Persija Jakarta
Jelang HUT ke-94, Persija Beberkan 94 Legenda Tim di Tiap Generasi, Jakmania Pada Kenal?
Persija Jakarta bakal merayakan hari jadinya yang ke-94 tahun pada 28 November 2022.
TRIBUNJAKARTA.COM - Persija Jakarta bakal merayakan hari jadinya yang ke-94 tahun pada 28 November 2022.
Sepekan jelang hari jadi ke-94 tahun, Persija mulai mengajak para Jakmania bernostalgia.
Salah satunya dengan membeberkan 94 legenda Persija dari tiap generasinya.
Angka 94 sengaja dipilih sesuai dengan usia Macan Kemayoran di tahu ini.
Melansir laman resmi Persija, dijelaskan awal mula mengenai sejarah terbentuknya klub yang kemudian berjuluk Macan Kemayoran.
Baca juga: Persija Terancam Kehilangan 2 Penggawa Senior, Sang Macan Bisa Gaet Bintang Muda Berstatus Timnas
Persija pada awal didirikannya bernama Voetballbond Indonesia Jacatra (VIJ).
Kala itu, VIC lahir dari semangat pergerakan penduduk pribumi.
Mulai dari sekadar unjuk gigi sebagai tuan rumah, hingga panggilan hati untuk membuka jalan kemerdekaan.

VIJ lahir dari ide Soeri dan A. Alie pada 28 November 1928.
Dua sosok itu memiliki misi untuk membuat bond yang khusus menampung para pemain-pemain bola lokal.
VIJ diharapkan bisa menjadi wadah untuk bersatunya klub-klub yang sudah lebih dulu menggeliat di Tanah Betawi.
Tak butuh waktu lama bagi VIJ bisa menancapkan taringnya di dunia bal-balan Nusantara. Klub yang mulai berinteraksi dengan para tokoh pergerakan nasional terus menunjukkan kematangan berorganisasi.
Sekitar dua tahun berselang, VIJ terlibat dalam terbentuknya federasi sepak bola nasional, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), pada 19 April 1930.
Nama VIJ makin tersohor lantaran mampu meraup prestasi gemilang di era 1930-an.
Tim asal Tanah Betawi itu sukses menjadi jawara kompetisi resmi PSSI di edisi 1931, 1933, 1934, dan 1938.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Yusuf Helal Jadi Pemain Persija Paling Bahagia: Aksinya Diakui Negara Peserta
Legenda Persija di Dekade 1930-1940an
Di edisi pertama ini, Persija baru membeberkan 11 legenda Persija yang bermain di era 1930-1940-an.
Ada beberapa nama yang layak disebut sebagai bintang dalam periode keemasan tersebut.
Mulai dari Tobing, Abidin, Soemo, Machmoel, Boengboeng, Enoch, Sarim, Affendi, Hoedoro, Djaimin, hingga Soenarto.
Dari hasil semangat juang mereka dan rekan-rekan yang lain nama Persija harum di Tanah Air hingga kini.
Empat gelar di era itu menjadi pijakan yang kuat bagi Macan Kemayoran dalam meraih tujuh gelar Liga Indonesia berikutnya (1954, 1964, 1973, 1975, 1979, 2001, 2018).
Baca artikel lainnya dari TribunJakarta.com dari Google News