Kembangkan Energi Terbarukan, MRT Jakarta Dapat Hibah Miliaran Rupiah dari AS

PT MRT Jakarta dapat dana hibah miliaran rupiah dari Amerika Serikat melalui USTDA untuk studi kelayakan energi terbarukan.

ISTIMEWA/DOK MRT
Penandatangan kesepakatan pemberian hibah yang dilakukan PT MRT Jakarta dengan United States Trade and Development Agency (USTDA). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci


TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - PT MRT Jakarta dapat dana hibah US$709,630 atau setara Rp11 miliar (kurs 1 dollar = Rp 15.511) dari pemerintah Amerika Serikat melalui United States Trade and Development Agency (USTDA).

Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, dana hibah itu diberikan untuk menjalankan studi kelayakan energi terbarukan (renewable energy) dan konversi energi.

"Melalui studi ini, kMi berharap akan mendapatkan panduan serta peta jalan (road map) untuk transisi dan konservasi energi MRT Jakarta sebagai penyedia transportasi massal perkotaan berbasis rel yang ramah lingkungan," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (14/11/2022).

 

Dengan studi kelayakan tersebut, diharapkan bisa menemukan potensi dan kemungkinan penggunaan energi baru terbarukan dalam operasional MRT Jakarta.

"Misalnya potensi dan kemungkinan penggunaan panel surya di atas stasiun dan depo untuk mendorong efisiensi energi sehingga dapat menurunkan penggunaan energi dari sumber konvensional," ujarnya.

Sementara itu, Direktur USTDA Enoh T. Ebong mengatakan, kemitraan dengan PT MRT Jakarta ini diharapkan bisa menjadi model bagi operator transportasi lainnya di Indonesia dan Indo-Pasifik untuk menggunakan energi baru terbarukan.

Baca juga: Rel Trem Peninggalan Belanda di Lokasi Proyek MRT Fase 2A Segera Direlokasi

Terlebih, transportasi publik dinilai sebagai hal penting bagi Indonesia untuk turut berkontribusi dalam upaya meminimalisir perubahan iklim.

"Dukungan USTDA terhadap proyek inovatif ini akan memungkinkan MRT Jakarta untuk menghubungkan antara teknologi termutakhir dan solusi pintar berbasis perubahan iklim yang terus dikembangkan dan disediakan oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat," tututnya.

Tuhiyat pun menegaskan komitmen PT MRT Jakarta untuk menggunakan energi baru terbarukan dalam opersionalnya.

PT MRT Jakarta menargetkan penggunaan 100 persen energi baru terbarukan dalam operasionalnya pada 2035.

Untuk saat ini, sebanyak 10 persen dari total penggunaan listrik MRT Jakarta berasal dari Pembangkit Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang melalui PT PLN.

Sejumlah inovasi lain pun mulai melakukan untuk mewujudkan rencana jangka panjang tersebut, seperti menyediakan unit pengisian daya telepon seluler, laptop, dam tablet yang bersumber dari tenaga surya di stasiun.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved