Percuma Punya Anggaran Rp 130 M, Wali Kota Benyamin Akui Banjir Tangsel Akibat Drainase Buruk
Mirisnya, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, terang-terangan mengakui, banjir di Tangsel akibat drainase yang buruk.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) memiliki anggaran sebesar Rp 130,3 miliar untuk pengelolaan sistem drainase.
Namun, nyatanya kota satelit DKI Jakarta itu masih saja terendam banjir kala hujan dengan intenstitas besar turun.
Mirisnya, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, terang-terangan mengakui, banjir di Tangsel akibat drainase yang buruk.
Drainase Tangel Buruk
"Kita sudah melakukan perbaikan drainase, pada titik banjir kemarin hujan besar akhirnya banjir juga. Ada drainase mampet karena ada sedimentasi, ada drainase tersumbat," ujar Benyamin, Senin (26/9/2022).
Pasalnya, Pemkot Tangsel tengah melakukan perbaikan saluran drainase agar genangan bisa cepat surut dan tidak menimbulkan adanya banjir.
Baca juga: BPBD Tangsel Petakan 35 Titik Rawan Bencana Pada Cuaca Ekstrem, Pondok Aren Paling Mencemaskan
"Memang kita sedang konsentrasi perbaikan drainase di beberapa titik. Kemudian misalnya di Rawa Buntu, depan Delatinos, kita duga ada saluran pembuangan yang tidak lancar," aku Benyamin.
Sementara untuk banjir rutin yang menerjang kawasan perumahan Pondok Maharta, lebih disebabkan adanya penyempitan saluran air.
Sebab kawasan itu adalah perbatasan Tangerang Selatan dan Kota Tangerang
"Pondok Maharta, karena ada penyempitan di Kota Tangerang, drainasenya mengecil dan itu sudah kita koordinasikan dengan pihak kota Tangerang," ujar Benyamin.
"Dan aliran kali terlalu nyiku, tikunganya sampa 90 derajat jadi air berbalik ke kita" sambungnya lagi.

Selain hal itu, pihaknya juga telah meminta pengembang kawasan dekat perumahan Pondok Maharta, membuat kantung tangkapan air.
Supaya mampu menampung debit air saat hujan deras turun.