Penamaan Rumah Sehat Tuai Banyak Kritik, Ariza Masih Setia Jadi Bamper Anies: Tidak Perlu Diributkan
Ariza asih setia menjadi bamper Anies Baswedan untuk menjawab kritikan terkait penjenamaan istilah RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Elga H Putra
Di mana, ide gagasan ini sudah mulai dibahas pada tahun 2019 lalu. Namun harus terhenti lantaran adanya pandemi Covid-19.
"2020 mulai awal, mulai kita siapkan langkah-langkahnya lalu muncul pandemi sehingga ini terhenti, baru kemudian diaktifkan lagi setelah kita bisa suasananya lebih memungkinkan," katanya di RSUD Cengkareng, Rabu (3/8/2022).
Adapun alasan penjenamaan ini turut dibeberkan oleh eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Selama ini rumah sakit selalu berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif. Sehingga mereka yang sakit bakal datang ke rumah sakit dengan harapan dapat sembuh.
Secara rinci, mereka yang datang ke rumah sakit haruslah mengidap penyakit lebih dulu.
"Nah di sisi lain pada saat pandemi kemarin kita menyaksikan pentingnya menjaga kesehatan, karena itu kita ingin agar rumah ini menjadi rumah di mana perannya ditambah," lanjutnya.
Penambahan peran ini pun diakuinya dalam berbagai aspek, yakni aspek promotif dan aspek preventif.
Sehingga datang ke 'Rumah Sehat' untuk menjadi lebih sehat.
"Jadi rumah sehat ini dirancang untuk benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup yang sehat, bukan sekedar berorientasi untuk sembuh dari sakit, karena itulah kemudian konsepnya disusun sebagai sebuah rumah sehat untuk Jakarta," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Anies turut melakukan penyeragaman logo untuk seluruh rumah sakit se-Jakarta.
Pasalnya selama ini logos rumah sakit berbeda-beda seakan bukan kesatuan.
"Padahal semuanya adalah institusinya pemerintah yang memberi pelayanan kepada seluruh warga, yang warga bisa datang ke mana pun juga. Jadi, satu sisi adalah memperluas aspeknya, dari hanya dua, kuratif, rehabilitatif, ditambah dengan promotif dan preventif. Kemudian menyeragamkan semuanya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menuturkan Rumah Sehat untuk Jakarta juga hadir dengan warna dan desain logo yang baru.
Pembaruan ini diharapkan bakal menjadi wajah baru bagi pelayanan kesehatan rujukan di DKI Jakarta, yang harus didukung dengan pembentukan profesionalisme seluruh SDM untuk lebih memberikan pelayanan yang optimal.
Baca juga: Anies Baswedan Ubah RSUD jadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Ali Demokrat: Saya Lihat karena Pandemi
"Rumah Sehat untuk Jakarta merupakan sebuah penjenamaan layanan kesehatan milik Pemprov DKI Jakarta yang sebelumnya merupakan 31 RSUD. Sebelumnya kita memiliki logo yang berbeda-beda menjadi 1 logo yang sama. Logo Penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta terinspirasi dari kelopak bunga melati gambir, yang merupakan salah satu bunga khas DKI Jakarta yang tidak hanya indah namun juga memiliki manfaat kesehatan sebagai obat," ucapnya.