Azyumardi Azra Meninggal

Tak Serta Merta Jabat Ketua Dewan Pers, Semasa Mudanya Azyumardi Azra Pernah Jadi Jurnalis

Jauh sebelum menjadi Ketua Dewan Pers di akhir hayatnya, di masa mudanya, Azyumardi Azra memang sempat berkarir sebagai jurnalis.

Editor: Elga H Putra
Kolase Tribun Jakarta
Jauh sebelum menjadi Ketua Dewan Pers di akhir hayatnya, di masa mudanya, Azyumardi Azra memang sempat berkarir sebagai jurnalis. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Azyumardi Azra tak serta menjadi Ketua Dewan Pers, jabatan yang diembannya sampai dia menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (18/9/2022).

Jauh dari itu, di masa mudanya, Azyumardi Azra memang sempat berkarir sebagai jurnalis.

Sedikit perjalanan karir jurnalistik Azyumardi Azra disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI yang juga Ketua Ikatan Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (IKALUIN), Ace Hasan Syadzily.

Ace Hasan menuturkan dirinya begitu mengenal sosok Azyumardi Azra.

Sebab, saat Ace Hasan masih menjadi mahasiswa UIN Jakarta, dia pernah diajar oleh Azyumardi Azra.

Baca juga: Azyumardi Azra Wafat, Alumni UIN Jakarta Berduka: Kehilangan Guru Bangsa

Tapi Ace Hasan mengaku sudah mengenal sosok Azyumardi Azra jauh sebelum dia berkuliah di UIN Jakarta, saya sudah mengenal sosok intelektual besar itu.

Dia mengenalnya dari tulisan-tulisan Azyumardi Azra yang kala itu menjadi seorang wartawan.

"Beliau adalah penulis yang produktif sejak masa kuliahnya. Tercatat pernah menjadi wartawan Panji Masyarakat, sebuah Majalah yang didirikan Buya Hamka yang cukup populer di era orde baru dimana Abahku juga langganan majalah ini.

Logo Dewan Pers.
Logo Dewan Pers. Wafat saat menjadi Ketua Dewan Pers, inilah karir jurnalistik yang pernah dijalani Azyumardi Azra.(Istimewa)

Saya sering membaca tulisannya beliau," tulis Ace Hasan dalam keterangannya, Minggu (18/9/2022).

Ace Hasan mengaku kian dekat dengan Azyumardi Azra saat dia turut terlibat menjadi aktivis 98.

"Dalam demo 1998 ke Senayan, almarhum yang waktu itu menjadi Pembantu Rektor I IAIN Jakarta, turut serta mengizinkan untuk demontrasi turun ke jalan dan ikut naik bis ke DPR RI," tutur Ace Hasan.

Diungkapkan Ace Hasan, intensitas interaksinya dengan Azyumardi Azra lebih dekat, saat dia menjadi Presiden BEM UIN Jakarta dan seniornya itu menjadi Rektor IAIN Jakarta.

"Saya dan mahasiswa IAIN waktu diberikan ruang berekspresi menyampaikan pendapat yang kritis, baik isu politik nasional maupun isu internal kampus," papar Ace Hasan.

Karena itu, Ace Hasan mengaku begitu kehilangan saat mendengar kabar Azyumardi Azra wafat di Malaysia, Minggu (18/9/2022).

Baca juga: Sosok Azyumardi Azra yang Wafat Hari Ini: WNI Pertama yang Dapat Gelar Sir dari Ratu Inggris

"Tetiba air mata saya berlinang, sedih dan kehilangan atas kepergian seorang intelektual dan Cendikiawan kaliber internasional yang selalu saya banggakan.

Saya kehilangan salah satu orang tua saya yang sering menjadi tempat mengadu dan berkeluh kesah semenjak saya kuliah di UIN Jakarta hingga saat ini," tuturnya.

WNI Pertama Dapat Gelar Kehormatan dari Ratu Inggris

Semasa hidupnya, Azyumardi Azra yang dikenal sebagai salah satu cendekiawan muslim banyak mendapat sederet penghargaan.

Wafatnya cendekiawan muslim yang juga Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra membuat Ikatan Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (IKALUIN) berduka.

Meski lebih dikenal sebagai cendekiawan muslin, Azyumardi Azra rupanya pernah menjadi seorang wartawan.

(Kolase Tribun Jakarta/Tribun)

Tak hanya dari dalam negeri, sederet penghargaan dari internasional juga pernah didapatnya.

Satu diantaranya yakni penghargaan dari Ratu Inggris, Queen Elizabeth II.

Azyumardi Azra hari ini mendapat gelar kehormatan Comander of the Otder of the British Empire (CBE) dari Ratu Inggris, Queen Elizabeth II pada tahun 2010 lalu.

Penyematan gelar dilakukan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Martin Hatfull di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta.

Penyematan gelar kehormatan tersebut merupakan wujud penghargaan pemerintah Inggris bagi Azyumardi Azra yang dinilai telah menunjukan dedikasinya dalam berperan aktif memajukan pemahaman antar beragama selama bertahun-tahun dalam mendorong hubungan yang lebih baik antar agama besar di dunia.

"Ratu memberikan penghargaan kehormatan kepada semua orang dari berbagai latar belakang di seluruh dunia tiap tahunnya.

Ratu Inggris memberikan gelar kepada Azyumardi Azra karena dedikasi dan peranannya terhadap terciptanya kerukunan dan pemahaman tentang agama Islam," ujar Martin Hatfull pada 2010 lalu.

Hatfull menjelaskan, pemerintah, dalam hal ini Ratu Inggris memberi apresiasi lebih kepada Azyumardi yang pernah menjabat sebagai salah satu Ketua UK-Indonesia Islamic Advisory Group tersebut juga sebagai dukungan terhadap beratnya tugas yang dilakukan Azyumardi dalam menjembatani pemahaman antara Islam dengan agama lainnya.

Baca juga: Cendekiawan Muslim Sekaligus Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra Meninggal Dunia

Wafat saat menjadi Ketua Dewh dijalani Azyumardi Azra
Wafat saat menjadi Ketua Dewan Pers, inilah karir jurnalistik yang pernah dijalani Azyumardi Azra

"Peranannya sangatlah penting dalam mendorong hubungan yang lebih baik lagi diantara agama-agama besar yang ada di dunia," ujarnya.

Dalam penghargaan yang diterimanya itu, Azyumardi Azra tercatat sebagai WNI pertama yang mendapat gelar 'Sir' dari kerajaan Inggris.

Dapat Penghargaan dari Kaisar Jepang

Selain dari Ratu Inggris, Azyumardi Azra juga mendapat penghargaan dari Kaisar Jepang pada 2017.

Kala itu, Azyumardi Azra mendapatkan Orde Matahari Terbit: Kelas Bintang Emas dan Perak (Order of Rising Sun: Gold and Silver Star) yang merupakan tingkat tertinggi tanda jasa itu, dari Kaisar Jepang saat itu, Akihito (Heisei).

Orde Matahari Terbit adalah tanda jasa pertama yang dianugerahkan Jepang pada 1876 sewaktu Kaisar Meiji, kaisar yang mencanangkan Restorasi Meiji tahun 1868 bertakhta.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved