Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Kondisi Keluarga Bharada E di Manado Terkuak, Sang Paman Minta Jokowi Lindungi Eliezer: Kami Mohon
Keluarga yang diwakili sang paman, Roy Pudihang tak menampik merasa tertekan hingga malu di masyarakat. Kini minta Jokowi lindungi Bharada E.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak kondisi keluarga Bharada E alias Richard Eliezer di Manado setelah kasus kematian Brigadir J viral disorot orang se-Indonesia.
Di sisi lain sang paman, Roy Pudihang meminta Presiden Jokowi untuk melindungi Bharada E.
Pasalnya seperti diketahui, Bharada E sudah blak-blakan membongkar tabir gelap di balik kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Terkait langkah yang ditembuh Bharada E tersebut, keluarga di Manado mendukung sepenuhnya.
Mulanya, Roy Pudihang dan keluarga besar yang lain mengaku tak menyangka Bharada E terlibat kasus kematian rekan kerjanya.
Apalagi dalam kasus tersebut, Bharada E resmi menjadi tersangka.
Baca juga: AKHIRNYA Keluarga Bharada E di Manado Buka Suara, Minta Eliezer Jangan Takut Jujur: Buka Semuanya!
Pasalnya diketahui Roy Pudihang, Bharada E terkenal dengan sosok yang baik hati bahkant taat beragama.
"Kami keluarga juga kaget melihat berita itu tapi kami seakan tidak percaya sebab anak ini, anaknya baik," ucapnya dikutip TribunJakarta.com di YouTube MetroTv, Selasa (9/8/2022).
Di sisi lain, Roy Pudihang mengaku hanya mengetahui kabar Bharada E selama ini lewat media massa.
Untuk itu, keluarga besar hanya bisa mendoakan Bharada E tegar dan kuat menghadapi masalah besar di depannya.

"Urusan di sana itu (Jakarta) kami di Manado cuma lihat di media, kami tidak bisa bilang apa-apa, kami hanya bisa berdoa sama Tuhan," tutur Roy Pudihang.
Meski begitu, keluarga besar mendukung langkah yang ditempuh Bharada E untuk mengungkap kebenaran.
Roy Pudihang berpesan agar Bharada E tidak takut jujur. Ia juga menyebut, Tuhan akan menolong Bharada E yang mengungkap kebenaran.
"Kami berharap ke depan anak ini (Bharada E) bisa tuhan tolong, apa yang terjadi di sana buka semuanya,"
"Tuhan Yesus pasti tolong orang yang berbicara jujur," ucap pria yang mengenakan pakaian putih tersebut.
Setelah kasus ini mencuat, Roy Pudihang tak menampik keluarga besar mendampak imbas besar.
Keluarga merasa tertekan bahkan malu di masyarakat.
"Terus terang, kami keluarga besar mengalami tekanan batin. Kami tertekan, malu, segala macam,"
"Jadi siang malam kami berdoa memohon kepada Tuhan semoga Richard diberi perlindungan, semua akan selesai," tutur Roy Pudihang.
Di akhir ucapannya, Roy Pudihang sempat meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk melindungi Bharada E yang mulai blak-blakan.
Tak hanya kepada Jokowi, Roy Pudihang juga meminta perlindungan kepada Kapolri dan Menkopohukum.
"Kami mohon supaya Richard diberi perlindungan,"
"Kami memohon kepada Presiden Jokowi, Bapak Kapolri, Bapak Menkopolhukam supaya masalah ini dapat selesai, dan kami memohon anak kami dapat dilindungi," ucap Roy Pudihang.
Baca juga: Beda Ucapan Maaf Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi untuk Brigadir J, Bharada E Jelas Sebut Adik
Bharada E cerita kekejian atasan kepada Brigadir J
Teka-teki sejumlah luka yang ada pada tubuh mendiang Brigadir J perlahan mulai terkuak.
Sekedar informasi beberapa waktu yang lalu, Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyoroti luka di jari sebelah kanan kliennya.

"Jari kelingking, jari manis, itu patah-patah dan luka," ucap Kamaruddin.
Kala itu Kamaruddin menyakini luka-luka di jari Brigadir J bukan karena peluru.
"Entah siapa pelakunya? Yang jelas bukan karena peluru," beber Kamaruddin.
Nyanyian Bharada E Ungkap Kekejian Atasan
Muhammad Burhanuddin, kuasa hukum Bharada E atau Bharada Eliezer, menjelaskan penyebab luka di jari-jari Brigadir J.
Mulanya Burhanuddin menegaskan tidak ada baku tembak antara kliennya dengan Brigadir J, di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Proyektil peluru di lokasi kejadian, kata Burhanuddin, hanya alibi dari atasan Bharada E untuk mengarang cerita.
Bharada E mengaku pistol Brigadir J, HS-9 buatan Kroasia diambil oleh atasannya.
Baca juga: Karakter Asli Bharada E Keluar, Sebut Posisi Ferdy Sambo Cs di Olah TKP, Curhat Ini ke Komnas HAM
Sang atasan lalu memakainya untuk menembak ke jari kanan korban dan tembok.
"Jadi senjata almarhum yang tewas itu dipakai untuk tembak jari kanan itu, bukan saling baku tembak," ungkap Burhanuddin saat dikonfirmasi, Senin (8/8/2022).
Tembakan ke beberapa dinding rumah Irjen Ferdy Sambo dilakukan supaya ada kesan terjadi baku tembak di sana.
Namun, Burhanuddin tidak menyebutkan berapa jumlah peluru yang diletuskan kliennya ke arah dinding dan tubuh Brigadir J.
"Ya nanti pengembangan penyidikan, itu terlalu delik kalau saya itukan, ribet saya," paparnya.
Bharada E menembak Brigadir J atas perintah atasannya.
Kata Burhanuddin, di bawah tekanan, kliennya mau tak mau menembak Brigadir J.
Setelah menembak, Bharada E langsung keluar rumah dinas dan tak mengetahui kejadian setelah itu.
"Iya, dia disuruh nembak, perintah atasannya, di bawah tekanan juga, 'tembak, tembak, tembak'," ungkap Burhanuddin.
Oleh karena itu, Burhanuddin memastikan kliennya tidak ikut menganiaya Brigadir J sebelum menembak dan setelah tewas.
Bharada E juga tidak melihat proses membersihkan darah di lokasi kejadian, dan ambulans datang mengevakuasi jenazah Brigadir J.
Burhanuddin mengatakan, bakal ada tersangka baru terkait kasus kematian Brigadir J.