Tak Banyak Yang Tahu, Tim Persija Pernah Nginap di Hotel Angker Tempat Lokasi Bunuh Diri

TRIBUNJAKARTA.COM - Tak banyak yang tahu jika ternyata tim Persija Jakarta pernah menginap di hotel angker yang pernah jadi lokasi bunuh diri.

Hal itu terjadi saat Persija Jakarta melakoni laga tandang di Liga 1.

Mengenai pengalaman horor tim Persija itu diungkap oleh Kitman Persija Jakarta, Abdul Rahman Saleh.

Pria yang lebih akrab dipanggil Bombom ini sudah selama 10 tahun menjadi kitman di Persija.

Demi menjaga kerahasiaan, Bombom enggan untuk menyebut nama hotel angker itu.

Baca juga: November Selalu Jadi Bulan Istimewa Bagi Persija, Macan Kemayoran Bakal Rayakan Hari Jadinya

“Saya tidak mau menyebutkan tempatnya di mana, tapi saya dapat informasi bahwa salah satu kamar di sana menjadi tempat bunuh diri," kata Bombom dilansir dari laman resmi klub/

"Jadi saat itu pihak hotel harus membuka pintunya setengah dengan suatu alasan tertentu,” kata Bombom.

Bombom kemudian menceritakan tentang suasana saat melewati kamar bekas gantung diri yang diinapi tim Persija.

"Suasananya kalau melewati kamarnya sangat berbeda dan membuat bulu kuduk berdiri."

"Ditambah lagi dengan lukisan-lukisan di hotel yang menurut saya menambah buruk aura hotel tersebut," kata Bombom.

Selain itu, Bombom menyebut ada cerita mistis lain yang dialami tim Persija saat di kota orang.

Hal itu terjadi saat dia memberikan air minum tambahan untuk para pemin di depan kamar hotel.

Tapi tiba-tiba, ia malah mendengar suara misterius.

Padahal, saat Bombom memberikan air minum sudah menunjukkan waktu tengah malam.

Baca juga: Aksi Ciamik Benteng Muda Persija Bela Timnas Indonesia, 2 Pemain Bisa Jadi Korban Thomas Doll

“Waktu itu tim akan melawan PSIS Semarang, tapi jadwalnya saat itu harus main di Magelang."

"Jadi kami menginap di daerah Magelang."

“Biasanya saya bertugas untuk memberikan air minum tambahan untuk para pemain di depan kamar, tiba-tiba ada suara ‘ssst’ yang seperti memanggil saya."

"Padahal keadaannya waktu itu sudah tengah malam,” kata Bombom.

Tidak bisa dipungkiri, ia pun mengakui jika setiap tempat mempunyai cerita yang menyeramkan.

Maka dari itu, ia tidak terlalu ambil pusing.

“Pasti ada saja tempat seram di setiap kami melakukan partai tandang."

"Tapi kembali lagi bagaimana saya menanggapinya."

"Kalau mereka tidak menganggu, saya akan membiarkannya saja,” kata Bombom.