Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022
Gas Air Mata! Kesaksian Suporter Arema FC Ini Dibuat Sulit Bernapas di Dalam dan Luar Stadion
Gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian menjadi salah satu penyebab banyaknya korban jiwa di Stadion Kanjuruhan Malang
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Jaisy Rahman Tohir
"Saya memutuskan keluar sebelum chaos terjadi, menjadi keputusan yang tepat."
"Saya tak bisa membayangkan telat keluar beberapa menit saja," ungkap dia.
Baca juga: Arema FC Vs Persebaya Tewaskan 174 Orang, Berikut Posko Informasi Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan
Detik-detik kerusuhan yang terjadi diwarnai suara-suara petasan dan kepulan asap dari gas air mata.
Di saat sudah berhasil keluar Stadion Kanjuruhan, Abi tak langsung bisa bernapas lega.
Gas air mata juga ditembakkan di luar stadion, dan membuatnya lagi-lagi sulit bernapas.
"Celakanya, di luar pun sama. Di luar tetap ditembaki (gas air mata). Sampai harus berlindung di kios orang," cerita dia.
Dalam video yang beredar, banyak yang menunjukkan situasi di tribune selatan.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Laga Arema FC Vs Persebaya, The Jak Cilincing: Panpel Belum Siap Hadapi Derbi
Nyatanya, sisi utara tak lepas dari kepungan asap gas air mata.
"Kena mas," cerita dia soal kondisi di tribune utara ditembaki gas air mata.
"Beberapa menit setelah saya keluar, orang-orang sudah semburat (kacau balau), injek-injekan keluar dari pintu yang sempit itu," terangnya.
"Pergi" Sebelum Kembali
Mereka yang masuk dalam daftar korban sudah "pergi".
Hanya nama yang tersisa ke pangkuan keluarga mereka.

Baca juga: Suporter Arema FC Korban Selamat Kami Dipukul, Ditendang Petugas, Hingga Teman Kami Meninggal
Abi, berada di tengah tragedi Kanjuruhan, tak menampik banyaknya korban meregang nyawa.