Dipastikan Mobil Bisa Kelelep, Tol BSD Kembali Ditutup Karena Banjir untuk Kelima Kalinya

Purwoto menyebut, sebetulnya ruas Tol BSD kerap kali ditutup akibat banjir kawasan dan bukan karena kurangnya fasilitas pengendali banjir di tol

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir
Twitter
Ruas jalan Tol Bumi Serpong Damai atau Tol BSD kembali ditutup sejak Kamis (6/10/2022) sore, menyusul terjadinya banjir di wilayah tersebut. Akibatnya, kendaraan dari Jakarta ke arah Serpong maupun sebaliknya tidak bisa melintas. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Ruas jalan Tol Bintaro Serpong Damai atau Tol BSD kembali ditutup sejak Kamis (6/10/2022) sore, menyusul terjadinya banjir di wilayah tersebut. 

Tol BSD banjir hingga terpaksa harus ditutup ini adalah kelima kalinya dalam beberapa hari terakhir.

Kali ini, ketinggian air yang menggenangi Tol BSD mencapai 74 sentimeter dan membuat kendaraan dari Jakarta ke arah Serpong maupun sebaliknya tidak bisa melintas.

"Saat ini ada yang dari Jakarta ke arah Serpong dan sebaliknya sudah tidak bisa dilintasi," kata Purwoto selaku Direktur Tol BSD melalui telepon, Kamis (6/10/2022) malam.

Baca juga: Tol BSD Macet Parah karena Terendam Banjir, Mobil Tertahan Sulit Melintas, Ketinggian Air 70 Cm

Ia menjelaskan, arus lalu lintas kendaraan di ruas tol sudah padat sekali karena tertahan genangan.

Untuk antisipasi bertambahnya kepadatan kendaraan, jalur masuk tol BSD di dekat Rawabuntu telah ditutup sampai keadaan mereda.

"Kami sarankan cari alternatif lain sebelum masuk Tol BSD. Bisa masuk tol arah Parigi," kata Purwoto.

Ruas jalan Tol Bumi Serpong Damai atau Tol BSD kembali ditutup sejak Kamis (6/10/2022) sore, menyusul terjadinya banjir di wilayah tersebut. Akibatnya, kendaraan dari Jakarta ke arah Serpong maupun sebaliknya tidak bisa melintas.
Ruas jalan Tol Bumi Serpong Damai atau Tol BSD kembali ditutup sejak Kamis (6/10/2022) sore, menyusul terjadinya banjir di wilayah tersebut. Akibatnya, kendaraan dari Jakarta ke arah Serpong maupun sebaliknya tidak bisa melintas. (Twitter)

Sementara, arah Serpong-Jakarta juga ditutup dan dialihkan ke arah Parigi, Serpong-Kuciran dan arah Jakarta.

"Kalau umpanya dari BSD ke arah Jakarta sebelun amsuk tol penguna jalan bisa alternatif ke arah Alam Sutera," imbuh dia.

Dari data yang terhimpun, ketingian air jalur A contraflow KM 08+550 pada lintasan 1 sekitar 74 sentimeter.

Sementara lintasan atau lajur dua setinggi 63 sentimeter.

"Untuk ketinggian air jalur B contraflow pada lintasan 1 sekitar 52 sentimeter dan Lintasan 2 dengan ketinggian 54 sentimeter," terang Purwoto.

Baca juga: Tembok MTS 19 Pondok Labu Roboh Tewaskan 3 Siswa: Tolong! Satu Orang Terjebak di Reruntuhan

Purwoto menyebut, sebetulnya ruas Tol BSD kerap kali ditutup akibat banjir kawasan dan bukan karena kurangnya fasilitas pengendali banjir di tol yang dikelolanya.

Melainkan luapan dari hulu Situ Pamulang.

Ruas jalan Tol Bumi Serpong Damai atau Tol BSD kembali ditutup sejak Kamis (6/10/2022) sore, menyusul terjadinya banjir di wilayah tersebut. Akibatnya, kendaraan dari Jakarta ke arah Serpong maupun sebaliknya tidak bisa melintas.
Ruas jalan Tol Bumi Serpong Damai atau Tol BSD kembali ditutup sejak Kamis (6/10/2022) sore, menyusul terjadinya banjir di wilayah tersebut. Akibatnya, kendaraan dari Jakarta ke arah Serpong maupun sebaliknya tidak bisa melintas. (Twitter)

Di Situ Pamulang air mengalir ke Kali Cibenda, lalu mengalir ke jalan tol dan hilir di Parigi.

"Jadi kami lintasan, jadi kawasan sini sudah banjir semua. Sepanjang Kali Cibenda sama Parigi, dulunya itu daerah resapan air tapi karena beralih fungsi menjadi area permukiman sehinga daerah resapan berkurang, dilain pihak aliran Kali Cibenda-Parigi semakin menyempit," aku Purwoto.

Katandia seharusnya lebar sungai sembilan meter sekarang di hilir mendekati Parigi hanya 5 lima meter.

Kemudian, dekat Danau Parigi tinggal tersisa hanya meter.

Baca juga: Jakarta Banjir Lagi, Tinggi Air di Pulogadung Capai 70 Cm, Pemadam Damkar Evakuasi 45 Warga

"Jadi aliran terhambat dan ada istilah back water'," tutup Purwoto.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved