Pilpres 2024

Menakar Cawapres Pendamping Anies Baswedan: AHY, Aher, Khofifah, Andika, Siapa Lebih Cocok?

Nama-nama mencuat dari tiga fraksi yang kemungkinan bakal berkoalisi mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024, yaitu NasDem, Demokrat, dan PKS.

Tribun Jakarta
Khofifah Indar Parawansa, Jenderal Andika Perkasa, Agus Harimurti Yudhoyono dan Ahmad Heryawan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Empat nama tokoh muncul sebagai kandidat cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan.

Keempat nama tersebut ialah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Nama-nama mencuat dari tiga fraksi yang kemungkinan bakal berkoalisi mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024, yaitu NasDem, Demokrat, dan PKS.

AHY disodorkan oleh Partai Demokrat, Ahmad Heryawan oleh PKS, dan NasDem mendorong Andika atau Khofifah.

Lalu bagaimana peluang keempat tokoh tersebut mendampingi capres Anies Baswedan?

Baca juga: Anies Baswedan dan AHY Kembali Tampil Bersama, Kali Ini Ada SBY, JK, Ahmad Syaikhu dan Surya Paloh

Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai, sosok AHY lebih berpeluang mendampingi Anies.

Pasalnya, putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini punya elektabilitas yang cenderung lebih tinggi dibandingkan tiga figur lainnya.

Hal ini diungkapkan Jamiluddin berdasarkan hasil survei Charta Politika yang menunjukkan elektabilitas AHY sebesar 7,2 persen.

Hasil jajak pendapat Poltracking bahkan menunjukkan elektabilitas AHY berada di angka 11,7 persen.

"Ini artinya, AHY bila dipasangkan dengan Anies akan berkontribusi mengerek elektabilitas," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (18/10/2022).

Momen kebersamaan antara Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Baswedan ditemani Susilo Bambang Yudhoyono, Surya Paloh dan Jusuf Kalla saat menghadiri pernikahan putri Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, Minggu (16/10/2022).
Momen kebersamaan antara Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Baswedan ditemani Susilo Bambang Yudhoyono, Surya Paloh dan Jusuf Kalla saat menghadiri pernikahan putri Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, Minggu (16/10/2022). (Dokumentasi Demokrat)

Tingginya elektabilitas AHY ini pun dinilai pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul ini bisa membantu Anies secara signifikan untuk menambah pundi-pundi suara guna memenangkan Pilpres 2024.

Menurutnya, duet Anies-AHY saling melengkapi satu sama lain, mengingat Ketua Umum Partai Demokrat itu punya latar belakang sebagai mantan tentara dan nasional.

Sedangkan, sosok Anies Baswedan berlatar belakang sipil dan religius.

Jamiluddin juga menilai AHY sebagai figur kaum muda yang energik dan terdidik, sehingga sesuai dengan sebagian besar pemilih pada Pilpres 2024.

"Ini artinya, ada konvergensi antara pemilih dengan yang dipilih," ujarnya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau gudang beras di Ngawi, Minggu (25/4/2021).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau gudang beras di Ngawi, Minggu (25/4/2021). (Surya.co.id/Fatimatuz Zahro)

Sosok kedua yang dinilai tepat untuk mendampingi Anies Baswedan ialah Khofifah.

Jamiluddin menilai, elektabilitas Khofifah masih mumpuni untuk mendampingi Anies Baswedan.

Berdasarkan survei Charta Politika dan Poltracking, elektabilitas Khofifah berada di angka 4,1 persen dan 5,4 persen.

"Khofifah juga masih relatif muda dan perempuan. Di sini memang Khofifah dapat mengisi Anies untuk mendapatkan suara perempuan yang jumlahnya juga sangat besar," kata dia.

Walau demikian, duet Anies-Khofifah dinilai tak bisa saling melengkapi untuk menjangkau banyak kalangan.

Tanpa senyum yang biasanya menjadi ciri khasnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meminta seluuruh anggota TNI yang melanggar hukum diseret ke Polisi Militer.
Tanpa senyum yang biasanya menjadi ciri khasnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meminta seluuruh anggota TNI yang melanggar hukum diseret ke Polisi Militer. (Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa)

Pasalnya, baik Anies maupun Khofifah sama-sama berlatar sipil dan religius.

Untuk Andika Perkasa, Jamiluddin menilai, elektabilitasnya masih kurang mumpuni untuk mengimbang Anies Baswedan.

Dari hasil jajak pendapat Charta Politika dan Poltracking, elektabilitas Andika hanya di angka 3,7 persen.

"Karena itu, keterpilihan Andika untuk membantu suara Anies masih jauh dibawah AHY dan relatif tidak jauh dengan Khofifah," tuturnya.

Meski punya latar belakang yang sama dengan AHY, yaitu tentara dan nasional, serta bisa saling mengisi dengan Anies, namun usia Andika sudah relatif berumur.

Oleh karena itu, sosoknya dinilai tak akan mampu mendulang banyak suara dari kelompok anak muda.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Tribunnews.com/Dany Permana)

Untuk Ahmad Heryawan, meski sempat menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat selama dua periode, Jamiluddin menilai sosok ini tak kans besar untuk disandingkan dengan Anies Baswedan.

Apalagi, namanya jarang muncul dalam setiap jajak pendapat capres 2024.

"Elektabilitas atau keterpilihan Ahmad Heryawan hingga saat ini belum ada. Kalau pun ada keterpilihannya, tampaknya akan muncul  dari Jawa Barat," ucapnya.

"Hal itu juga diperkirakan tidak signifikan karena sudah banyak warga Jawa Barat yang lupa dengan Ahmad Wiryawan," sambungnya.

Dari keempat nama tersebut, Jamiluddin menilai AHY sebagai sosok yang paling berpeluang besar mendampingi Anies dalam Pilpres 2024.

Ia pun mengingatkan Anies untuk tak salah pilih sosok yang akan mendampinginya nanti.

"Pilihan pasangan Anies yang cermat akan membuka peluang besar memenangkan Pilpres. Sebaliknya, tentu akan membuat elektabilitas Anies yang tinggi tidak akan berguna," ujarnya.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved