Cerita Kriminal
Bersumpah Demi Allah, 3 Emak-Emak Penjual STB Perdaya Nenek di Cengkareng: Bawa Kabur Uang dan Emas
Apesnya Ruminah gara-gara terbuai dengan omong kosong yang keluar dari mulut trio emak-emak penjual STB.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Nenek bernama Ruminah (63) ketimpa nasib malang.
Ia mengalami kerugian hingga mencapai Rp 10 jutaan.
Apesnya Ruminah gara-gara terbuai dengan omong kosong yang keluar dari mulut trio emak-emak.
Mereka membujuk Ruminah agar mau dipasang Set Top Box (STB) di rumahnya.
Ruminah mengaku ia termakan bujuk rayu trio emak-emak berjilbab itu lantaran mereka terlihat serius menerangkan produk STB.
Baca juga: Apesnya Ruminah, Dihipnotis Trio Emak-Emak Penjual Set Top Box di Cengkareng: Tabungan 10 Tahun Raib
"Mereka terkesan serius. Saya percaya karena emak-emak itu sampai bilang sumpah demi Allah," katanya saat ditemui di rumahnya Kampung Pedongkelan Depan, Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022).
Anak Ruminah, Rojali (43) juga ikut termakan omong kosong si emak-emak itu.
Ia mendengar sendiri penjelasan trio pelaku itu.
"Dia (emak-emak itu) ngomong meyakinkan sekali. Ibu saya sempat ngomong "Ini nanti tipu saya lagi". Dia bilang 'enggak, katanya demi Allah'," tambahnya.
Ketiga pelaku mengenakan jilbab, memakai masker dan membawa tanda pengendal.

Salah satunya menenteng buku kredit.
Emak-emak yang memakai baju hijau, kata Ruminah, sering berbicara ketimbang dua temannya.
"Yang baju hijau ngomong terus. Yang nepak ibu saya (hipnotis) juga warna hijau," kata Rojali.
Tepak Langsung Tak Sadar
Peristiwa apes yang dialami nenek tersebut terjadi di rumahnya di kawasan Kampung Pedongkelan Depan RT 006 RW 013, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat pada Selasa (8/11/2022) sore sekitar pukul 18.00 WIB.
Awalnya Ruminah bertemu dengan ketiga ibu-ibu berjilbab saat berkunjung ke rumah saudaranya di RT 003.
Mereka menawari pemasangan set top box (STB) di rumah kepada Ruminah.
"Lalu sama ibu saya dibawa lah mereka ke rumahnya di RT 006," kata anak Ruminah, Rojali (45) saat ditemui di rumahnya pada Kamis (10/11/2022).
Tak hanya Ruminah, beberapa nama tetangganya dicatat untuk pendaftaran kredit pemasangan STB.

Rojali (45) turut mendengar penjelasan dari ketiga emak-emak itu bahwa bisa kredit pemasangan STB sebesar Rp 2 ribu per hari selama 10 bulan.
"Harga aslinya Rp 300 ribu. Kalau harga kredit Rp 540 ribu kalau lancar. Dipikir murah Rp 2 ribu per hari," ujarnya.
Ruminah bersedia untuk mencicil STB karena cicilan yang ringan.
Namun, ia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 800 ribu dan cincin sebagai jaminan di awal.
Mereka berdalih agar atasannya percaya dan sebagai tanda Ruminah serius mencicil.
"Terus mereka pesen mie ayam lima porsi karena saya ada di dekat ibu saya. Mungkin untuk mengalihkan perhatian kali ya. Karena saya dagang mie ayam di depan," lanjutnya.

Setelah ditinggal Rojali membuat mie, Ruminah saat itu hanya sendirian bersama ketiga tamunya.
Sebab, saat itu suasana jelang magrib, banyak warga sekitar yang hendak salat.
Ruminah hendak mengambil air wudhu untuk salat, tetapi salah satu dari mereka memintanya membuatkan lima gelas kopi.
"Ditepak punggung saya, pesen kopi lima gelas. Saya bikinin tapi abis itu sudah enggak sadar setelah ditepuk," cerita Ruminah.
Ia mengaku baru sadar setelah salat magrib.
Beberapa perhiasan yang dipakainya lenyap seperti sebuah gelang seberat 10 gram, dua cincin 3 gram dan 1,5 gram dengan total 14,5 gram.
Bila dinominalkan, Ruminah kehilangan sekitar Rp 9 jutaan.
"Kalau dinominalkan sekitar Rp 9 jutaan plus duit jaminan (Rp 800 ribu). Yah kurang lebih ibu saya kehilangan Rp 10 jutaan," kata Rojali.
Ketiga emak-emak itu kemudian berjalan ke arah depan diantarkan menantu Ruminah.
Mereka beralasan mau mengambil alat STB di depan.
Namun, di tengah jalan, menantu Ruminah diminta berhenti menunggu.
"Di tengah perjalanan dekat Saung Hawa, satu orang berhenti sementara dua orang lainnya jalan. Yang satu masih tinggal terus bilang 'teteh sini dulu ya biar saya nyusul temen saya". Yaudah selang beberapa menit ditungguin enggak balik. Waduh sayang bilang ini mah penipuan," pungkas Rojali.
Rojali mengaku belum melaporkan kejadian ini ke Polsek Cengkareng.