Gempa di Cianjur
Dahsyatnya Longsor Cianjur Diungkap Pemadam Kebakaran: Jenazah Terhimpit, Mobil Seperti Keuruk Tanah
Dahsyatnya dampak tanah longsor yang melanda Cianjur, diungkap anggota tim SAR yang ikut dalam proses evakuasi korban beberapa hari belakangan.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CIANJUR - Dahsyatnya dampak tanah longsor yang melanda Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) lalu diungkap anggota tim SAR gabungan yang ikut dalam proses evakuasi korban beberapa hari belakangan.
Tak cuma tanah longsor yang memporak-porandakan bangunan, tim SAR juga melihat kondisi jenazah korban yang sudah sangat memprihatinkan.
Hal ini diungkapkan Agung Widodo, anggota tim SAR Gempa Cianjur yang merupakan perbantuan dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta.
Agung yang mengikuti proses pencarian jenazah hari ini mengatakan, setidaknya ada lima jenazah yang masih terhimpit dalam mobil minibus Toyota Avanza di lokasi longsor Jalan Raya Cipanas-Puncak.
"Ada lima (jenazah) yang saya lihat, kondisinya terhimpit mobil semua," kata Agung di lokasi, Jumat (25/11/2022).
Agung bersama ratusan petugas lainnya terjun ke lokasi tanah longsor di bawah Warung Sate Shinta di Jalan Raya Cipanas-Puncak.
Dalam jarak lebih dari 300 meter dari jalan raya ke bawah jurang, tanah longsoran masih memenuhi area pencarian.
Baca juga: Bantu Anak-anak Korban Gempa Cianjur, PMI Depok Gelar Trauma Healing
Bahkan, menurut Agung, mobil-mobil yang berada di area longsor sudah terlihat seperti diuruk tanah.
"Semuanya udah tanah, sebenarnya sudah keuruk tanah itu mobil," ungkap Agung.
Metode Paling Tepat Evakuasi Korban Longsor

Agung juga mengungkapkan metode-metode yang dilakukan tim SAR gabungan untuk mengeluarkan jenazah dari timbunan tanah hingga mengangkatnya ke jalan raya.
Di area longsoran, petugas sudah membawa alat penyemprot untuk membersihkan lumpur-lumpur yang menutupi mobil.
"Jadi mobil-mobilnya karena keuruk tanah, kita semprot nosel pompa jet, untuk ngebersihin lumpur-lumpur yang nutupin mobil," kata Agung.
Setelah lumpur yang menutupi mobil sudah dibersihkan, metode selanjutnya adalah pemotongan.
Menggunakan pemotong elektronik yang juga dibantu genset cadangan, petugas memotong bodi mobil yang kondisinya sudah menghimpit jenazah.
"Kemudian kita pemotongan bodi-bodi rangka mobilnya itu. Mobilnya sudah gepeng, tapi karena memang menghimpit jenazah itu akhirnya kita potong," kata Agung.

"Jadi setelah disemprot pake nosel, part-part mobil dipotong, baru jenazah dikeluarin," sambungnya.
Korban tewas yang sudah bisa dikeluarkan dari dalam mobil kemudian dimasukkan ke dalam kantong jenazah.
Dari situ, kantong jenazah satu per satu dibawa secara estafet dari bawah ke jalan raya.
Pengangkatan jenazah dari area tanah longsor ke Jalan Raya Cipanas-Puncak harus dilakukan secara estafet mengingat medannya yang sangat menyulitkan.
"Kita melakukan secara estafet karena kan melalui kali, kali kan susah ditembus. Medannya sangat susah. Kantong jenazah dioper dari tangan ke tangan," kata Agung.
"Bagian terjal itu ada tali karmantel, fungsinya buat mengikat tandu itu untuk memudahkan transportasi jenazah naik ke atas. Kantong jenazah tetap diikatkan ke tandu," jelasnya.
Baca juga: Selain di Cugenang Cianjur, Ini Sederet Masjid di Indonesia yang Tetap Kokoh Meski Diterjang Bencana
Adapun metode evakuasi seperti yang dilakukan tim SAR gabungan di lokasi longsor Cianjur adalah cara yang rutin diterapkan di medan serupa.
Metode ini, lanjut Agung, sudah digunakan sejak hari pertama evakuasi pada Senin (21/11/2022) silam.
Baca artikel menarik lainnya dari TribunJakarta.com di Google News