Gempa di Cianjur
'Tolong Ibu Saya' Jerit Anak Yuyun Lihat Ibunya Tertimpa Plafon & Tahan Perih Tersiram Minyak Goreng
Nasib pilu dialami Yuyun (34) yang menjadi korban gempa Cianjur magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022). Ia tertimpa plafon dan tersiram minyak panas.
TRIBUNJAKARTA.COM, CIANJUR - Nasib pilu dialami Yuyun (34) yang menjadi korban gempa Cianjur magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022).
Saat iu, dirinya hendak menggoreng tahu dan memasak nasi di dapur sekira pukul 13.10 WIB.
Ia pun mulai memasak sambil menyiapkan makan siang untuk keluarganya sebelum peristiwa bencana terjadi.
Yuyun tenang menyalakan kompok dan memasukkan tahu yang sudah mendidih.
Namun, rumahnya terguncang saat dirinya baru memasak sekira 10 menit.
Baca juga: Pemkot Depok Berangkatkan Tim Relawan Bawa Kebutuhan Medis dan Pangan Bantu Korban Gempa Cianjur
Ia pun sempat mematikan kompor dan berlari ke luar rumah.
Tetapi, rumah dua tingkat di sebelahnya lebih dulu rubuh dan menimpa ruangan dapur Yuyun.
"Lagi goreng tahu, tiba-tiba gempa, pas saya mau lari ke luar, rumah di sebelah saya dua tingkat atapnya rubuh nimpa ke dapur," ucap Yuyun, Kamis (24/11/2022).

Tak kuat menahan runtuhan, atap dapur pun ikut roboh, Yuyun yang saat itu hendak ke luar pun ikut tertimpa reruntuhan.
Puing-puing bangunan dapur itu juga menimpa panci penggorengan berisi minyak panas. Minyak yang tengah mendidih itu pun menyiram sebagian tangan kanan serta kaki Yuyun.
Yuyun sebenarnya ingin berteriak minta tolong. Tetapi tubuhnya tak kuat menahan rasa sakit dan perih hingga ia terkulai lemas.
Anaknya yang saat itu tengah berada ingin menyelamatkan diri harus mengurungkan niatnya karena melihat Yuyun tak bisa bergerak tertindih puing bangunan.
"Tolong!, Tolong ibu saya," begitu kata Yuyun (34) memperagakan anaknya usai dia tertimpa reruntuhan dan tersiram minyak panas, saat gempa Cianjur menggoyang rumahnya.
Hampir 10 menit lamanya, badan Yuyun tertindih reruntuhan plafon rumah sambil menahan rasa perih di tangan kanannya usai tersiram minyak panas.
"Tolong, tolong, anak saya minta tolong waktu itu, padahal keadannya masih gempa," kata Yuyun.
Mendengar teriakan minta tolong, dua orang tetangganya pun datang untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Melihat Yuyun yang terkulai lemas, serta anaknya yang berusaha menyingkirkan puing bangunan, membuat dua orang tetangganya lari dan ikut membantu.
Baca juga: Lima Hari Pasca Gempa Cianjur, Tim SAR Masih Terus Mencari Puluhan Orang Dinyatakan Hilang
Dua orang tetangganya serta anaknya berusaha mengeluarkan tubuh Yuyun yang tertindih.
Dengan usaha yang tak sedikit, akhirnya tubuh Yuyun berhasil dikeluarkan.
Terlihat tangan dan kaki yang sudah melepuh serta darah yang mengucur di sekitar kening Yuyun.
"Saya udah lemas waktu itu, udah ga karuan, nahan sakit di punggung juga perih di kaki sama tangan, mau teriak pun ga bisa," kata Yuyun.
Karena luka yang cukup serius, Yuyun pun dibawa ke posko untuk mendaptkan penanganan medis.
Saat ditemui wartakotalive.com, perban putih masih menempel di tangan dan kakinya, terlihat juga luka di kening dan sekitar mata masih membekas.
"Lukanya masih perih, kadang kalo berdiri ga kuat lama," kata Yuyun sambil meperlihatkan perban yang melilit tangannya.
Kini, rumahnya sudah rata dengan tanah, Yuyun berharap rumah yang ia urus sejak lama itu bisa dibangun kembali.
"Saya beraharap rumah satu-satunya bisa utuh kembali, saya cuma berharap itu," katanya.
39 Orang Korban Gempa Cianjur Belum Ditemukan

Sebanyak 39 orang korban gempa Cianjur, Jawa Barat, belum berhasil ditemukan keberadaannya oleh Tim pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan.
Hingga kini, Jumat (25/11/2022), Tim SAR terus melakukan pencarian terhadap 39 warga yang dilaporkan hilang tersebut.
Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril mengatakan, rencana operasi SAR hari ini akan dibagi menjadi tiga lokasi pencarian.
Baca juga: Foto Jalan Raya Labuan-Cianjur Sebelum dan Sesudah Gempa Cianjur, Seluruh Bangunan Rata
Pertama, lokasi pencarian di warung sate Shinta. Kedua, pencarian akan dipusatkan di Desa Cijedil RT03/01 Kecamatan Cugenang, dan ketiga dipusatkan di kampung Cicadas Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
"Setiap SRU (Search and Rescue Unit) diharapkan bisa melaksanakan aksi pencarian dan pertolongan pada lokasi yang telah ditentukan," kata Jumaril saat dihubungi TribunJabar.id.
Selain melakukan evakuasi, kata Jumaril, hari ini diagendakan dropping dukungan logistik berupa terpal, paket keluarga, paket balita, beras, dan air mineral ke wilayah terisolir.
Di antaranya Kecamatan Cugenang, Desa Bunikasih, Kecamatan Warung Kondang, Kampung Cikadal, Desa Nyalindung, Kampung Pasir Sapi, Kecamatan Mangunkerta, dan Kecamatan Sarampad.
Baca juga: Lima Hari Pasca Gempa Cianjur, Tim SAR Masih Terus Mencari Puluhan Orang Dinyatakan Hilang
"Hasil pencarian pada Kamis (24/11/2022), Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi satu orang korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dan hingga saat ini 39 orang masih dalam pencarian," ucapnya.
Jumaril menyebutkan, hingga kini jumlah korban meninggal meninggal akibat gempa di Cianjur terus bertambah.
"Jumlah korban meninggal dunia mencapai 272 orang. Sementara itu, korban luka-luka 2.046 orang, dan jumlah warga terdampak yang tinggal di pengungsian sebanyak 62.545 orang, " kata Jumaril.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 39 Orang Korban Gempa Cianjur Masih Hilang, Tim SAR Fokus di 3 Lokasi Pencarian dan WartaKotalive.com dengan judul Cerita Yuyun Tersiram Minyak Panas dan Tergencet Tembok saat Gempa Bumi di Cianjur,