Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Paling Menderita Tapi Orang Tua Brigadir J Malah Terlupakan, Namanya Tak Disebut Ferdy Sambo dan DPR

Ketua Civil Society Indonesia, Irma Hutabarat mengatakan keluarga terutama orang tua Brigadir J adalah pihak yang paling menderita.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
kolase Instagram
Ketua Civil Society Indonesia, Irma Hutabarat mengatakan keluarga terutama orang tua Brigadir J adalah pihak yang paling menderita. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Civil Society Indonesia, Irma Hutabarat mengatakan keluarga terutama orang tua Brigadir J adalah pihak yang paling menderita.

Pasalnya anak mereka dibunuh dengan keji, dan mendapatkan beragam fitnahan, mulai dari pelecehan seksual hingga percobaan pembunuhan.

Meski begitu, orangtua Brigadir J yang berprofesi sebagai guru seperti terlupakan.

TONTON JUGA

Dalam acara Perempuan Bicara di tvOne, Irma mengkritik terhadap Komisi III DPR yang tidak mempertanyakan nasib dari orang tua Brigadir J.

Selain itu, dirinya mengomentari soal tidak adanya permintaan maaf yang diungkapkan oleh institusi Polri.

Sekedar informasi Komisi III DPR beberapa hari yang lalu baru saja menggelar rapat bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Parlemen (DPR) kemarin bersidang, tidak ada satu pun yang nanya, tidak ada satu pun yang peduli, apa yang terjadi dengan keluarga Yosua? Bagaimana keadaan ibunya dan bapaknya," jelas Irma sambil menangis.

"Mereka itu orang miskin, gajinya hanya Rp 600 ribu, diambil 3 bulan sekali," imbuhnya.

Kesedihan Samuel Hutabarat saat gantikan wisuda Brigadir J di Universitas Terbuka, Selasa (23/8/2022). Simak lirik dan arti lagu Anakku Naburju yang iringi acara wisuda Brigadir J.
Kesedihan Samuel Hutabarat saat gantikan wisuda Brigadir J di Universitas Terbuka, Selasa (23/8/2022). Simak lirik dan arti lagu Anakku Naburju yang iringi acara wisuda Brigadir J. (YouTube Universitas Terbuka Tv)

Baca juga: Briptu Martin Gabe Kena Sial di Kasus Brigadir J, Mahfud MD Pernah Bahas Anak Bawang Ferdy Sambo

Tak cuma Anggota Komisi II DPR RI saja yang tak menyebut orang tua Brigadir J, Ferdy Sambo yang sudah menghilangkan nyawa pria kelahiran 1994 itu juga bertidak demikian.

Ferdy Sambo diketahui tulis surat permintaan maaf ke Polri atas tindakannya yang telah membuat nama baik Polri tercoreng.

Dalam surat tersebut, Ferdy Sambo tampak menyampaikan rasa penyesalannya dan siap menanggung semua akibat atas tindakan perbuatannya.

Mantan Kadiv Propam tersebut menuliskan surat tentang permohonan maaf untuk rekan-rekannya di institusi Polri.

Rosti Simanjuntak, ibu Brigadir J jalani pemeriksaan kesehatan
Rosti Simanjuntak, ibu Brigadir J jalani pemeriksaan kesehatan (Facebook via TribunManado)

Baca juga: Terbukti Putri Candrawathi Cinta Sejati Ferdy Sambo Kena Kasus Pun Bareng, Foto Lawas Berbicara

Namun dalam surat tersebut Ferdy Sambo tidak menulis sama sekali permintaan maaf untuk keluarga atau pun orang tua Brigadir J.

Terkait dengan tidak adanya permintaan maaf Ferdy Sambo kepada keluarga Brigadir J, kerabat Brigadir  Roslin Simanjuntak mengatakan tidak perlu.

"Kalau buat kami pak Sambo nggak perlu minta maaf kepada kami, kami minta dia dipecat secara tidak hormat, karena bagi kami peemintaan maaf dia tidak perlu, yang penting dia dihukum seberat beratnya sesuai pasal 340," jelasnya.

Namun kata Roslin jika Ferdy Sambo meminta maaf, sebagai manusia keluarga Brigadir Yosua akan menerima, namun tetap meminta hukuman terberat tetap dijatuhakan.

