Persija Jakarta
Persis Solo Desak PSSI KLB, Bagaimana Sikap Persija Soal Liga 1 yang Tak Dimulai? Prapanca Bereaksi
Persis Solo secara terang-terangan mengumumkan surat desakan serius ke PSSI melakukan Kongres Luar Biasa (KLB), bagaimana sikap Persija Jakarta?
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Persis Solo secara terang-terangan mengumumkan surat desakan serius ke PSSI melakukan Kongres Luar Biasa (KLB), bagaimana sikap Persija Jakarta?
Tuntutan diberikan Persis Solo ke Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule untuk dilaksanakan KLB.
Surat tersebut dikirimkan sehari pasca pertemuan perwakilan Persis Solo, Persebaya Surabaya, dan Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Senin (24/10/2022).
Sikap Persis Solo tersebut dilatarbelakangi imbas berhentinya sementara waktu kompetisi Liga 1 karena tragedi Kanjuruhan.
Persis Solo menuntut adanya perubahan dan transformasi sepak bola Indonesia lebih baik.
Ketegasan Persis Solo dalam bersikap turut diikuti oleh tim-tim lain di Liga 1, termasuk Persija Jakarta.
Baca juga: Persija Gelar Pertandingan Internal Usai Libur, Michael Krmencik Masih Tunjukan Ketajaman
Namun, Persija Jakarta tidak merinci secara pasti setuju dengan usulan Persis Solo melangsungkan KLB.
Berdasarkan keterangan yang didapat, Persija Jakarta setuju adanya transformasi sepak bola Indonesia menjadi lebih baik.
Pernyataan itu diwakili Presiden Persija Mohamad Prapanca itu berisi sikap Macan Kemayoran yang mendukung transformasi sepak bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan.

"Persija Jakarta adalah klub sepak bola yang selalu mengedepankan rasa kemanusiaan di atas segalanya. Oleh karena itu, kami berharap tidak ada lagi tambahan korban jiwa akibat Tragedi Kanjuruhan."
"Kami juga berharap, adanya investigasi dan pengusutan secara tuntas atas tragedi tersebut. Tragedi seperti ini tidak seharusnya terjadi dalam sepak bola."
Semoga seluruh korban dari tragedi tersebut mendapatkan keadilan," tulis pernyataan Persija dilansir dari laman resmi klub, Selasa (25/10/2022).
"Sepak bola Indonesia harus berbenah. Oleh karena itu, kami mendukung penuh proses transformasi sepak bola yang saat ini sedang dilakukan," demikian pernyataan Persija Jakarta.
Berdasarkan pernyataan tersebut, Persija Jakarta hanya menyampikan dukungan dalam pembenahan sepak bola di Tanah Air.
Berbeda dengan Persis Solo yang secara tegas merinci poin-poin dukungan transformasi sepak bola Indonesia.
Dikutip dari situs resmi klub, berikut isi lengkap surat yang disampaikan Persis Solo kepada Ketum PSSI :
Baca juga: Baru Menang Lawan Persis Solo, Persija Jakarta Umumkan Lepas Satu Pemain, The Jakmania Pada Kenal?
Solo, 25 Oktober 2022
Kepada,
Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)
di tempat
Salam sepakbola,
Sehubungan dengan pernyataan resmi klub pada 7 Oktober 2022 dan keterangan laporan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan pada 14 Oktober 2022, PT. Persis Solo Saestu (PERSIS) menganggap bahwa federasi dan operator liga belum memenuhi tanggung dan tuntutan yang telah disampaikan oleh PERSIS dan TGIPF.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, PERSIS meminta kepada PSSI untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) selambat-lambatnya 30 hari setelah surat ini dikirim.
Adapun poin-poin tuntutan dari PERSIS yang harus dibahas di dalam KLB adalah:
1. Pengusutan tuntas Insiden Kanjuruhan, termasuk pelaksanaan proses hukum dan pertanggungjawaban moral sesuai dengan rekomendasi dari TGIPF. Siapapun yang bertanggungjawab, harus segera diproses hukum tanpa tebang pilih dan transparan.
2. Memberikan hak ganti kerugian kepada seluruh korban insiden Kanjuruhan, sekaligus jaminan keselamatan dan keamanan bagi para saksi untuk memberikan keterangan dalam proses hukum.
3. Mereformasi jajaran kepengurusan Komite Eksekutif dengan sosok yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan.
4. Mengganti direktur operator liga yang kini berstatus sebagai tersangka, agar bisa fokus pada penyelesaian proses hukum.
5. Amandemen statuta yang isinya bertentangan dengan prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik. Statuta PSSI harus menjadi pedoman yang memiliki prinsip menyelamatkan kepentingan publik/ keselamatan rakyat (salus populi suprema lex esto).
6. Menuntut Asosiasi Provinsi (ASPROV) untuk tidak sekadar menginduk pada keputusan pusat, tapi juga memiliki program kerja yang konkret dan terlibat aktif dalam pengembangan ekosistem sepakbola di wilayah yang dinaungi.
Demikian surat ini kami sampaikan, selanjutnya PERSIS berharap agar tuntutan tersebut di atas bisa dipenuhi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui KLB demi sepak bola nasional yang lebih baik dan bermartabat.
Atas perhatiannya, kami menyampaikan terima kasih.
Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Utama Persis Solo, Kaesang Pangarep.
Adapun Kaesang mencuitkan tulisan singkat melalui akun Twitter pribadinya.
Cuitannya menyebut soal hati nurani.
"Bagi kami, yang lahir dari rahim para pendiri tak berhak berpaling dari hati nurani," cuitnya.