Kecelakaan Maut di Bekasi
Serba-serbi Kecelakaan Maut di Bekasi: Sopir Tersangka, Murid Libur hingga Ubah Akses Masuk Sekolah
Kecelakaan maut di depan SDN Kota Baru II dan III Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi mengakibatkan 10 orang meninggal. Berikut serba-serbinya.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Kecelakaan maut di depan SDN Kota Baru II dan III Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi mengakibatkan 10 orang meninggal dunia, Rabu (31/8/2022).
Otoritas setempat langsung mengambil tindakan, hal ini dilakukan sebagai langkah evaluasi insiden mematikan tersebut.
Sekolah Diliburkan
Pasca kecelakaan maut truk trailer oleng di Jalan Sultan Agung, siswa SDN Kota Baru II dan III belajar dirumah.
Hal ini disampaikan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, dia mengatakan aktivitas belajar di sekolah ditiadakan.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Bekasi Gegara Sopir Truk Ngantuk, Ariza Ingin Pengemudi Miliki Kesehatan Baik
"Tiga hari sampai Senin (5/8/2022) mereka baru beraktivitas lagi di sekolah," kata Tri kepada wartawan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Inayatulah mengatakan, kegiatan belajar di rumah dilakukan agar fokus pemulihan trauma.

"Untuk menghilangkan trauma terlebih dahulu baik anak-anak, orangtua dan guru," kata Inay.
Inay mengaku, insiden kecelakaan ini sangat mengguncang seluruh warga sekolah karena terjadi persis di depan pintu gerbang.
"Sangat menyedihkan karena kejadiannya persis di depan sekolah itu, saya sudah meninjau langsung ke lokasi," jelas dia.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait, jangan sampai kejadian serupa terulang kembali.
"Evaluasi kita pasti kita akan lakukan itu, kita juga bakal lakukan langkah-langkah koordinasi tentang sosialisasi agar menghindari kecelakaan lalu lintas," tegasnya.
Sopir Ditetapkan Tersangka
Polisi menetapkan sopir truk kecelakaan maut di Bekasi sebagai tersangka, dia terbukti lalai dalam mengemudi hingga menewaskan 10 orang korban.
"Betul sudah ditetapkan sebagai tersangka, melakukan penyelidikan ada kelalaian dalam mengemudi," kata Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Agung Pitoyo, Kamis (1/9/2022).
Dia menjelaskan, pengemudi berinisial AS (30) mengantuk saat mengemudi sehingga kendaraannya oleng menabrak ke sisi kiri jalan.
Baca juga: Ibu Bak Tersambar Petir Anaknya Tewas Ditabrak Truk Depan Sekolah, Padahal Kejutan Ultah Sudah Siap
"Dia berangkat dari Narogong tujuan Surabaya, mengantuk tidak ada indikasi terpengaruh narkoba karena sudah dites urine," ucapnya.
Pihaknya sejauh ini terus menggali lebih dalam keterangan tersangka.
Berkas penyidikan selanjutnya segera dilimpahkan ke Kejaksaan.
"Kita tetapkan dulu sebagai tersangka nanti pendalaman akan kita lakukan supaya cepet prosesnya kita akan kita serahkan ke Kejaksaan," tegas dia.

Untuk kronologi kecelakaan, truk bermuatan besi melintas dari arah Kranji ke Cakung Jakarta Timur.
Saat tiba di TKP, kendaraan pengangkut logistik itu oleng ke arah kiri jalan.
Di kiri jalan, truk menghantam kendaraan roda dua, gerobak pedagang dan halte bus depan sekolah.
Selain itu, truk juga menabrak tiang provider hingga roboh.
Akibatnya, tiang tersebut menimpa kendaraan pick up hingga ringsek.
Korban dalam kecelakaan ini berjumlah sekitar 30 orang, 10 diantaranya meninggal dunia dan mayoritas siswa SD Negeri Kota Baru II dan III yang tepat di lokasi kejadian.
Akses Keluar Masuk Murid Diubah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan solusi jangka pendek sebagai evaluasi kecelakaan maut di Bekasi,
Kang Emil menyambangi SDN Kota Baru II dan III di Jalan Sultan Agung, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (1/9/2022).
Dalam lawatannya ini, pemerintah akan merubah jalur keluar masuk siswa agar tidak langsung berhadapan ke jalan raya.
"Tadi diskusi dengan Kepsek jangka pendeknya kita atur lalin bergeraknya si anak-anak ini supaya tidak langsung muncul ke jalan besar," kata Emil di Bekasi.
Akses keluar masuk siswa dipindah ke samping, di mana terdapat kalan kecil yang berada persis di samping sekolah.
"Jadi mungkin nanti lewat pintu samping dulu, lalu di drop orangtuanya sedemikian rupa yang mau menjemput anaknya," jelas dia.
Selain itu, usulan lain agar keselematan murid terjaga yaitu pembuatan jembatan penyeberangan orang.
Sehingga nanti, orangtua yang ingin menjemput bisa menunggu di sebrang jalan agar terhindar dari memotong arus lalu lintas.
"Tadi ada usulan jembatan, kalau itu jadi solusi nanti saya, pak wali akan mengupayakan secepatnya sehingga yang ngedrop gak usah nyebrang terus melewati lalin yang tidak terkontrol," ucap dia.
Keberadaan sekolah yang beridiri persis di pinggir jalan raya, tidak lepas dari peninggalan pembangunan masa lampau.
Kota Bekasi merupakan padat penduduk, tidak hanya SDN Kota Baru II dan III yang memiliki letak seperti ini di wilayah setempat.
Sehingga, membuat siswa untuk menyesuaikan keselamatan siswa dan pengendara adalah upaya yang bisa dilakukan.
"Ini enggak mudah karena sejarah kota dan sekolah ini sudah lama, solusinya adalah membuat sistem walaupun berdekatan jalan bagaimana memonitor kedatangan kepulangan," tegas dia.