Beredar Mainan Tertera Barcode Situs Judi Online, Pemkot Tangerang Mulai Sisir Pedagang Eceran di SD
Mainan anak-anak berbentuk kartu yang terdapat QR code alias barcode terhubung ke situs judi online dijual bebas.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Penemuan kartu mainan anak-anak yang tertera QR Code atau Barcode situs judi online di Tangerang mencuri perhatian Dinas Pendidikan.
Sebagaimana diketahui, sebuah mainan anak SD berbentuk kartu tertera sebuah barcode yang terhubung dengan situs judi online terjual bebas di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Temuan tersebut pertama kali terkuak saat orang tua murid curiga dengan barcode tersebut.
Pasalnya, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang tengah melakukan sweeping terhadap para pedagang di lingkungan sekolah yang menjual kartu tersebut.
"Kami cek ke seluruh sekolah-sekolah di Kota Tangerang, dikhawatirkan terdapat pedagang yang menjual mainan yang sama," ujar Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Helmiati, Jumat (30/9/2022).
Baca juga: Kartu Mainan Anak Terhubung Situs Judi Bikin Heboh Tangerang, Terkuak Pengakuan Penjual
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Tangerang untuk menertibkan pedagang yang kedapatan menjual kartu tersebut.
Bila kedapatan, petugas akan meminta agar tidak berjualan di sekitar lingkungan sekolah.
"Pedagang itu jualannya di luar sekolah. Jadi Dindik sudah koordinasikan dengan Satpol PP untuk menertibkan pedagang," sambung Helmiati.
Mainan anak-anak berbentuk kartu yang terdapat QR code alias barcode terhubung ke situs judi online dijual bebas di Sekolah Dasar (SD) kawasan Pinang, Kota Tangerang.
Ternyata pengecer mainan tersebut didapatkan dari agen yang berada di Jakarta Barat.
Mainan berbentuk kartu yang lagi ngetren di kalangan anak-anak tersebut awalnya dijual di pedagang eceran dan agen penjualan di SD kawasan Pinang, Kota Tangerang.

Kapolsek Pinang, Iptu Tapril menegaskan, pihaknya telah melakukan penyelidikan mendalam terkait peredaran mainan anak yang terdapat QR code itu.
Dari penelusuran, mainan tersebut didapat dari sentra penjual mainan di pasar Pagi, Jakarta Barat.
"Intinya mainan itu berdasarkan keterangan pengecer, dia mendapat dari agen yang dibeli dari Lasar Bengkok dan Pasar Lembang," jelas Tapril saat dihubungi, Kamis (29/9/2022).
"Keterangan agen itu membeli di Pasar Pagi, Jakarta Barat, satu renceng dia beli enam ribu dan dijual delapan ribu ke pengecer," tambahnya
Tapi ia memastikan kalau pedagang eceran di SD tidak tahu menahu soal QR code yang menempel di kartu tersebut.
Mereka mengaku hanya menjual mainan yang sedang digandrungi anak-anak.
"Para pengecer juga engga tahu ada barcode, enggak tahun juga ada mengarah ke situs online," ungkap Tapril.
Menurut pedagang pengecer, mainan anak dalam bentuk lembaran bergambar karakter kartun itu, dijual ke anak-anak seharga Rp 1.000 per lembar.
Sementara pengecer, memperoleh harga Rp 8 ribu satu renceng berisi 15 kartu bergambar itu.
Baca juga: Mainan Anak SD di Tangerang Tertera Barcode Situs Judi Online, Sumbernya dari Jakarta Barat
"Kalau di agen, dia membeli di Pasar Pagi, seharga Rp 6 ribu dan dijual Rp 8 ribu ke pengecer. Agen juga mengaku tidak akan membeli produk sejenis dan barang yang dia beli sebelumnya juga telah laku terjual," tegas dia.
Diberitakan sebelumnya, Kartu permainan anak-anak bergambar kartun namun ada QR code terjual bebas di kawasan Sekolah Dasar (SD) di Kota Tangerang.
Bukan sembarang QR code, kartu yang berukuran 5x8 sentimeter tersebut terkoneksi dengan situs judi online.
Situs judi online tersebut diketahui berasal dari China.
Hal tersebut dibongkar Malik yang kaget anaknya membeli kartu permainan tersebut yang tertera sebuah QR code di salah satu sisinya.
QR code tersebut tertulis sebuah situs www.5kapai.com di bagian bawah kartu.
Menurut Malik, putranya membeli kartu tersebut pada pedagang dilingkungan sekolah temannya di SDN wilayah Kunciran, Kota Tangerang.
"Bukan disekolahnya, anak saya beli di sekolah temannya. Nah habis beli dia pamer ke saya soalnya katanya itu lagi ngetren di kalangan anak-anak," papar Malik kepada wartawan, Rabu (28/9/2022).
Menurutnya, satu kartu dibanderol Rp 1.000.
Malik pun semoat mencoba dengan mengakses QR code dari kartu mainan tersebut.
Namun, hasil akses QR code itu terkoneksi dengan aplikasi WeChat.

"Awalnya itu QR code nyambung ke WeChat. Saya enggak punya aplikasi WeChat, jadi enggak dilanjutin. Tapi lihat ada websitenya, saya buka pakai browser gunakan VPN. Ternyata mengarah ke website buat taruhan bola atau judi online, tapi pakai bahasa China," ungkap Malik.
Adanya temuan tersebut, dirinya berharap orang tua lebih mengawasi pada lingkungan sekolah dari anak-anaknya.
Sebab mainan tersebut tengah digemari anak-anak sekolah dasar.
"Saya khawatir, kenapa harus mencantumkan website judi online itu. Kalau anak-anak yang sudah paham kemungkinan dia bakal scan atau cari tahu, penasaran," kata Malik.