Pemprov DKI Alokasikan Rp171 Miliar untuk Bangun Trotoar di Ibu Kota Sepanjang 20 Km

Kata dia, pembangunan ini akan membuat trotoar menjadi satu kawasan yang nyaman dan aman untuk pejalan kaki mengakse$ transportasi umum.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
Dok. Pempov DKI Jakarta
Kondisi trotoar yang sudah direvitalitasi di Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Tahmarin, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta alokasikan anggaran sebesar Rp171 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2023 untuk revitalisasi trotoar di ibu kota.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan dana tersebut untuk membangun 20 kilometer trotoar di ibu kota.

"Yang sudah kita bangun 365  km, rencananya kemarin dengan anggaran Rp 171 miliar nanti akan mungkin sekitar hampir 20-an lah. 20 km," katanya di Balai Kota DKI, Jumat (18/11/2022) sore.

Kendati begitu, pihaknya sempat mengusulkan alokasi anggaran sebesar Rp200 miliar. Namun diturunkan hingga menjadi Rp171 miliar.

Kata dia, pembangunan ini akan membuat trotoar menjadi satu kawasan yang nyaman dan aman untuk pejalan kaki mengakse$ transportasi umum.

"Sebenarnya usulan kami Rp200 miliaran sekian (ke DPRD DKI Jakarta), dipotong Rp 30 miliar. Ya kita kalau dipotong Rp30 miliar, jadi Rp171 miliar itu kami optimalkan. Memang itu menjadi menjadi suatu kawasan biar nanti pejalan kaki itu aman nyaman dalam mengakses mobility ke transportasi umum," lanjutnya.

Baca juga: Dinas Bina Marga DKI Bantah Pelebaran Trotoar Biang Kerok Kemacetan: Itu untuk Konsistensi Jalan

Nantinya, anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan trotoar di Matraman, Harmoni, Mangga Besar, Gunung Sahari Raya, Kawasan sekitar Jakarta International Stadium (JIS), Mangga Dua Raya, Daan Mogot dan Mas Mansyur segmen utara.

Bantah Bikin Macet

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho membantah pelebaran trotoar jadi biang kerok kemacetan di jalanan di ibu kota.

"Engga, jadi kita harus memahami, kita membuat trotoar itu untuk mengkonsistensi lajur jalan," katanya di Balai Kota DKI, Jumat (18/11/2022).

Sebagai contoh, ia menyebut jalan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Revitalisasi yang dilakukan di kawasan Cikini diakuinya membuat jalur tersebut tak macet lantaran tak ada lagi bottle neck atau penyempitan jalur.

"Jadi tidak ada bottle neck. Dari 4 ke 3 kan bottle neck. Kita konsistenkan jadi 3 semua. Klo dua ya dua semuanya. Kita ga mempersempit jalan tapi mengkonsistensi lajur jalan. Kayak Cikini. Kan 2,5. Ya kita konsistensi jadi 2 aja. Tapi sisanya yang setengah jd trotoar. Kan jadi bagus. Tetep aja 2 lajur. Dari pada 2 tapi gemuk. Mending 2 tapi pas dan dapat trotoar," lanjutnya.

Baca juga: Antisipasi Banjir Saat Hujan, Heru Budi Cs Pakai Cara Lama Anies: Keruk Sungai, Pompa Disiagakan

Contoh selanjutnya, ia menyebut pelebaran trotoar di Juanda.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved