Kenaikan Harga BBM

Giliran Polisi di Jakarta Utara Bagikan Bansos BBM ke Sopir Angkot dan Tukang Ojek

Paket sembako dari kepolisian di Jakarta Utara untuk sopir angkot dan tukang ojek ini berisi 20 mie instan, 2 liter minyak goreng, dan 2 kilogram gula

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
Dok. Polsek Kawasan Muara Baru
Kapolsek Kawasan Muara Baru AKP Debby Tri Andrestian secara simbolis membagikan paket bansos kepada sopir angkot dan tukang ojek yang terdampak kenaikan harga BBM di sekitaran pesisir Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Seiring maraknya unjuk rasa penolakan kenakikan harga BBM, kepolisian tingkat polsek hingga polda terus menggiatkan pembagian bantuan sosial (bansos) kepada warga terdampak kenaikan harga BBM.

Di antaranya Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polsek Kawasan Muara Baru yang membagikan bansos kepada warga terdampak kenaikan harga BBM di kawasan pesisir Jakarta Utara.

Pembagian bansos BBM ini dilakukan secara berkala.

Kapolsek Kawasan Muara Baru AKP Debby Tri Andrestian mengatakan, sasaran penyaluran paket bansos dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo itu masih meliputi sopir angkutan kota dan ojek.

"Kami membagikan kepada sopir angkot U11 jurusan Muara Baru-Muara Angke dan selanjutnya kepada pengemudi ojek daring dan ojek pangkalan yang beraktivitas di kawasan Pelabuhan Muara Baru," kata Debby, dalam keterangan rilis, Selasa (13/9/2022).

Debby menjelaskan, ada sebanyak 50 paket bansos yang disalurkan pada Senin (12/9/2022) kemarin.

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan BBM Berlanjut, Mahasiswa dan Buruh Bakal Kepung Kawasan Patung Kuda Hari Ini

Paket sembako dari kepolisian di Jakarta Utara untuk sopir angkot dan tukang ojek ini berisi 20 mie instan, 2 liter minyak goreng, dan 2 kilogram gula pasir.

"Kami bagikan kepada sopir angkot jurusan Muara Baru-Muara Angke, ojek daring (online) dan ojek pangkalan dalam rangka merespon dampak situasi global di wilayah Pelabuhan Muara Baru," kata dia.

Penyaluran paket bantuan sosial juga sebelumnya sudah disalurkan di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Priok sejak Rabu (7/9/2022).

Presiden Jokowi dan ilustrasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi khususnya jenis Pertalite. Terkini, Presiden Jokowi mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM di Kantor Pos Cabang Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Jayapura, Rabu (31/8/2022), jelang kenaikan harga BBM.
Presiden Jokowi dan ilustrasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi khususnya jenis Pertalite. Terkini, Presiden Jokowi mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM di Kantor Pos Cabang Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Jayapura, Rabu (31/8/2022), jelang kenaikan harga BBM. (setkab.go.id/my pertamina)

Awalnya, satu ton beras dibagikan di terminal pelabuhan maupun sopir angkutan umum di wilayah Muara Angke.

Pada Kamis (8/9/2022), sebanyak 100 paket sembako berisi beras lima kilogram, gula, minyak goreng dan mi instan juga dibagikan di kawasan Kampung Nelayan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kemudian pada Jumat (9/9/2022) juga dibagikan 100 paket beras dan 500 kilogram beras dibagikan di kawasan Pasar Ikan Modern Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Baca juga: Buruh Demo Perotes Harga BBM, Bawa Keranda Duka Cita Untuk Presiden Jokowi dan DPR

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, hampir tiga ton beras didistribusikan di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

"Personel bergerak dengan menggandeng elemen-elemen masyarakat untuk mendistribusikan paket bansos kepada warga yang terdampak penyesuaian harga BBM bersubsidi," ucap Kholis.

Bansos BBM Sasar Warga Potensial Demo

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. (ISTIMEWA)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya menyatakan, pihaknya berencana menyalurkan bansos kepada masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM.

Dalam gelaran Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Listyo menyampaikan, bansos akan diberikan kepada masyarakat terdampak kenaikan harga BBM yang tidak menerima program bansos bantuan langsung tunai, bantuan subsidi upah, serta bantalan sosial lain yang disalurkan pemerintah.

"Setelah kami melaksanakan FGD, kami juga akan rencana menyalurkan bantuan sosial," ujar dia, dalam gelaran Rakor TPID, Senin (5/9/2022) lalu.

Berdasarkan bahan paparan Listyo, Mabes Polri menyiapkan sebanyak 400.000 paket bansos dengan target utama nelayan, pedagang kaki lima (PKL), warung, mahasiswa, ojol, hingga kelompok potensial yang melakukan demo.

Adapun penyaluran paket bansos tersebut akan disalurkan melalui polda jajaran, dengan berkolaborasi bersama berbagai elemen masyarakat.

"(Penyaluran) bantuan sosial ini nanti akan bekerjasama dengan OKP, BEM, serikat buruh, ormas, elemen masyarakat lain untuk kemudian membantu menyalurkan terhadap masyarakat yg mungkin terdampak. Ini sebagai bantalan sementara," tuturnya.

Baca juga: Kenaikan Harga BBM Bikin Rakyat Tercekik, Buruh dan Mahasiswa Geruduk Istana Bawa 5 Tuntutan

Ia menjelaskan, Polri memutuskan untuk menggandeng berbagai elemen masyarakat itu untuk meminimalisir potensi eskalasi unjuk rasa terkait kenaikan harga BBM.

"Seperti yang kita lakukan penanggulangan sebelumnya, di mana mereka semua ikut dalam kegiatan-kegiatan bantuan sosial," ucap Listyo.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polri Bakal Bagikan Bansos ke Masyarakat yang Terdampak Kenaikan Harga BBM, Ini Kriterianya"

.
 
 
 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved