Penjabat Pengganti Anies Baswedan
Anies Baswedan Tak Mampu Selesaikan, Heru Budi Hartono Harus Atasi 3 Masalah Mendesak Ini di Jakarta
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono punya tiga pekerjaan rumah (pr) yang harus segera diselesaikan peninggalan Anies Baswedan.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono punya tiga pekerjaan rumah (pr) yang harus segera diselesaikan.
Ketiga pr ini merupakan warisan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dinilai masyarakat tak mampu diselesaikan dengan baik.
Hal ini berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) soal evaluasi publik terhadap kondisi umum dan pemerintahan di DKI Jakarta.
"Tiga masalah utama untuk mendesak diselesaikan dan menjadi pr bagi penjabat saat ini itu pertama soal harga-harga kebutuhan pokok, banjir, dan pembukaan lapangan pekerjaan," ucap Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam konferensi pers virtual, Jumat (21/10/2022).
Hasil survei LSI menunjukkan bahwa 52,4 persen warga Jakarta ingin pemerintah saat ini mengendalikan stabilitas harga kebutuhan pokok yang terus melambung.
Baca juga: Sebelum Hadiri HUT Golkar, Sore Ini Anies Baswedan Temui Presiden Jokowi, Istana: Permohonan Anies
Kemudian, masalah banjir yang kerap melanda saat musim hujan tiba sebanyak 17,3 persen dan soal sulitnya mencari pekerjaan 10,5 persen.
Selain itu, masih ada beberapa isu lain yang dinilai masyarakat mendesak untuk segera dicari solusinya, seperti kondisi keamanan buruk (2,4 persen), aparat pemerintah kurang melayani (2,2 persen), jalan rusak (1,6 persen), dan pencemaran lingkungan.

Selanjutnya, terkait biaya pendidikan mahal (0,9 persen), transportasi umum tidak memadai (0,9 persen), pengairan irigasi buruk (0,8 persen), sulit mendapatkan air bersih (0,8 persen), penyalahgunaan narkoba (0,8 persen), korupsi-pungli-KKN (0,4 persen), sulit mencuat hasil pertanian dan ternak (0,2 persen, listrik sering mati (0,2 persen), harga jual hasil panen anjlok (0,2 persen), obat-obat mahal (0,1 persen), harga pupuk mahal (0,1 persen), dan penanganan Covid-19 (0,1 persen).
Kemudian, responden yang menjawab lainnya ada 5,6 persen dan 1,4 persen tidak tahu atau tidak menjawab.