Gempa di Cianjur

Bangunan Ponpes di Sukabumi Mulai Roboh, 4 Santri Nekat Loncat dari Lantai 3 saat Gempa Cianjur

Empat orang santri itu panik melihat bangunan sudah retak bahkan ambruk sehingga langsung loncat saat terjadi gempa bumi Cianjur.

Editor: Acos Abdul Qodir
Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin
Kondisi Pondok Pesantren Nurussyifa di Kampung Gedurhayu RT 43 RW 10, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sesaat terjadi gempa Cianjur magnitudo 5,6, Senin (21/11/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM, SUKABUMI - Panik bangunan bakal roboh, empat santri loncat dari lantai tiga Pondok Pesantren Nurussyifa di Kampung Gedurhayu RT 43 RW 10, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, saat Gempa Cianjur terjadi.

Getaran gempa di Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) siang, sangat terasa buat warga yang tinggal di Kabupaten Sukabumi mengingat jadi wilayah terdekat dari sumber gempa

Humas Ponpes Nurussyifa, Dede Jajuli mengatakan, saat itu terdapat empat orang santri putra yang loncat dari lantai 3 dan dua ponpes.

Saat itu para santri sedang berada di dalam kamar masing-masing.

Empat orang santri itu panik melihat bangunan sudah retak bahkan ambruk sehingga langsung loncat saat terjadi gempa bumi Cianjur.

"Ya kepanikan santri-santri pas gempa itu habis makan siang semuanya udah pada di pondokan, terus pas kejadian itu anak-anak banyak yang paniknya, terus ada yang 4 orang itu loncat, dari lantai 3 dua orang, dari lantai 2 dua orang," ujar Dede ditemui di lokasi, Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Sedang Mengaji Saat Gempa Cianjur Terjadi, 7 Santri dan Pimpinan Ponpes Wafat Tertimpa Reruntuhan

Dede menjelaskan, dari empat orang itu terdapat dua orang yang mengalami luka cukup parah, seorang bahkan pingsan akibat loncat dari lantai 3 ponpes.

"Kondisinya yang dua santri itu karena tertimpa material bangunan, yang dua itu yang agak kecil satu, yang satu udah agak dewasa, terus yang satunya yang loncat dari lantai 3 kakinya keseleo, itu di gedung santri putra.

Karena dia panik, terus dia lihat bangunan sudah pada jatuh, tadinya dia mau lewat tangga, takutnya ketiban jadi loncat, karena yang lain udah pada di bawah, itu kan ambrol, jadi dia loncat," terangnya.

Bangunan sekolah rusak akibat gempa magnitudo 5,6 yang menggungcang Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
Bangunan sekolah rusak akibat gempa magnitudo 5,6 yang menggungcang Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). ((Dok BPBD CIANJUR))

Menurutnya, seorang santri yang pingsan saat itu langsung ditolong, sedangkan yang keseleo berusaha berjalan dengan kondisi terpincang-pincang.

"Lantai 3 itu (tinggi) 8 meteran, lantai 2 itu 6 meteran, saat itu ada yang pingsan dulu, terus ditolong sama temannya, terus kalau yang kakinya keseleo berusaha lari walaupun terpincang-pincang," kata Dede.

Saat ini, lanjut Dede, santri yang loncat dan mengalami luka kondisinya sudah membaik.

Baca juga: Nasib Pilu Belasan Pelajar di Cianjur, Angkot yang Dinaiki Tertimbun Longsor, Kini Belum Ditemukan

Dari jumlah sekitar 150 santri di Ponpes Nurussyifa, seluruhnya masih bertahan di pondok dengan tinggal di tenda darurat.

"Alhamdulillah sekarang udah agak membaik, udah diobatin, kalau semuanya santri ada 150 an. Tinggal di tenda karena khawatir kalau tinggal di kamar, khawatir ada gempa susulan, jadi cari aman tinggal di tenda saja. Hampir 50 ruangan rusak, parahnya itu yang paling atas satu bangunan," ucapnya.

"Saat ini mungkin (KBM) diliburkan dulu karena kondisi belum memungkinkan, kalau dipulangkan nggk, ada satu orang dijemput," imbuhnya.*

Baca artikel lainnya dari TribunJakarta.com di Google News

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cerita 4 Santri di Sukabumi Loncat dari Lantai 3 Ponpes saat Gempa Cianjur, Seorang Pingsan

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved