Ngeri! Persija Jakarta Ungkap Pengalaman Mistis Ofisial Saat Laga Tandang

TRIBUNJAKARTA.COM - Di balik gesit lari, kerasnya sepakan, canggihnya strategi para pemain di lapangan, ternyata Persija Jakarta memiliki kisah sisi lain.

Pada perjalanannya di kasta liga tertinggi di Indonesia, Macan Kemayoran juga mengalami pengalaman mistis.

Cerita yang membuat bulu kuduk berdiri itupun dibagikan Persija jakarta di laman resminya pada Senin (31/10/2022).

Ialah Abdul Rahman Saleh, Kitman Persija Jakarta, yang mengaku mengalami hal mistis saat mengawal Persija Jakarta.

Kisahnya adalah saat tim ibu kota itu tengah melakoni laga tandang.

Baca juga: Prediksi Timnas U-20 Indonesia Vs Moldova Esok, Ada 9 Pemain Persija di Skuad Shin Tae-yong

Bombom, panggilan karibnya, menceritakan kala dirinya tengah mengurus kebutuhan para pemain Persija Jakarta saat tandang melawan PSIS Semarang.

“Waktu itu tim akan melawan PSIS Semarang, tapi jadwalnya saat itu harus main di Magelang. Jadi kami menginap di daerah Magelang,”.

“Biasanya saya bertugas untuk memberikan air minum tambahan untuk para pemain di depan kamar, tiba-tiba ada suara ‘ssst’ yang seperti memanggil saya. Padahal keadaannya waktu itu sudah tengah malam,” ucap pria yang sudah sepuluh tahun mengabdi jadi ofisial Persija Jakarta itu.

Hal unik lainnya disampaikan Bombom saat harus menginap di hotel daerah lain yang memiliki sejarah mencekam. 

“Saya tidak mau menyebutkan tempatnya dimana, tapi saya dapat informasi bahwa salah satu kamar di sana menjadi tempat bunuh diri. "

"Korbannya gantung diri. Jadi saat itu pihak hotel harus membuka pintunya setengah dengan suatu alasan tertentu,” ujar Bombom.

"Suasananya kalau melewati kamarnya sangat berbeda dan membuat bulu kuduk berdiri, ditambah lagi dengan lukisan-lukisan di hotel yang menurut saya menambah buruk aura hotel tersebut,” katanya melanjutkan.

Menurut Bombom, di setiap partai tandang pasti ada tempat yang mempunyai historis menyeramkan.

“Pasti ada saja tempat seram di setiap kami melakukan partai tandang. Tapi kembali lagi bagaimana saya menanggapinya. Kalau mereka tidak menganggu, saya akan membiarkannya saja,” ucap Bombom mengakhiri pembicaraan.