Viral di Media Sosial
Kesaksian Warga yang Bawa Bocah di Cimahi ke RS Usai Ditusuk OTK, Ini Kata-kata Terakhir korban
Sempat dibawa ke klinik, PS menghembuskan nafas terakhirnya di perjalanan menuju ke rumah sakit. Sempat ucapkan kata-kata ini.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang warga membawa bocah kelas 6 SD berinisial PS (12) ke rumah sakit setelah ditusuk orang tak dikenal (OTK) sepulang mengaji di Jalan Mukodar, RT 04/07, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Rabu (19/10/2022).
Sempat dibawa ke klinik, PS menghembuskan nafas terakhirnya di perjalanan menuju ke rumah sakit.
Faisal, warga yang kala itu mengantar PS ke rumah sakit sempat mendengar ucapan terakhir korban sebelum terlihat semakin lemas, wajahnya pucat, dan meninggal dunia.
Diketahui, PS menjadi korban penusukan orang tak sepulang mengaji bersama temannya.
Detik-detik PS ditusuk pria yang mengenakan baju putih tersebut sempat terekam CCTV dan viral di media sosial.
Baca juga: Terkuak Isi Tas Bocah SD di Cimahi yang Ditusuk OTK Sepulang Ngaji, Ada Barang yang Diincar Pelaku?
Mulanya pada rekaman CCTV, tampak bocah SD itu sedang berjalan bersama seorang temannya.
Ia terlihat mengenakan baju merah dan kerudung hitam, sementara temannya mengenakan baju hitam putih dan kerudung hitam.
Di persimpangan jalan, keduanya tampak berpisah menuju arah yang berlawanan.

Tak lama setelah itu, lewat seorang pria mengenakan sepeda motor dan kaos berwarna putih.
Pria itu kemudian berhenti di gang tersebut lalu mematikan motornya dan berjalan menghampiri PS.
Setelah itu pria tersebut tampak berlari dari arah bocah SD tersebut menuju ke motornya.
Ia lalu menyalakan motornya dan kemudian pergi.
Selanjutnya ada rekaman CCTV lainnya yang memperlihatkan PS berjalan terseok-seok setelah ditusuk pria tersebut.
Sambil berjalan perlahan, bocah itu tampak memegang kerudungnya memakai tangan sebelah kanan.
Tak kuat menahan sakit di punggungnya, PS lalu tumbang dengan kondisi bajunya yang basah karena darah.
Faisal yang melihat PS dikerumuni warga langsung membawa korban ke klinik terdekat mengenakan mobil.
Baca juga: Pusing Ucap Bocah ke Warga Usai Ditusuk OTK Sepulang Ngaji, Tergeletak di Jalan dengan Baju Basah
Kala itu, Faisal sadar baju yang dikenakan PS basah, tapi tak menyangka basah karena darah.
“Bajunya basah. Kirain saya bukan darah,” katanya dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TvOneNews, Sabtu (22/10/2022).
Di perjalanan menuju klinik, bocah SD itu masih sadar dan sempat menjawab pertanyaan warga yang ikut mengantar.

Ia menjelaskan kondisinya saat itu yang sudah lemas dan kepalanya pusing.
“Pas turun mobil si anak sempat sadar dulu sebentar, ditanya sama supir dia menjawab 'pusing'. Ditanya rumah, dia bilang dekat Limito,” jelasnya.
“Sesudah itu dia enggak bicara apa-apa, mungkin udah lemas,” katanya lagi.
Sampai di klinik, PS diminta untuk langsung dirujuk ke Rumah Sakit Rajawali lantaran di tempat tersebut tak ada persediaan oksigen.
Kala itu juga, Faisal langsung membawa PS ke Rumah Sakit Rajawali.
Saat itu ia melihat kondisi korban sudah pucat karena kehabisan oksigen dan darahnya terus mengalir.
“Saat di perjalanan ke rumah sakit, kami melihat ini anak pucet banget. Mungkin di perjalanan ke rumah sakit si anak sudah meninggal,” katanya lagi.
“Saya panik, tahunya di RS Rajawali itu sudah berceceran darah dan katanya sudah meninggal dunia,” sambungnya.
Baca juga: Video Detik-detik Bocah Seusai Ditusuk OTK di Cimahi, Sebelum Meninggal Terseok-seok Pulang ke Rumah
Keluarga Tak Ada Masalah
Paman korban, Galih Pratama (30) mengatakan, selama ini orangtua korban maupun korban sendiri tidak ada masalah dengan orang lain, sehingga pihak keluarga pun masih bingung atas perbuatan keji pelaku terhadap keponakannya itu.
"Sepertinya tidak ada masalah, jadi untuk motifnya, kenapa dan seperti apa tidak diketahui. Kita dari pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Kamis (20/10/2022).
Selain itu, pihaknya juga belum mengetahui siapa pelaku yang menusuk bocah kelas 6 SD itu, meskipun terduga pelaku bersama sepeda motornya sudah terekam CCTV.
"Untuk saat ini belum mengetahui (pelaku), tapi kalau dilihat dari CCTV, motor pelaku terlihat sepertinya Mio, jadi yang diketahui ciri-cirinya hanya itu," kata Galih.
Dengan adanya rekaman CCTV itu, pihak keluarga korban meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku, kemudian harus diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
"Pelaku harus diberikan hukuman seadil-adilnya dan kami berharap kepada aparat kepolisian harus cepat tanggap untuk menangkap pelaku," ucapnya.