Pengakuan Wanita Muda Pemakai Sabu di Kampung Boncos: "Kan di Sini Tempat Buat Seneng-seneng
Selain N, polisi juga mengamankan A (35) dan EM (46), mereka salah satu perakit bong di Kampung Boncos.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
Untuk satu bong, A menyiapkan botol mineral plastik berukuran 330 ml, sedotan yang dipotong pendek, pipa kaca dan satu buah korek gas.
"Saya nyewain bong. Saya sewain 5 ribu per botol. Tapi kadang ada yang 3 ribu, ada juga yang bayar sukarela aja," katanya.
Sementara istrinya, EM membantu A untuk mengobral bong mini itu kepada para pengunjung di Kampung Boncos secara diam-diam.

Banyak pemakai yang terbuai dengan klip kristal sabu tersebut yang menggunakan bong rakitan A.
Meski di awal terasa pahit, tetapi serbuk putih itu seketika memberikan rasa nikmat luar biasa bagi pengguna saat dibakar dan diisap menggunakan bong rakitan A.
Meski banyak yang sewa, dalam sehari A mengaku tak meraup uang banyak dari hasil menjajakan bong di Kampung Boncos.
Paling besar ia menerima uang antara Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu. Seringnya, di bawah itu.
Baca juga: Bonus Pasutri di Kampung Boncos Jajakan Bong Mini Hasil Rakitannya: Dikasih Sabu Gratisan Sama Bos
Namun, hasil segitu pun kadang dibagi tiga orang yang menjajakan alat serupa.
"Dibagi tiga orang lagi duit segitu. Paling habis buat makan doang. Sama beli Suboxone (narkotika jenis baru)," tambahnya.