Pilpres 2024

Anies Baswedan Belum Pilih Cawapres: Rocky Gerung Lihat Ada yang Belum Beres, Demokrat Bereaksi

Rocky Gerung melihat ada yang belum beres yang membuat Anies Baswedan belum memilih cawapres di Pilpres 2024. Partai Demokrat bereaksi.

Kolase Foto Tribun Jakarta
Kolase Foto Anies Baswedan dan Rocky Gerung. Rocky Gerung melihat ada yang belum beres yang membuat Anies Baswedan belum memilih cawapres di Pilpres 2024. Partai Demokrat bereaksi. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Calon Presiden 2024 yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan belum memilih calon wakil presiden pada Pemilu 2024.

Pengamat politik Rocky Gerung melihat ada hal yang belum beres diantara koalisi partai politik.

Padahal, Rocky Gerung meminta Anies Baswedan santai dalam memilih sosok pendamping di Pilpres 2024.

Rocky mengatakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu seharusnya mengenalkan nama cawapres yang dikehendakinya tanpa menunggu parpol koalisi.

Sebab, Anies Baswedan diberikan kewenangan untuk memilih pendamping setelah diusung NasDem maju Pilpres 2024.

Baca juga: Di Sela Agenda Jelang G20 di Bali, Anies Baswedan Sempatkan Bertemu Politisi NasDem, Demokrat & PKS

Rocky menilai belum dilakukannya deklarasi oleh koalisi NasDem, Demokrat dan PKS menunjukkan 'transaksi politik' yang belum beres.

Dalam kacamata Rocky, cawapres untuk Anies masih jadi transaksi parpol.

"Padahal Anies (seharusnya) santai saja, saya mau yang itu, kenapa harus tunggu koalisi," kata Rocky saat ditemui di Surabaya, Minggu (13/11/2022) malam.

Pengurus Demokrat, PKS dan NasDem Provinsi Bali melakukan pertemuan dengan bakal calon presiden (Bacapres) pilihan Partai NasDem, Anies Baswedan di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022).
Pengurus Demokrat, PKS dan NasDem Provinsi Bali melakukan pertemuan dengan bakal calon presiden (Bacapres) pilihan Partai NasDem, Anies Baswedan di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). (Dok. Bakomstra Demokrat)

Menurutnya, penegasan Partai NasDem saat mengusung Anies sebagai capres sudah jelas yang memberikan kepercayaan untuk menentukan sendiri cawapres yang dikehendaki.

"Nah, mestinya Anies yang pilih, bukan hasil koalisi lagi," tambahnya.

"Tetapi, karena tetap partai-partai itu ingin masing-masing mengajukan cawapresnya, ya akhirnya tertunda (deklarasinya), artinya ada hal yang belum beres," tambah Rocky Gerung.

Reaksi Demokrat

Partai Demokrat pun merespon adanya dugaan transaksi politik dalam pemilihan cawapres pendamping Anies Baswedan.

Rencananya, ketiga partai yakni Demokrat, PKS dan NasDem mendeklarasikan Koalisi Perubahan pada 10 November 2022 lalu, tapi batal dilakukan.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai bahwa belum dideklarasikannya Koalisi Perubahan lantaran proses membangun kesepahaman dan kesepakatan yang saat ini masih terus berjalan.

Baca juga: Mayoritas Warga Jakarta Puas Dipimpin Anies Baswedan, Tapi Bukan Formula E atau JIS yang Diapresiasi

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved