Cerita Kriminal
Awalnya Ketar-ketir Diajak Duel, Sopir Angkot di Tangerang Habisi Nyawa Rekannya:Panik Dikejar Warga
Tersangka H (36) sempat ingin mencari bantuan ketika melihat rekannya D (35) merintih kesakitan akibat luka tusuk yang memenuhi tubuhnya, Jumat (7/10)
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Tersangka H (36) sempat ingin mencari bantuan ketika melihat rekannya D (35) merintih kesakitan akibat luka tusuk yang memenuhi tubuhnya, Jumat (7/10/2022).
Sebagaimana diketahui, pada hari itu, tersangka yang berinisial H (36) menikam teman sejawatnya, D (35), menggunakan pisau di Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Dipicu karena rebutan penumpang 4 hari sebelumnya, keduanya yang sama-sama berprofesi sebagau sopir angkot R03 jurusan Serpong-Pasar Anyar janjian untuk duel.
Namun, H sudah membawa pisau karena selama tiga hari jadi buron D yang merasa tersinggung penumpangnya diserobot korban.
Pada tanggal 7 Oktobrr 2022 akhirnya D menemukan H dan membawanya ke kawasan pendidikan Cikokol, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Di sana, mereka berduel sampai mati.
"Kalau perencanaan pembunuhan tidak ada. Jadi disangkakan Pasal 338 KUHP ancaman 15 tahun penjara," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho di lokasi kejadian, Senin (7/11/2022).
Selama tiga hari terus saja berusaha mencari pelaku untuk diajaknya berduel di tempat sepi.
Baca juga: Saya Nyerah Rintihan Sopir Angkot di Tangerang Dihujani Tusukan, Tato Anggun Jadi Saksi Bisu
Makanya, H selalu membawa pisau untuk membela diri bila diajak berduel dengan D.
"Pas ketemu, korban mengajak pelaku untuk duel di tempat sepi di TKP di wilayah Cikokol Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang," jelasnya.
Saat melakukan rekonstruksi hari ini, H mengaku sempat ingin mencari bantuan warga sekitar ketika melihat D bercucuran darah dari luka tusukan.

Pasalnya, H hanya menerima tantangan duel dari D dan tidak bermaksud untuk membunuhnya.
"Ya sudah kamu tunggu di sini, saya ke mobil korban, untuk mencari pertolongan warga. Di situ malah saya diteriaki maling," aku H saat rekonstruksi, Senin (7/11/2022).
Karena panik takut dikeroyok massa, H melarikan diri menggunakan angkot milik D.
Awalnya, selama tiga hari, D terus saja berusaha mencari pelaku untuk diajaknya berduel di tempat sepi.
Makanya, H selalu membawa pisau untuk membela diri bila diajak berduel dengan D.

"Pas ketemu, korban mengajak pelaku untuk duel di tempat sepi di TKP di wilayah Cikokol Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang," jelas Zain lagi.
Zain melanjutkan, total ada 24 adegan yang diperagakan oleh D saat rekontruksi ini.
"Dalam rekonstruksi ini dilakukan sebanyak 24 adegan. Mulai saat D ketemu H di Taman Prestasi, sampai yang terakhir pada saat pelaku meninggalkan mobil D," terang Zain.
Zain Dwi Nugroho mengungkap, awalnya sempat terjadi cekcok antar keduanya.
Cekcok karena mereka saling salip rebutan penumpang berujung dendam dan duel.
Baca juga: Motif Pembunuhan Sopir Angkot di Tangerang, Perkara Salip-menyalip Rebutan Penumpang Nyawa Melayang
"Tersangka H (36) merupakan teman seprofesi korban D alias O (35) sebagai sopir angkot. Peristiwa berawal dari cekcok mulut karena saling salip memperebutkan penumpang," kata Zain, Senin (7/11/2022).
Pasca-cekcok, korban rupanya masih menyimpan dendam terhadap pelaku.
Selama tiga hari terus saja berusaha mencari pelaku untuk diajaknya berduel di tempat sepi.
Makanya, H selalu membawa pisau untuk membela diri bila diajak berduel dengan D.
"Pas ketemu, korban mengajak pelaku untuk duel di tempat sepi di TKP di wilayah Cikokol Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang," jelasnya.
Zain Dwi Nugroho mengatakan, penemuan jasad pria terjadi pada 09.30 WIB.

Awalnya korban tergeletak di saluran air Kampung Baru Babakan.
"Dari hasil olah TKP, pada tubuh korban terdapat beberapa luka akibat kekerasan benda tajam," kata Zain kepada wartawan.
Bahkan, di dekat jenazah ditemukan sebilah pisau dapur yang diduga digunakan pelaku untuk menusuk korbannya.
"Saat ini korban telah teridentifikasi atas nama Deri alias ompong yang bekerja sebagai sopir angkot," jelas Zain
Identitas korban terkuak ketika pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi.
Awalnya, dua orang yang berprofesi sebagai sopir angkutan umum di Kota Tangerang berkelahi sampai mati.
Akibatnya, salah satu dari mereka meregang nyawa bersimbah darah.
Baca juga: Pemkot Tangerang Akui Inflasi di Wilayahnya Semakin Memburuk, Daya Beli Masyarakat Juga Rendah
Dari informasi yang didapatkan TribunJakarta.com, kedua sopir yang belum diketahui identitasnya itu sengaja janjian untuk berkelahi.
"Informasi awal sih mereka ini sopir angkot. Pas kelahi salah satunya meninggal dah," ujar seorang warga yang enggak disebut namanya.
Menurut dia, perkelahian maut tersebut dilakukan di dekat perkarangan kosong belakang hotel Novotel Tangerang.
"Pokoknya belakang Samsat Cikokol juga, tadi pelaku sempat kabur pakai mobil korban tapi panik terus nabrak trotoar," katanya lagi.