Penemuan Mayat Satu Keluarga
Kematian Misterius Satu Keluarga di Kalideres, Sosok Ini Diduga Kuat Tewas Paling Terakhir
Polisi mengungkap sosok terakhir yang tewas dalam kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polisi mengungkap sosok terakhir yang tewas dalam kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, sosok terakhir yang tewas diduga adalah Dian Febbyana (42).
"Dugaan kuat yang meninggal terakhir adalah Dian, putri dari Rudiyanto dan Renny Margaretha," kata Hengki kepada wartawan, Sabtu (26/11/2022).
Hengki mengungkapkan, jasad Dian ditemukan di sebelah jenazah ibunya di sebuah kamar yang terkunci dari dalam.
"Dan pada saat di TKP, posisinya adalah di dalam kamar bersama jenazah ibunya yang sudah terjadi mumifikasi, namun terlihat terawat. Maksudnya alas tidurnya rapi, kasurnya rapi. Ada kain di bawah jenazah ibunya," ungkap dia.
"Jenazah Dian ada di sebelahnya sambil memeluk guling, dan kamar di kunci dari dalam," tambahnya.
Dalam kasus ini, terdapat empat korban yang ditemukan tewas membusuk pada 10 November 2022.
Baca juga: Fakta Baru Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Dian Ternyata Kerap Kirim Pesan ke Pamanya Budiyanto
Keempatnya yaitu Rudyanto Gunawan (71) dan istrinya K Margaretha Gunawan (68), anaknya Dian Febbyana (42), dan ipar Budyanto Gunawan (69).
Jasad Rudyanto Gunawan dan istrinya K Margaretha Gunawan ditemukan di dua kamar berbeda.
Sedangkan Dian ditemukan tewas di lantai, dan korban Budyanto Gunawan ditemukan di sofa.

Kombes Hengki Haryadi mengatakan, ada satu korban yang diduga sudah tewas sejak Mei 2022.
Hal itu diketahui saat penyidik memeriksa tiga orang saksi yang merupakan mediator jual beli rumah dan pegawai koperasi simpan pinjam.
"Dia mengajak rekannya, sama-sama mediator penjualan rumah. Nah saat itu, salah satu pemilik ataupun yang meninggal di rumah tersebut, atas nama almarhum Budiyanto ini menghubungi ke para saksi ini untuk menjual rumah tersebut," kata Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).