"Kalau dia minta maaf ya kita terima tapi ya tetap hukuman berlaku yang seberat beratnya," tutupnya.

Putri Candrawathi Tak Punya Hati Seorang Ibu?

Irma Hutabarat mengomentari terkait bungkamnya Putri Candrawathi soal kasus pembunuhan  Brigadir J.

Irma Hutabarat menilai bungkamnya Putri Candrawathi adalah bentuk ketiadaan perasaan sebagai ibu.

Pernyataan Irma ini berlandaskan dari membandingkan dengan perasaan ibu dari Brigadir J, Rosti Simanjutak.

Sehingga, menurutnya, saat ini tinggal menunggu terketuknya perasaan dari istri Ferdy Sambo itu untuk berbicara di depan publik.

Kondisi ini pun membuat Irma menilai Putri Candrawathi tidak memiliki empati sebagai ibu layaknya Rosti.

Baca juga: Semakin Jelas Jejak Tabungan Brigadir J yang Raib Dikuras, Terkait Rahasia Dapur Ferdy Sambo Cs?

"Sekarang cuma hatinya saja, terketuk nggak hatinya. Kalau saya bilang sih dia (Putri Candrawathi) sebagai seorang ibu dan dia sama sekali tidak mampu merasakan empati terhadap mamak-nya Yosua yang menangis sampai habis air matanya," katanya dalam Perempuan Bicara di YouTube tvOne, Sabtu (27/8/2022).

Lebih lanjut, Putri Candrawathi telah diperiksa oleh penyidik dari Timsus Polri pada Jumat (26/8/2022).

Dikutip dari Tribunnews, Putri dicecar sebanyak 80 pertanyaan.

Pada pernyataannya, kuasa hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis mengungkapkan kliennya tersebut menjadi korban kekerasan seksual saat diperiksa menjadi tersangka.

Penampilan Putri Candrawathi serba hitam tiba di Bareskrim untuk menjalani pemeriksaan, Jumat (26/8/2022).
Penampilan Putri Candrawathi serba hitam tiba di Bareskrim untuk menjalani pemeriksaan, Jumat (26/8/2022). (TvOneNews)

Baca juga: Terekam Video Ferdy Sambo Joget Tak Ada Beban, Kini Tegang Ratapi Nasib di Ruang Sidang Kode Etik

"Ibu PC juga menjelaskan dalam pemeriksaan bahwa beliau adalah korban tindakan asusila atau kekerasan seksual dalam perkara ini," tuturnya.

Arman menambahkan pengakuan Putri telah tertulis dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Tidak hanya itu, dirinya menjelaskan Putri juga membantah atas pasal yang disangkakan.

"Keterangan klien kami juga sudah dicatat oleh penyidik dalam BAP tersebut, sekaligus penjelasan kronologis kejadian yang terjadi di Magelang," kata dia.

Terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan proses pemeriksaan terhadap Putri Candrawathi akan dilanjutkan pada Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Ajudan Lain Grogi, Mental Bharada E Lebih Teruji: Senyum di Tahanan Tapi Tak Bertemu Ferdy Sambo

"Pemeriksaan PC ini dihentikan dulu, karena larut malam dan mengingat menjaga kondisi kesehatan bersangkutan. Dan pemeriksaan masih akan dilanjutkan, pada Rabu 31 Agustus," ujar Dedi dikutip dari Kompas TV.

Lebih lanjut, Dedi menjelaskan penyidik merasa pemeriksaan belum cukup dan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan bersifat konfrontir.

"Jadi masih belum cukup malam ini, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan konfrontir," ungkapnya.

Sebagai informasi, pemeriksaan kepada Putri Candrawathi dilakukan Jumat kemarin siang di Bareskrim Polri.

Sebelum diperiksa, Putri melakukan pengecekan kesehatan terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pemeriksaan materi penuidikan perkara.

Setelah diperiksa kurang lebih 12 jam, Dedi menjelaskan Putri mengalami tekanan mental akibat peristiwa yang terjadi di Kompleks Kepolisian Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Artinya kalau diperiksa kesehatannya dan sekarang pemeriksaan kurang lebih hampir sekitar 12 jam kondisi kesehatannya tentunya lain," ungkap Dedi

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved