Sembako Bantuan Presiden Ditimbun
Hotman Paris Buka-bukaan, Terungkap Ini Alasan JNE Kubur 3,4 Ton Beras di Depok, Singgung Banpres
Kuasa hukum PT JNE, Hotman Paris mengungkap alasan kliennya mengubur 3,4 ton beras bansos di lahan kosong wilayah Sukmajaya, Depok.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
"Saya dapat informasi dari orang dalam JNE ada pemendaman sembako. Saya cari sehari tidak dapat, dua hari, tiga hari akhirnya saya dapat dengan menggunakan beko (excavator) pada Jumat kemarin," jelasnya di lokasi kejadian.
Rudi mengatakan, tumpukan sembako yang dipendam di dalam tanah ini bertuliskan bantuan presiden.
"Ada tulisannya, bantuan presiden yang dikoordinir Kemensos. Dari polres dan juga sudah datang kemarin," katanya.
Sementara itu, pantauan di lokasi tumpukan sembako yang diduga ditimbun ini telah ditutup terpal berwarna biru.
Baca juga: JNE Sebut Sembako yang Dikubur di Depok Hanya Beras, Katanya Sudah Diganti Semua
Garis polisi pun terpasang di lokasi kejadian, dan galian tanahnya pun masih terbengkalai.
Respons Rudi Samin
Polda Metro Jaya menghentikan kasus dugaan penimbunan sembako yang terjadi di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok.
Alasan pengehentian adalah musabab tidak ditemukan kerugian negara dalam kasus dugaan penimbunan sembako ini.
Baca juga: Giliran Anggota DPRD Depok Tinjau Lokasi Penimbunan Sembako: Kami Rasa Perlu Betanggung Jawab
"Saya kan hanya sebagai penemu barang ini. Masalah urusan diduga korupsi, maka itu adalah urusan Polda Metro Jaya. Tapi Polda Metro Jaya menghentikan," jelas Rudi di lokasi, Kamis (4/8/2022).
"Jadi gapapa kalau Polda Metro Jaya menghentikan karena tidak ada unsur pidananya menurut Polda, ya monggo-monggo saja," timpalnya.
Baca juga: Giliran Anggota DPRD Depok Tinjau Lokasi Penimbunan Sembako: Kami Rasa Perlu Betanggung Jawab
Rudi menyampaikan, meski dihentikan di Polda namun kasus ini tetap berlanjut di Mabes Polri, terkait Undang-Undang Pangan.
"Tapi untuk Undang-Undang Pangan di Mabes Polri tetap lanjut sampai hari ini. Saya tadi sudah koordinasi, hari ini juga masih ada pemeriksaan juga," jelasnya.
Rudi juga menegaskan, bahwa dirinya tidak melakukan fitnah terhadap JNE.

"Ini kan saya sebagai masyarakat menemukan barang ini, masukan dari masyarakat ada barang bukti di sini," ungkapnya.