Gempa di Cianjur
Kondisi Memprihatinkan Korban Gempa Cianjur, Bantuan Nihil Terpaksa Harus Utang Demi Bertahan Hidup
Para korban gempa di Cianjur, berusaha bertahan hidup meski kondisnya sudah tak menentu, mereka terpaksa berhutang ke warung demi bertahan hidup.
Kapolri berkoordinasi langsung dengan personel kepolisian yang ditugaskan untuk proses evakuasi para korban gempa bumi.
"Kami melakukan apa yang bisa dilakukan untuk membantu masyarakat yang terkena musibah," kata Kapolri.
Kapolri menekankan pada fasilitas kesehatan bagi para korban yang terluka cukup parah sehingga membutuhkan operasi medis.
Menurut Kapolri, TNI, Polri, RSUD serta rumah sakit swasta sudah bekerjasama mengutamakan korban yang membutuhkan bantuan.
"Operasi korban bisa dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara yang sudah siap dan seluruh rumah sakit milik TNI juga siap, termasuk semua rumah sakit swasta disamping RSUD," kata Kapolri.
Kapolri berharap, pasien segera ditangani, khususnya yang kondisinya kritis.

Polri juga memberikan pendampingan psikologis atau trauma healing ke masyarakat, khususnya anak-anak yang menjadi korban gempa bumi, di pengungsian dan rumah sakit.
Setelah fokus melakukan evakuasi korban gempa bumi, personel kepolisian juga diminta melakukan pengamanan di rumah warga yang ditinggalkan untuk menghindari terjadinya potensi kejahatan.
"Saya minta Pak Kapolda (Jawa Barat) untuk ikut melaksanakan patroli, khususnya di rumah-rumah yang ditinggalkan untuk menghindari potensi kejahatan," kata Kapolri.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Rumahnya Ambruk, Warga Desa Cibeureum Cianjur Belum Dapat Bantuan, Terpaksa Ngutang ke Warung
Baca artikel TribunJakarta.com lainnya di Google News