Gempa di Cianjur
Makan Tidur Tak Enak, Hari Keempat Ahman Lihat Jasad Ibu di Lokasi Longsor Jalan Labuan Cianjur
Mata Ahman tertuju ke sekumpulan tim evakuasi gabungan di bawah jurang yang sedang mencari banyak korban longsor. Di sana ada ibu, istri dan anaknya.
Saat warung kopinya dan bangunan di kiri kanan jalan habis diterjang longsor, Ahman sedang keluar mengantarkan makanan untuk anaknya yang mondok di sebuah pesantren.
Ahman tak tahu persis istri, anak, dan ibunya jadi korban longsor.
Setahu dia dari penuturan seorang saksi mata yang selamat, sebelum longsor berhembus angin kencang satu arah pasca-gempa Cianjur.
Seketika angin tersebut bertiup ke arah lembah persis di seberang warung kopi milik Ahman.

Saksi mata yang selamat mendengar suara gemuruh, ditingkahi tanah longsor.
Spontan saksi tadi berlari menjauhi tebing sebelum material tanah mendorong bangunan ke jurang persis di belakang warung kopi milik Ahman.
Baca juga: Pasca-Bantuan Gempa Cianjur Diadang Preman, Brimob Bersenjata Lengkap Jaga Nagrak menuju Cugenang
Sempat Manjakan Istri dan Anak
Warung itu menjadi tempat tinggal Ahman dan keluarganya. Hanya sesekali Ahman, istri, anak, dan ibunya pulang ke rumahnya di Kampung Sarampad RT 1/RW 2, Desa Sarampad.
Selagi ibu Ahman dan anaknya sakit, istrinya yang menjaga warung. Tapi ia terkejut saat tiba dari pondok, melihat warung dan bangunan kiri kanannya sudah hilang.
Selama empat hari di lokasi tim evakuasi gabungan mencari para korban, Ahman mengenang masa-masa terakhir bersama istri, anak, dan ibunya.
Dua hari sebelum warungnya diterjang longsor akibat gempa Cianjur, istri Ahman tiba-tiba saja bersikap manja dan perilakunya itu tidak biasa.

Istrinya tiba-tiba menyandarkan kepalanya ke atas paha Ahman. Selama menikah, baru kali ini istrinya berbuat demikian.
"Saya juga heran kenapa dia semanja itu, biasanya tidak," kata Ahman mengenang peristiwa pertama kali seumur hidupnya.
Tak hanya sang istri, beberapa hari sebelumnya Ahman heran sendiri kenapa begitu sangat manja terhadap putrinya yang ikut jadi korban longsor.
Ahman mengaku sangat merasa rindu mendalam setiap bersama putrinya. Bahkan, ia sempat mengelus kepala putrinya yang tengah sakit.