Gempa di Cianjur
Makan Tidur Tak Enak, Hari Keempat Ahman Lihat Jasad Ibu di Lokasi Longsor Jalan Labuan Cianjur
Mata Ahman tertuju ke sekumpulan tim evakuasi gabungan di bawah jurang yang sedang mencari banyak korban longsor. Di sana ada ibu, istri dan anaknya.
Sementara kata Ahman, kenangan dengan ibunya ialah saat ia ikut mengurus ibunya yang sakit.
Ibunya yang sudah berusia lanjut mengalami gangguan paru.
Ahman sempat membawa ibunya ke pengobatan alternatif dan berangsur membaik meski hanya bisa tergolek di kasur.

Semua itu tinggal jadi kenangan Ahman bersama orang-orang yang paling dicintai dalam hidupnya.
Terlepas dari musibah ini, harapannya cuma satu, bisa melihat tiga orang anggota keluarganya ditemukan dalam kondisi apapun.
Baca juga: Pasca-Bantuan Gempa Cianjur Diadang Preman, Brimob Bersenjata Lengkap Jaga Nagrak menuju Cugenang
Selain ikhtiar, ia selalu berdoa Tuhan mendengar keinginannya.
"Harapannya saya mau melihat dulu jasadnya. Bisa disalatin dan dikubur dengan baik," ucap Ahman.
Doa Ahman terkabul. Tim gabungan dari bawah jurang pada Kamis pagi berhasil mengangkat mayat dari lokasi pencarian korban longsor.
Ia berusaha tegar melihat mayat perempuan tertindih kasur dan di dekatnya ada selimut pada Kamis (24/11/2022) sekitar pukul 10.15 WIB.
Ahman bolak-balik ke mobil ambulans untuk bisa sedikit saja memastikan jasad perempuan yang sudah terbungkus kantong jenazah itu benar ibunya.
"Saya feelingnya itu (jasad) perempuan adalah ibu saya. Dia memang sedang sakit dan tidur di kasur terus. Tadi, yang ditemukan sama," kata Ahman dijumpai TribunnewsBogor.com di lokasi.
Bergegas ia menelepon adiknya untuk mengabarkan dan memintanya mengecek jasad perempuan yang diperkirakan berusia 70 tahun itu ke RSUD Sayang.
Pihak rumah sakit pada Kamis sore, membenarkan jasad perempuan yang berhasil dievakuasi adalah ibu Ahman.
"Kalau benar saya pulang dulu untuk segera memakamkan ibu saya," kata Ahman sambil mencoba ikhlas dam akan terus di lokasi sampai semua keluarganya dievakuasi.
Wajahnya yang semula lega, kembali lesu lantaran tak memegang sepeserpun uang untuk pengurusan jasad ibunya.
Semua uang simpanan Ahman ada di warung yang tergerus longsor. Sementara rumahnya di kampung sudah rata dengan tanah.
"Semua uang saya sudah ludes digerus longsor. Saya bingung bagaimana urus jenazah ibu," katanya lagi.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News