Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Ibunda Brigadir J Tersenyum Kembali Jalani Tugas Guru Di Saat Karir Polisi Ferdy Sambo Hancur

Nasib berbeda dialami dua sosok pada kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Tribun Jakarta
Kolase foto Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak dan Ferdy Sambo. Rosti Simanjuntak kembali tersenyum dan bisa menjalani tugasnya sebagai guru, sementara Ferdy Sambo karirnya hancur setelah dipecat dan bandingnya ditolak. 

Melansir dari video Tribun Jambi, wajah Rosti tampak sudah jauh lebih cerah.

Dari meja kerjanya, Rosti nampak sudah berbincang bahkan tertawa dengan para guru yang sedang berada di ruang guru.

Kendati begitu, ia mengakui saat ini dirinya masih ada sedikit trauma kala mengikuti pemberitaan kasus kematian anaknya.

Karenanya, dia kini sudah jarang mengikuti pemberitaan kasus anaknya dari televisi, karena dirinya akan mengingat dan kembali bersedih.

da Brigadir J, Rosti Simanjuntak ki
Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak kini sudah mulai bisa menata kembali kehidupannya. Ia pun sudah kembali ke sekolah dan bisa tertawa dengan sesama guru.

Disebut Sosok Paling Menderita

Sebelumnya, Irma Hutabarat, Ketua Komunitas Civil Society Indonesia yang begitu menyoroti kematian Brigadir J menyebut Rosti Simanjuntak sebagai sosok paling menderita di kasus ini.

"Dia sudah kehilangan anak karena dibunuh, tapi masih juga menyisakan label pelaku tindak pelecehan pada anaknya yang sudah tidak bisa membela diri itu," kata Irma Hutabarat pada dialog di Kantor Tribun Jambi, Senin (12/9/2022) sore.

Label pelaku pelecehan yang dicap pada Brigadir J sejak kasus ini bergulir merupakan pukulan besar bagi keluarga.

"Saya juga seorang ibu, saya bisa merasakan betul bagaimana perasaan orangtuanya.

Itu label yang sangat menyakitkan apalagi kita dengar cerita bahwa Yosua itu orang baik," ucapnya.

Baca juga: Paket Lengkap Bisnis Haram Ferdy Sambo Versi Kamaruddin Simanjuntak, Putri Candrawathi Siap Bongkar

Menurutnya, kasus kekerasan seksual yang kembali diungkit beberapa lembaga negara itu harus diluruskan.

Sebab merupakan sebuah fitnah keji, apalagi yang disebut sebagai pelaku sudah meninggal dunia.

"Sudah meninggal, tapi masih juga dikatakan pelaku pelecehan. Itu fitnah keji. Orang yang mereka tuduh tidak bisa membela diri," beber Irma.

Irma Hutabarat pun menyarankan agar segera dilakukan pemulihan nama baik Brigadir J.

Aktivis senior, Irma Hutabarat menyampaikan tentang tewasnya Brigadir J di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (8/8/2022).
Aktivis senior, Irma Hutabarat. menyebut Rosti Simanjuntak sebagai sosok paling menderita di kasus pembunuhan Brigadir J.(TRIBUNJAKARTA.COM/Satrio Sarwo Trengginas)

"Pada konteks kasus ini, orang melupakan bagaimana keluarga Yosua, betapa sakitnya yang mereka rasakan.

Ada yang sibuk beri dukungan untuk Bu Putri, lupa ada perempuan yang paling tersakiti, yaitu ibu Yosua," tuturnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Ibu Brigadir Yosua, Rosti Simanjuntak Mulai Masuk ke Sekolah

Inilah Sosok Paling Menderita Pada Kasus Pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved