Penjabat Pengganti Anies Baswedan
Minta Pj Gubernur DKI Diumumkan Sebelum Anies Lengser, PDIP: Tak Boleh Ada Kekosongan Jabatan
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono berharap sosok penjabat Gubernur DKI diumumkan dua pekan sebelum Anies Baswedan lengser. Ini alasannya.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono berharap, sosok penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sudah diumumkan dua pekan sebelum Anies Baswedan lengser pada 16 Oktober mendatang.
Menurutnya, hal ini penting karena tak boleh ada kekosongan jabatan setelah DKI ditinggal Gubernur Anies Baswedan.
"Satu sampai dua minggu sebelum masa purna Anies (Pj gubernur harus diumumkan), karena sedetik pun tidak boleh ada kekosongan jabatan," ucapnya saat ditemui di gedung DPRD DKI, Senin (22/8/2022).
"Sehingga kalau 16 Oktober (Gubernur Anies) berakhir masa jabatannya, berarti tanggal 16 itu sudah harus dilantik Pj," sambungnya.
Walau demikian, Gembong belum mengetahui bocoran nama yang akan ditunjuk sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: Nilai Anies Tak Bisa Kerja Selama Jadi Gubernur DKI, Gembong PDIP: Beban Penjabat Lebih Berat
Pasalnya, mekanisme penunjukan Pj gubernur pengganti Anies Baswedan sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat.
Nantinya, Kementerian Dalam Negeri akan menyodorkan tiga nama dan Presiden Joko Widodo akan memilih salah satunya.

"Belum (ada bocoran), itu kan kewenangan presidrn, kami enggak berani melampaui kewenangan," ujarnya.
Gembong pun berharap, sosok yang akan dipilih Presiden Joko Widodo mengetahui seluk beluk Jakarta.
Baca juga: Jakarta Masih Sering Banjir, PDIP: Anies Tak Punya Jiwa Ksatria Akui Naturalisasi Sungai Gagal Total
Sehingga diharapkan orang tersebut bisa langsung bekerja dan mengejar capaian program-program yang masih jauh dari target selama ibu kota dipimpin Anies Baswedan.
"Hari-hati ini Kemendagri pasti sudah lakukan pemetaan, sosok mana yang paling tepat. Kemudian disodorkan pada presiden untuk didiskusikan bersama," tuturnya.
"Saya yakin presiden akan menentukan yang terbaik untuk rakyat Jakarta," sambungnya.