Persija Jakarta
Pemain Asing Persija Ikut Gembira Rayakan HUT RI, Ada yang Ajak Anaknya Tonton Lomba 17-an
Pemain asing Persija Jakarta ikut gembira merayakan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI yang dirayakan pada Rabu (17/8/2022).
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Pemain asing Persija Jakarta ikut gembira merayakan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI yang dirayakan pada Rabu (17/8/2022).
Apalagi ini adalah pengalaman pertama mereka melihat perayaan HUT Kemerdekaan RI.
Setidaknya ada dua dari empat pemain asing Persija yang begitu antusias merasakan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI kemarin.
Hal itu dilihat dari postingan kedua pemain asing Persija Jakarta itu di Instagramnya.
Kedua pemain itu yakni Michael Krmencik dan Ondrej Kudela.
Baca juga: Persija Jakarta Bakal Dapat Dukungan Spesial Lawan RANS FC, The Jakmania Berencana Geruduk Bogor
Melalui status Instagramnya, Krmencik nampak mengajak anaknya untuk menyaksikan keseruan perlombaan khas 17-an yang sudah menjadi tradisi tiap HUT RI.
Sedangkan Kudela memajang foto dirinya bersama anak dan istrinya dengan latar balon merah putih bertuliskan HUT RI 77.
"Selamat merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77! Kami sangat senang bisa berada di sini!
Merdeka!," tulis Kudela di postingan itu.

Sedangkan dua pemain asing Persija lainnya yakni Hanno Behrens dan Abdulla Yusuf Helal mengisi libur hari kemerdekaan dengan bersantai di sebuah cafe.
Namun dua pemain itu rupanya sudah cukup dikenali di Jakarta sehingga malah diajak berfoto bersama para pegawai cafe tersebut.
Momen tersebut dibagikan Behrens di status Instagramnya dengan menuliskan Jakmania Dimana-mana.
Cara Unik Persija Ucapkan HUT RI
Cara unik dilakukan Persija Jakarta untuk mengucapkan HUT Ke 77 RI yang dirayakan hari ini.
Hal itu diucapkan manajemen Persija Jakarta di akun media sosial resmi mereka pada hari ini, Rabu (17/8/2022).
Saat memberikan ucapan Dirgahayu Republik Indonesia, media sosial Persija Jakarta menampilkan wajah tiga pemain yang menjadi lambang keberagaman Indonesia.
Pasalnya, ketiga pemain yang dipajang Persija Jakarta itu berasal dari Indonesia barat, tengah dan timur yang seakan menandakan keberagaman pemain yang ada di Macan Kemayoran.
Ketiga pemain yang dipajang Persija dalam ucapan HUT Kemerdekaan yakni Ismed Sofyan, Muhammad Ferarri dan Ricky Cawor.
Baca juga: Thomas Doll Harus Cepat Putar Otak Selesaikan PR Persija, Butuh Gelandang Mirip Pilar Arema FC
Diketahui, Ismed Sofyan berasal dari Aceh yang melambang wilayah barat Indonesia.
Kemudian Muhammad Ferarri berasal dari Jakarta dan Ricy Cawor berasal dari Papua yang merupakan simbol dari Indonesia timur.
"Untuk Negeriku Tercinta, DIRGAHAYU.

Jayalah selalu, harumlah namamu, Indonesiaku. MERDEKA!," tulis akun Persija Jakarta.
Persija Gelar Lomba
Dalam memeriahkan HUT Ke-77 RI, Persija juga menggelar beragam perlombaan khas 17-an yang diikuti para pemain official.
Berbagai perlombaan digelar mulai dari balap balon hingga membawa kelereng menggunakan sendok.
Perlombaan itu digelar di Nirwana Park, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.
Selain berlomba, para pemain pun mengungkapkan makna Hari Kemerdekaan dari sudut pandang pesepakbola.
Baca juga: Thomas Doll Mulai Tuai Kritik Buntut Performa Persija, The Jakmania Buru-buru Bela Sang Pelatih
“Menurut saya makna dari hari kemerdekaan sebagai pemain sepak bola adalah sebagai simbol pemersatu bangsa.
Banyak hal dari sepak bola yang bisa mempersatukan kita. Contoh salah satunya adalah kita bisa memiliki banyak saudara-saudari dari Sabang sampai Merauke di lingkungan sepak bola,” ucap salah satu pemain muda Persija yang ikut lomba, Ginanjar Wahyu dilansir dari laman resmi klub.
Sementara itu, Dony Tri, memaknai hari kemerdekaan sebagai sebuah momentum mengingat perjuangan pahlawan di masa lalu.
“Menurut saya kemerdekaan sebagai pemain sepak bola adalah di mana saya bisa mengingat dan mencontoh semangat perjuangan para pahlawan di masa lalu.

Saya sebagai pemain Persija juga menganggap sepak bola adalah sebuah medium pemersatu bangsa,” ujar Dony.
Dony melihat adanya kemiripan antara persatuan bangsa untuk melawan penjajah dengan persatuan bangsa Indonesia saat bermain sepak bola.
“Saya pikir ada sedikit kesamaan antara perjuangan pahlawan Indonesia dan sepak bola karena sepak bola bisa menyatukan pemain dari Sabang sampai Merauke. Sama seperti pahlawan Indonesia yang Bersatu melawan penjajah,” ucap pemain kelahiran Boyolali 17 tahun lalu itu.