasai pihak ketiga.
Sampai saat ini pun, ponsel Brigadir J masih misterius keberadaannya.
"Nah, pertanyaannya ada apa. Berarti diduga HP Brigadir Yosua sudah dikuasi pihak ketiga, sampai detik ini,"
"Karena sampai sekarang tidak diketahui dimana HP itu. Yaitu 3 handphone dengan 4 nomor milik Brigadir J," ujar Kamaruddin lagi.
"Pertanyaannya lagi siapa yang menguasai handphone Brigadir J karena diduga tergeletak di meja di rumah dinas itu," kata Kamaruddin.