Pergantian Logo Rumah Sehat Tak Bebankan APBD, Anak Buah Anies Baswedan Pasang Badan: Masih Bertahap

Dinkes mengklaim anggaran pergantian logo Rumah Sehat untuk Jakarta tak membebankan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Kolase TribunJakarta.com
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri peluncuran penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta dan penyeragaman logo di RSUD Cengkareng, Rabu (3/8/2022). Dengan branding ini, nama yang berlaku bukan lagi RSUD tapi Rumah Sehat untuk Jakarta. Anies juga meluncurkan logo untuk semua Rumah Sehat, yang terinspirasi dari kelopak bunga melati gambir. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengklaim anggaran pergantian logo Rumah Sehat untuk Jakarta tak membebankan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Ani memastikan anggaran tersebut dibebankan kepada masing-masing Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

"Bukan (menggunakan APBD). Proses penggantian logo Rumah Sehat untuk Jakarta dilaksanakan secara bertahap sesuai anggaran masing-masing RSUD, dan merupakan bagian dari kegiatan pemeliharaan sarpras (sarana prasarana) di RS," katanya saat dihubungi, Selasa (9/8/2022).

Oleh sebab itu, pergantian logo ini bakal dilakukan serentak di 31 RSUD namun menyesuaikan anggaran masing-masing.

"Setiap RSUD melaksanakan, tetapi secara bertahap menyesuaikan dengan anggaran dan sebagai bagian dari pemeliharaan gedung," lanjutnya.

Baca juga: Anggaran Logo Rumah Sehat ala Anies Baswedan Jadi Beban RSUD, Wagub Ariza: Enggak Seberapa

Sebagai informasi, Rumah Sehat untuk Jakarta  hadir dengan warna dan desain logo yang baru.

Pembaruan ini diharapkan bakal menjadi wajah baru bagi pelayanan kesehatan rujukan di DKI Jakarta, yang harus didukung dengan pembentukan profesionalisme seluruh SDM untuk lebih memberikan pelayanan yang optimal.

Rumah Sehat untuk Jakarta RSUD Cengkareng.
Rumah Sehat untuk Jakarta RSUD Cengkareng. (Istimewa)

"Rumah Sehat untuk Jakarta merupakan sebuah penjenamaan layanan kesehatan milik Pemprov DKI Jakarta yang sebelumnya merupakan 31 RSUD. Sebelumnya kita memiliki logo yang berbeda-beda menjadi 1 logo yang sama."

"Logo Penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta terinspirasi dari kelopak bunga melati gambir, yang merupakan salah satu bunga khas DKI Jakarta yang tidak hanya indah namun juga memiliki manfaat kesehatan sebagai obat," ucap Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti.

Kata Dinkes DKI Soal Rumah Sehat ala Anies Baswedan

Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengungkapkan alasan penjenamaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.

Ia menyebut, kebijakan ini diambil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan demi mengubah pola pikir masyarakat.

"Ada beberapa pertimbangan dalam penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta, salah satunya mengubah pola pikir masyarakat," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (8/8/2022).

"Datang ke rumah sakit bukan hanya ketika sakit, tetapi juga untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kesehatannya," sambungnya.

Oleh karena itu, Rumah Sehat untuk Jakarta dikembangkan dengan konsep layanan promotif preventif sebagai bagian dari layanan rumah sakit yang paripurna dan berkesinambungan.

Sebagai informasi, ada 31 RSUD yang kini menyematkan istilah Rumah Sehat untuk Jakarta.

Puluhan RSUD ini pun mengalami perubahan logo dengan tujuan sebagai kesatuan identitas bagi fasilitas kesehatan milik Pemprov DKI.

Dengan demikian diharapkan jejaring layanan kesehatan dapat lebih baik dan mampu memberikan akses yang luas kepada masyarakat.

Kolase Foto RSUD jadi Rumah Sehat untuk Jakarta dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kolase Foto RSUD jadi Rumah Sehat untuk Jakarta dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Kolase Foto Tribun Jakarta)

"Ini sebagai momentum bagi seluruh unsur dalam Rumah Sehat untuk Jakarta dalam memberikan layanan kesehatan yang berorientasi pada pasien dan mengembangkan hospitality dalam pelayanan hingga memberikan pengalaman yang baik bagi masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penjenamaan RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta jadi sorotan.

Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun menjadi bahan olok-olokan atau dibully di media sosial.

Pasalnya, Anies justru sibuk mengubah nama rumah sakit di saat ada 15 kelurahan di ibu kota yang belum memiliki RSUD.

Ia pun dibanding-bandingkan dengan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok yang diklaim berhasil membangun 29 RSUD semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved