Kebakaran Maut di Tambora

Kebakaran di Indekos Tambora Tewaskan Enam Penghuni, Korban Selamat: Allah Masih Sayang Saya

Toni mengalami sejumlah luka goresan di paha usai menyelamatkan diri dari kebakaran ruko indekos Tambora ini dengan masuk lubang sempit di atas atap.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com
Ilustrasi - Salah satu penghuni yang selamat, Toni (30), menceritakan kronologi kebakaran hebat yang menimpa bangunan indekos empat lantai di Jalan Duri Selatan I RT 006 RW 002, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (17/8/2022) pagi.  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Musibah kebakaran maut terjadi saat masyarakat penuh suka cita memperingati HUT ke-77 Republik Indonesia, Rabu (17/8/2022).

Api tiba-tiba melumat sebuah indekos empat lantai di Jalan Duri Selatan I RT 006 RW 002, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (17/8/2022) sekitar pukul 06.46 WIB.

Toni (30) menjadi salah satu penghuni indekos yang selamat dalam kebakaran maut ini.

Saat ditemui di sebuah warung, pria berambut gondrong itu sedang duduk bersandar ke dinding.

Wajahnya terlihat lelah. Sesekali senyum masih tersungging di bibirnya meski ia baru saja mengalami kejadian luar biasa.

Toni bercerita, kebakaran di indekos tempat tinggalnya ini terjadi dalam sekelebat. 

Baca juga: Tragedi Hari Kemerdekaan, Kebakaran Landa Ruko di Tambora: 6 Orang Tewas dengan Tragis

Ia seketika terbangun dari tidurnya saat dadanya terasa sesak.

Tahu-tahu asap pekat menyeruak ke kamar indekosnya di lantai 4. 

"Terus lampu semua padam. Udah sesek juga saya. Enggak mungkin turun ke bawah karena apinya dari sana," katanya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Rabu (17/8/2022).

Lokasi ruko yang mengalami kebakaran di Jalan Duri Selatan I RT 006 RW 002, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (17/8/2022).
Lokasi ruko yang mengalami kebakaran di Jalan Duri Selatan I RT 006 RW 002, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (17/8/2022). (Satrio Sarwo Trengginas/TribunJakarta.com)

Toni baru sadar telah terjadi kebakaran.

Namun, ia sempat kelimpungan saat mau menyelamatkan diri. 

Sebab, tak ada jendela untuk kabur. Ia kemudian melihat ada celah keluar di bagian atap kontrakan.

"Saya melihat ada lubang untuk talang air setinggi 50 cm di atap. Saya naik ke sana," ceritanya.

Beruntung, tubuh Toni terbilang ramping sehingga ia bisa masuk ke lubang berukuran sempit sepanjang sekitar tiga meter.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved