Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Nasib Sahabat Ferdy Sambo Fahmi Alamsyah Diungkap Kapolri, Tingkahnya Bikin Rekan Seprofesi Dongkol

Nasib sahabat Ferdy Sambo, eks staf ahli Kapolri Fahmi Alamsyah dibeberkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Tribunnews
Fahmi Alamsyah Staf Ahli Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang mengundurkan diri setelah disebut-sebut terlibat dalam kasus tewasnya Brigadir J. 

“Ya enggak tahu saya, bukan penyidik. Kami cuma tahu bahwa dia ini operator yang menyusun skenario-skenario setelah penembakan, lalu dia menyusun bersama Sambo bahwa ini tembak menembak,” ujar Hermawan Sulistyo.

Peranan kedua Fahmi Alamsyah, adalah menyusun skenario pembunuhan Brigadir J, seolah-olah terjadi adu tembak, karena adanya pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.

“Dia menyusun skenario pelecehan seksual dan publik percaya itu yang menjadi masalah," ucap Hermawan.

Baca juga: Kak Seto Prihatin Anak-anak Ferdy Sambo - Putri Candrawathi, Minta Polri Beri Perlindungan

Hermawan Sulistyo mengatakan Fahmi Alamsyah ditekan untuk mundur dari jabatan staf dan penasihat ahli kapolri.

Bukan hanya itu, Hermawan Sulistyo mengungkapkan soal polemik aliran dana tersebut juga membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi tertantang.

“Kapolri bilang, dibuka saja kalau saya terima duit, jumlahnya berapa, kapan? Buka-bukaan saja," imbuhnya.

SIMAK VIDEONYA:

Fahmi Orang Pertama yang Ditelepon Ferdy Sambo

Seusai menembak mati Brigadir J di rumah dinasnya, pada 8 Juli 2022, Ferdy Sambo lalu langsung menelepon sahabat baiknya.

Bersama sahabatnya itu, Ferdy Sambo kemudian menyusun sebuah skenario untuk menutupi kejahatanya membunuh Brigadir J.

Siapakah sahabat Ferdy Sambo tersebut?

TONTON JUGA

Penasihat Ahli Kapolri, Prof Hermawan Sulistyo membocorkan sosok sahabat Ferdy Sambo itu saat menjadi narasumber di acara Catatan Demokrasi TV One.

Hermawan Sulistyo menyebut sahabat Ferdy Sambo tak lain adalah Eks Staf dan Penasihat Ahli Kapolri, Fahmi Alamsyah.

"Itu penasihat ahli yang tidak ahli, karena tidak ada track recordnya," ucap Hermawan Sulistyo.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved