Gelar Silaturahmi Kebangsaan, Danpusterad Sepakat Ciptakan Indonesia Damai
Pusterad mengelar ajang silaturahmi kebangsaan bersama komponen bangsa tingkat nasional tahun anggaran 2022.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) mengelar ajang silaturahmi kebangsaan bersama komponen bangsa tingkat nasional tahun anggaran 2022.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel San Pasifik Jakarta Rabu (24/8/22) ini, mengusung tema Ekonomi Yang Kuat Mampu Menghadapi Segala Bentuk Ancaman.
Adapun kegiatan ini, bertujuan untuk menyatukan pemikiran sekaligus menjadi ajang dalam rangka memperkokoh hubungan antara masyarakat dengan TNI AD, untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang kuat dan semakin maju dibidang ekonomi.
Hal ini, sejalan dalam rangka mewujudkan pertahanan dan ketahanan bangsa, agar disegani oleh dunia internasional.
"Kami bersepakat bersama-sama menciptakan Indonesia yang damai, sejuk, tenteram, dan aman. Kami bersepakat untuk menghormati dan menghargai perbedaan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika," kata Komandan Pusat Teritorial TNI AD atau Danpusterad, Letjen TNI Teguh Arief, dalam keterangannya Rabu (24/8/2022).
Baca juga: Rasanya Melegenda, Ternyata Ini Makanan Favorit Para Taruna Akmil hingga KSAD Jenderal Dudung
Sesuai dengan tema tersebut, disampaikan bahwa ekonomi yang kuat mampu menghadapi segala bentuk ancaman. Termaksud, diantaranya dalam hal Energi dan juga Pangan.
Acara pembukaan, ditandai dengan pemukulan gong Oleh Danpusterad, Letjen TNI Teguh Arief, didampingi oleh Mayjen TNI(Purn) TB Hasanudin dan Dr H Soekarwo selaku undangan.
Kegiatan ini di pandu oleh News Anchor Putri Viola sebagai moderator, dan dua narasumber, yakni Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc, M.A, Ph.D dan Dr. M.Chatib Bisri, S.E, M.Sc.
Baca juga: Kisah Heroik Pak Jaelani dan Keprihatinan Jenderal Dudung Lihat Kondisi Babinsa: Rata-rata Usia Uzur
Disampaikannya, kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan suasana damai di masyarakat.
"Ini adalah perekat dan pemersatu bangsa. Apabila memperkirakan apa yang akan kita hadapi ke depan secara cermat, kita tidak boleh melupakan sejarah . Karena apa yang kita jalani hari ini tidak terlepas dari masa lalu, dari pemahaman di masa lalu, itulah kita mendapatkan banyak pelajaran berharga yang dapat dijadikan sebagai bekal untuk menghadapi masa depan," kata Teguh.
"Ini adalah perekat yang tidak bisa ditawar lagi. Kalau perekat dihancurkan, bangsa ini akan hancur juga. Kalau Pancasila diotak-atik bangsa ini akan lemah, Pancasila adalah pemersatu," sambungnya.
Ia pun menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan silaturahmi kebangsaan tersebut.