Persija Jakarta
Pelatih Persija Berharap Liga 1 Tetap Ada Penonton, Asal Ada Perbaikan Sistem Keamanan di Stadion
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll berharap kelanjutan Liga 1 musim ini tetap digelar dengan ada penonton.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll berharap kelanjutan Liga 1 musim ini tetap digelar dengan ada penonton.
“Saya berharap para suporter bisa melihat sepak bola kembali.
Saya pikir suporter harus ada lagi karena sudah dua tahun tanpa sepak bola efek pandemi.
Saya pikir jika tanpa penonton di stadion, itu bukan hal yang bagus,” ujarnya dilansir dari laman resmi klub, Jumat (21/10/2022).
Sebab, dia menyebut sepak bola tanpa adanya penonton menjadi sangat hambar.
Baca juga: Lawan Persib Bandung Belum Terlaksana, Thomas Doll Tidak Biarkan Pemain Persija Jakarta Loyo
“Sepak bola tanpa suporter menurut saya akan berbeda.
Atmosfernya berbeda, sepak bola tanpa suporter seperti pertandingan latihan. Tidak ada emosional yang semua dirasakan pemain dan tim serta mereka (suporter) hanya menonton lewat televisi,” kata Thomas Doll.
Hal itu disampaikan Thomas Doll mengenai tanggapannya usai Liga 1 dihentikan sampai batas waktu yang tidak ditentukan imbas tragedi Kanjuruhan.

Agar insiden mengerikan di Kanjuruhan tak terulang, menurut Thomas Doll wajib adanya perubahan sistem keamanan di stadion.
Menurut Thomas Doll, keamanan suporter atau penonton harus mendapatkan prioritas dalam sebuah pertandingan. Sebab, suporter merupakan salah satu elemen vital dalam sepak bola.
“Kita harus memperbaiki sistem keamanan agar lebih bagus, semua penonton di stadion aman, semua sehat, dan pulang ke rumah dengan selamat," tutur juru taktik asal Jerman itu.
Korban Kanjuruhan Bertambah
Kabar duka kembali meliputi publik sepak bola Indonesia masih terkait Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
Satu lagi korban jiwa bertambah akibat tragedi yang terjadi usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya itu.
Reyvano Dwi Afriansyah meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di Ruang ICU RSUD DR. Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Remaja 17 tahun itu dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya pukul 6.30 WIB, Jumat (21/10/2022).
Total sudah ada 134 orang meninggal dunia akibat kericuha di Kanjuruhan.
Baca juga: Kaget Dengar Tragedi Kanjuruhan, Hanno Behrens Bingung Harus Naik Tank Saat Persija Lawan Persib
Seperti diketahui, ratusan nyawa melayang akibat tindak represif aparat kepada suporter termasuk melontarkan gas air mata ke tribun hingga terjaddi chaos.
Korban jiwa berjatuhan dan hingga saat ini masih ada yang dirawat di rumah sakit.
Kabar meninggalnya Reyvano Dwi Afriansyah diinfokan langsung dari pihak RSSA melalui humasnya.
"Assalamu'alaikum. 21.10.2022 jam 06.30 WIB telah meninggal dunia korban ke-134 di Ruang ICU RSSA Kita Malang korban Tragedi Kanjuruhan a/n Reyvano Dwi Afriansyah (17) (asal Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang)," pernyataan yang diterima BolaSport.com, Jumat (21/10/2022).
Sebelum Reyvano Dwi Afriansyah, korban jiwa sebelumnya adalah Andi Setiawan (40).
Andi juga menghembuskan napas terakhirnya setelah dirawat di RSSA.
Andi meninggal dunia pada usia 33 tahun sekira pukul 13.00 WIB, Selasa (18/10/2022).
Sebagian Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah Lagi, Jadi 134 Orang